RIP Afridza Munandar
Diam & Tak Jawab Pertanyaan, Nenek Ungkap Perubahan Perilaku Afridza Munandar: Mungkin Dia Tertekan
Sebelum meninggal dunia, Pembalap Afridza Munandar ternyata menunjukkan perubahan perilaku, diungkap oleh sang nenek
Unggahan belasungkawa juga terlibat di akun resmi Asia Talent Cup dan Official MotoGP.
Kedua akun tersebut menggungah diadakan penghormatan terakhir untuk pembalap Afridza Munandar 'We will race you' tulis kedua akun tersebut.
Penghormatan untuk melepas kepergian Afridza dilangsungkan di Sirkuit Sepang, Malaysia Minggu (3/11) pukul 10.30.
"In memory of the late Afridza Munandar, the Asia Talent Cup organisation has decided to retire the #4 from the competition." tulis Asia Talent Cup di Twitter.
Unggahan tersebut juga berisi sebuah foto Afridza saat berlenggok di arena balap menggunakan motornya dengan angka 4 di depannya.
Asian Talent Cup juga pensiunkan nomor 4 dari kompetisi untuk berikan penghormatan terakhirnya kepada Afridza.
FIRASAT akan pergi untuk selama-lamanya Afridza Syach Munandar, pembalap Astra Honda Racing Team yang mengalami kecelakaan pada even Asia Talent Race(ATC) 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11), dirasakan nenek korban, Besset Trimawar.
Menurut Besset yang ditemui di rumah duka, Perumahan Tamansari Indah Blok D nomor 9, Kota Tasikmalaya, Minggu (3/11), tak biasanya Afridza terlihat lebih pendiam. Seminggu lalu ia baru saja pulang setelah mengikuti ATC 2019 babak penyisihan di Jepang.
"Saya melihat cucu saya lebih pendiam. Orangnya memang agak pendiam. Tapi kali ini lebih. Suatu kali saat dia masuk kamarnya, saya tanya kenapa, ada apa. Tapi dia tidak bilang apa-apa," kata Besset yang pada tahun 70an adalah pembalap perempuan di Tasikmalaya.
Saat itu Besset tak menaruh curiga apa-apa. Dia hanya berfikir mungkin Afridza sedang agak tertekan karena akan ikut dua race dengan jadwal berdekatan.
Yaitu final ATC 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia serta One Prix di Surabaya.
"Ternyata inilah kejadiannya. Walau berat, tapi kami menerima ikhlas dan mudah-mudahan Afridza mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujarnya.
Sementara duka mendalam masih menyelimuti Ersa Maya Sriwenda (44), ibu kandung Afridza. Hingga Minggu (3/11) sore kondisanya masih sangat berduka. Matanya perempuan cantik ini tampak sembab.
Sejumlah anggota keluarga terdekat terus mendampinginya. Dia pun belum bisa diajak berbicara.
Saat sejumlah televisi nasional melakukan //live//, Ersa langsung menontonnya.
Namun ketika muncul tayangan detik-detik kecelakaan anaknya, tangan Erza hanya menggapai-gapai pesawat televisi dengan mimik muka mengundang iba.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Hanya cucuran air mata yang bisa ia lakukan. P
emandangan ini membuat keluarga serta para tamu yang tengah melayat ikut larut dalam kesedihan. Beberapa diantaranya ikut menitikkan air mata.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, yang sore itu melayat, mengatakan, pihaknya akan membantu proses pemulangan hingga pemakaman almarhum.
"Almarhum tak hanya putra terbaik bangsa tapi juga Tasikmalaya. Kami ikut bangga atas prestasi yang diraihnya selama ini. Mudah-mudahan arwah almarhum husnul khotimah," katanya.
• Kecelakaan di Sirkuit Sepang, Jenazah Pembalap Afridza Munandar Tiba di Jakarta Senin Sore
• Pembalap Afridza Munandar Meninggal Dunia, Video Call Ibu Sebelum Balapan, Ini Pesan Terakhirnya
• Pembalap Nasional, Arif Murizal Meninggal Karena Tabrakan di Sirkuit, Begini Kronologi Lengkapnya
• Jadwal MotoGP Jerman 2019, Serta Update Klasemen Pembalap
(firman suryaman)