Remaja Tertangkap Saat Asik Ngelem Kian Marak, Apa Efek Sampingnya? Ini Pesan Dokter RSUD AWS
Remaja Tertangkap Saat Asik Ngelem Kian Marak, Apa Efek Sampingnya? Ini Pesan Dokter RSUD AWS,
tinggi," terang dr Sesi.
dr Sesi juga mengatakan, dalam kasus ini penanganannya hanya memiliki satu cara saja, dengan tujuan
bila ingin pecandu tersebut, benar-benar dapat berhenti total.
"Penangannya harus direhabilitasi, tapi harus dari kesadaran diri sendiri untuk direhab. Kalau dipaksan,
tidak bakal bisa bertahan lama, nanti pasti bakal kembali lagi. Ditambahlagi karena penggunanya
kebanyakan anak-anak, jadi untuk memberi efek jera susah, dan gak mungkin dipenjarakan. Karena ada
UUD perlindungan anak," tutupnya. (m07)
Anak di Bawah Umur Kepergok Ngelem di Kolong Jembatan Samarinda

Sebelumnya diberitakan, penyalahgunaan lem masih marak terjadi di Kota
Tepian, Samarinda Kalimantan Timur.
Bahkan, penyalahgunaan Lem membuat resah banyak orang.
Karena penghirupnya kebanyakan anak di bawah umur di Samarinda Kalimantan Timur.
Dua hari terakhir, Forum Kemintraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Pelita mengamankan
sejumlah anak di bawah umur hingga usia remaja di kolong jembatan baru (JB), Jalan Agus
Salim, Samarinda, Kalimantan Timur.
Rata-rata yang diamankan berusia 13 sampai 21 tahun.
Aktivitas mereka di kolong jembatan tersebut
Yakni menghirup Lem, menenggak miras oplosan.
Bahkan FKPM juga menemukan pipet hisap sabu.
Sejak Sabtu (2/11/2019) hingga Minggu (3/11/2019) hari ini, terdapat delapan orang yang diamankan pihak FKPM.
Kebanyakan yang berada di kolong jembatan tersebut merupakan anak jalanan, sehari-hari mengamen di perempatan jalan.
Selain berasal dari Samarinda, beberapa yang diamankan berasal dari luar kota.
Seperti diantaranya berasal dari Berau, dan daerah sekitar Samarinda lainnya.
"Ada yang dari Berau, mereka datang ke Samarinda untuk cari kerja, tapi kerjanya ngamen saja. Selama di
sini tinggal di kolong jembatan. Tidak hanya dijadikan tempat tidur, tapi juga mereka ngelem di sana," ucap
Ketua FKPM Pelita, Marno Mukti, Minggu (3/11/2019).
Beberapa kali kita dapatkan laporan tentang aktivitas ngelem di kolong jembatan.
Agar tidak ketahuan ada orang di kolong.
"Mereka pasang tirai, supaya kaki mereka tidak kelihatan dari luar," sambungnya.
Sebagai efek jera dan juga mengajak anak-anak tersebut peduli terhadap lingkungan.
Pihaknya memberikan sanksi sosial berupa bersih-bersih saluran air.
Seluruh yang diamankan diminta untuk membersihkan sampah yang berada di saluran air.
Tampak anak-anak tersebut disuruh untuk membuka bajunya,
Lalu masuk ke saluran air.
Kondisi saluran air yang begitu kotor, ditambah dengan airnya yang hitam pekat.
Membuat anak-anak tersebut kapok dan berjanji tidak akan menggunakan Lem lagi.
"Kita hanya lakukan pembinaan saja, bersih-bersih parit."
Supaya mereka juga peduli dengan lingkungan.
"Setelah itu kita kembalikan ke keluarga mereka masing-masing," tuturnya.
Selagi memberikan hukuman kepada anak-anak tersebut.
Tampak terdapat dua warga menunggu di sekretariat FKPM
Keduanya merupakan keluarga dari salah satu anak yang diamankan FKPM.
Tidak apa-apa dihukum seperti ini, karena kami juga tidak tahu dia sampai ke sini.
Baca Juga;
• Disdik Berau Mulai Sosialisasi Bahaya Ngelem di Sekolah-sekolah,Ini Contoh Dampak Ngelem pada Remaja
• IDI Berau Sebut Ngelem Bisa Akibatkan Kematian Seketika, Ini Penjelasan Ilmiahnya
• Ngelem di Emperan Toko Pasar Baru, 2 ABG Digelandang Satpol PP Balikpapan