Hari Terakhir Operasi Zebra, Anak Kecil Menangis saat Kapolres Samarinda Hendak Memakaikan Helm

hari Terakhir Operasi Zebra, anak kecil menangis saat Kapolres Samarinda hendak memakaikan helm

TribunKaltim.Co/Christoper Desmawangga
OPS ZEBRA - Hari terakhir Operasi Zebra Mahakam 2019, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto mencoba memasangkan helm ke anak-anak, namun ditolak dan anak tersebut menangis, Selasa (5/11/2019). 

Berbeda dengan razia sebelumnya, kali ini terdapat personel Kepolisian yang melakukan sweeping,

maupun yang mengejar pengendara ketika hendak kabur, serta berbalik arah guna menghindari pemeriksaan.

Seorang polisi menggunakan motor trail tampak sibuk mengejar, serta menyuruh pengendara untuk terus berjalan hingga ke titik pemeriksaan.

OPS ZEBRA - Hari ke-7 pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2019. Personel gabungan melakukan razia di Jalan AW Syahranie, Samarinda, depan komplek perumahan Villa Tamara. Polisi menggunakan motor trail mengejar pengendara yang mencoba kabur dari pemeriksaan, Selasa (29/10/2019).
OPS ZEBRA - Hari ke-7 pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2019. Personel gabungan melakukan razia di Jalan AW Syahranie, Samarinda, depan komplek perumahan Villa Tamara. Polisi menggunakan motor trail mengejar pengendara yang mencoba kabur dari pemeriksaan, Selasa (29/10/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/ CHRISTOPER D)

Tidak hanya pengendara motor saja yang mencoba putar balik arah, namun juga pengendara mobil.

Bahkan, ada seorang ibu-ibu yang berupaya menghindari pemeriksaan dengan meninggalkan mobilnya.

Namun, petugas yang melihat aksi ibu tersebut, lantas meminta kembali dan meneruskan perjalanan hingga ke titik pemeriksaan.

"Saya nunggu teman, jadi saya taruh dulu mobil di sini pak," ucap pengendara tersebut ke anggota Kepolisian, Selasa (29/10/2019).

 Pria Ini Protes Keras Kena Sweeping Kepolisian di Ramayana Balikpapan, Menilai Ada Diskriminasi

 Sweeping Besar Besaran di Penajam Paser Utara Hingga 5 November, Kepolisian Tak Lakukan Penilangan?

Petugas juga tidak akan segan menyita kendaraan yang tidak lengkap berkasnya, maupun berkas pengendaranya.

Bahkan, ada sepasang suami istri yang harus berjalan kaki karena motornya disita, akibat tidak dapat menunjukkan SIM dan STNK, serta keduanya tidak menggunakan helm.

Kanit Turjawali Satlantas Polresta Samarinda, AKP Yasir menjelaskan, pihaknya sengaja menerjunkan unit patroli motor ( patmor ) untuk menertibkan pengendara yang mencoba kabur,

di samping agar tidak terjadi kecelakaan ketika pengendara mencoba berbalik arah, karena di jalur tersebut tidak terdapat median pembatas jalan.

OPS ZEBRA - Hari ke-7 pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2019. Personel gabungan melakukan razia di Jalan AW Syahranie, Samarinda, depan komplek perumahan Villa Tamara. Polisi menggunakan motor trail mengejar pengendara yang mencoba kabur dari pemeriksaan, Selasa (29/10/2019).
OPS ZEBRA - Hari ke-7 pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2019. Personel gabungan melakukan razia di Jalan AW Syahranie, Samarinda, depan komplek perumahan Villa Tamara. Polisi menggunakan motor trail mengejar pengendara yang mencoba kabur dari pemeriksaan, Selasa (29/10/2019). (TRIBUNKALTIM.CO / CHRISTOPER D)

"Jalur di sini tidak ada median pembatas jalannya, selain antisipasi kecelakaan ketika pengendara tiba-tiba putar balik, juga untuk menertibkan mereka," ucap AKP Yasir, Selasa (29/10/2019).

Pada razia kali ini, surat kelengkapan berkendara masih dominan jadi penyebab pengendara tertilang.

Tidak dapat menunjukan berkas kelengkapan, maupun SIM dan STNK yang sudah tidak berlaku lagi.

Lebih lanjut AKP Yasir menjelaskan, razia dilakukan berpindah-pindah tempat, terlebih di lokasi yang kerap terjadi pelanggaran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved