PLN Tak Sanggup Aliri Listrik 24 Jam, Hanya 12 Jam Listrik Menyala di Kampung Biduk-biduk, Berau

PLN Tak Sanggup Aliri Listrik 24 Jam, Hanya 12 Jam Listrik Menyala di Kampung Biduk-Biduk, Berau

TRIBUNKALTIM.CO/ PURNOMO SUSANTO
Kepala Kampung (Kakam) Biduk-Biduk, Abdul Rakhman 

TRIBUNKALTIM.CO, BERAU - PLN Tak Sanggup Aliri Listrik 24 Jam, Hanya 12 Jam Listrik Menyala di Kampung Biduk-Biduk, Berau

Sebagai Kampung Wisata, pesona alam berupa pantai di Kampung Biduk-Biduk tidak usah diragukan lagi.

Labuan Cermin dengan danau dua rasanya, sudah tersohor se-saentero Indonesia maupun manca negara.

Tapi, satu hal yang kurang di Kampung Wisata ini, yakni pasokan listrik yang kurang.

BACA JUGA

• Kisah Bocah 14 Tahun Nikahi Gadis 20 Tahun Viral, Pengantin Pria Masih Pakai Baju Koko Anak-anak

• Klarifikasi Ricky Zainal Pemilik Ammar TV yang Dikaitkan dengan Layangan Putus, Mengaku Belum Cerai

• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 6 November 2019: Cancer Ajak Doi Jalan, Pesona Leo Tidak Bisa Ditolak

• Setelah Ribut dengan Ahok, Anies Baswedan Kini Tantang Sri Mulyani, Juga Singgung Tito Karnavian

Kepala Kampung ( Kakam ) Biduk-Biduk, Abdul Rakhman mengungkapkan, awal masuknya listrik di Kampung Biduk-Biduk tahun 2000 silam, listrik hanya aktif selama 6 jam dalam sehari.

Kemudian, dibeberkan olehnya, sekira tahun 2005 listrik bisa aktif selama 12 jam sehari.

Dan saat ini, diharapkan olehnya, masyarakat menginginkan listrik aktif 24 jam.

“Selama kurang lebih 10 tahun terakhir ini listrik di Kampung Biduk-Biduk aktif selama 12 jam. Sebelumnya, hanya 6 jam saja.

Saat ini, kita sedang memperjuangkan agar listrik bisa aktif selama 24 jam,” ujar Abdul Rakhman saat diwawancara awak Tribunkaltim.co, pada Rabu (6/11/2019), siang, di Kantor Kakam Biduk-Biduk, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau.

Perjuangan untuk itu, dibeberkan Abdul Rakhman, sudah dilakukan olehnya dengan hearing dengan Pemkab Berau.

Kemudian, disampaikan olehnya lagi, dijadwalkan awal tahun depan pihaknya akan bertemu dengan pihak PLN di Balikpapan.

Kampung Biduk-biduk Kabupaten Berau
Kampung Biduk-biduk Kabupaten Berau (TRIBUNKALTIM.CO/ PURNOMO SUSANTO)

Dalam pertemuan tersebut, Abdul Rakhman mengharapkan, ada keputusan agar PLN menyanggupi tuntutan masyarakat kampungnya.

“Kampung kami ini sangat tergantung dengan listrik. Terlebih, setelah ditetapkan sebagai Kampung Wisata.

Tentunya, para wisatawan sangat memerlukan aliran listrik untuk alat-alat elektronik yang dibawanya.

Juga untuk fasilitas penginapan yang dimiliki warga, untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan,” tutur Abdul Rakhman.

Mantan Kakam Biduk-Biduk 2008-2013, Mudassir (62) menyebutkan, sejak jaman ia memimpin sampai selesai pernah memperjuangkan agar listrik dapat mengalir selama 24 jam.

Namun, pihaknya belum dapat mengabulkan keinginan warganya. Sehingga, ia berpesan kepada Kakam Biduk-Biduk setelahnya dapat memperjuangkan keinginan ini.

“Sejak dulu, kami sangat menginginkan hal ini. Kami sadar, kampung kami ini sangat jauh dari pusat pemerintahan.

Tapi, masa dengan jauhnya pusat pemerintahan juga menjauhkan kami dari fasilitas dasar yang memang menjadi kewajiban negara memenuhinya.

Pemerintah harus segera memenuhi listrik 24 jam ini,” tandasnya.

Diceritakan Mudassir, sejarah adanya listrik di Kampung Biduk-Biduk ini berawal dari adanya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik Pemkab Berau yang diserahkan ke pihak kampung.

Kemudian, selama 5 tahun dikelola aparatur desa pengelolaannya tidak maksimal. Sehingga, Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) mengambil alih.

“Waktu masih dikelola sama kampung itulah, listrik hanya mengalir 6 jam. Tapi, pas diserahkan kepada PLN untuk mengelola barulah listrik mengalir selama 12 jam.

BACA JUGA

Kabupaten Berau Masih Dihantui Tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan, Ini Penyebabnya

Gara-gara Pengetap Antre di SPBU Berau Warga Sulit Beli BBM, Dua SPBU Segera Dibangun

Kemenhub Mendata Sistem Transportasi di Kabupaten Berau, Ini Kata Bupati Muharram

Nah, semakin ke depan sekarang ini kebutuhan listrik terus meningkat. Jadi, kita meminta agar listrik bisa mengalir selama 24 jam penuh,” tuturnya.

Warga RT 3 Kampung Biduk-Biduk, Novi Windayanti (20) mengharapkan, listrik 24 jam ini dapat segera diadakan.

Saat ia bersekolah dahulu, Novi menyatakan, sangat terkendala saat sedang bersekolah. Keinginan untuk belajar menggunakan komputer, dikatakan Novi, terhalang karena pasokan listrik yabg terbatas.

“Setiap pukul 06.00 WITA, listrik sudah mati. Nanti, 12 jam ke depan baru listrik mengalir. Ini menjadi kendala buat kami saat belajar.

Kan waktu pagi sampai sore itu, Kak, saatnya kita sekolah dan belajar.

Apalagi sekarang ini, jaman semakin maju. Kalau kondisinya seperti ini terus pelajar kita akan jauh ketinggalan dari pelajar di daerah perkotaan,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved