Gara-gara Sulit dapat Solar di Kota Bontang, Sopir Bus Sekolah Minta Maaf tak bisa Antar Jemput
Gara-gara Sulit dapat Solar di Kota Bontang, Sopir Bus Sekolah Minta Maaf tak bisa Antar Jemput

"Kalau begini antrean pengetap akhirnya mengganggu aktivitas banyak orang," ujarnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, terhadap maraknya para pengetap di SPBU, Sales Executive III PT Pertamina, Wilayah Kaltara yang juga membawahi Berau, Andi Reza menyebutkan,
selama ini antrean jenis premium bersubsidi memang selalu memanjang.
Alternatifnya, masyarakat bisa mengisi BBM jenis pertalite dan pertamax, atau dex bagi kendaraan bermesin diesel untuk menghindari antrean panjang.
Andi Reza mengatakan, untuk mengatasi persoalan keluhan masyarakat terkait pengisian BBM di SPBU, menurutnya sudah pernah dikoordinasikan bersama Pemkab Berau dan aparat Kepolisian serta TNI.
"Sudah pernah dibahas dan sudah ditentukan kewenangan masing-masing.
Kami hanya menindaklanjuti jika ada SPBU yang terbukti melanggar ketentuan. Akan kami berikan tindakan tegas," ujarnya.
"Namun jika menyangkut aksi para pengetap dan penyimpangan BBM bersubsidi, merupakan kewenangan aparat penegak hukum," imbuhnya.
PT Pertamina, kata Andi Reza, saat ini telah menerima permohonan pembangunan dua SPBU baru.
Kedua SPBU ini diharapkan dapat mengurai antrean panjang pengisian BBM yang terjadi di seluruh SPBU dalam Kota Tanjung Redeb dan sekitarnya.
"Sudah ada dua yang mengajukan pembangunan SPBU lagi untuk memudahkan masyarakat mengisi BBM.
Semakin banyak SPBU akan semakin baik. Semakin banyak tempat alternatif untuk mengisi BBM," jelasnya.
Namun Reza belum bersedia mengungkapkan, lokasi pembangunan dua SPBU baru ini.
"Yang satu sudah dapat lokasi. Tinggal satu lagi masih dicari lokasinya, jika masih kurang, bisa menambah satu lagi SPBU," tandasnya. (*)