Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tanpa Menhan, Prabowo Subianto Berada di Yogyakarta
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta
KH Masykur adalah Menteri Agama Indonesia pada tahun 1947-1949 dan tahun 1953-1955.
Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI tahun 1956-1971 dan anggota Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1968.
4. Prof M Sardjito (dokter dan eks Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada)

Prof. Dr. M. Sardjito lahir di Magetan, Jawa Timur, 13 Agustus 1889 dan meninggal pada 5 Mei 1970 pada umur 80 tahun.
Prof M Sardjito adalah dokter yang menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Pada masa perang kemerdekaan, ia ikut serta dalam proses pemindahan Institut Pasteur di Bandung ke Klaten.
Selanjutnya ia menjadi Presiden Universiteit (sekarang disebut Rektor) Universitas Gadjah Mada yang pertama dari awal berdirinya UGM tahun 1949 sampai 1961.
5. Ruhana Kudus (wartawan dan pendiri Sekolah Kerajinan Amai Setia di Koto Gadang)

Roehana Koeddoes atau Ruhana Kudus lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 20 Desember 1884 dan meninggal pada 17 Agustus 1972 di Jakarta, pada umur 87 tahun.
Ruhana Kudus adalah wartawan Indonesia.
Pada 1911, Ruhana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang.
Sembari aktif di bidang pendidikan yang disenanginya, Ruhana menulis di surat kabar perempuan, Poetri Hindia.
Ketika dibredel pemerintah Belanda, Ruhana berinisiatif mendirikan surat kabar, bernama Sunting Melayu, yang tercatat sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di Indonesia.
6. Sultan Himayatuddin (Sultan Buton)

Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo adalah seorang Sultan Buton ke-20 pada 1752-1755 dan ke-23 pada 1760-1763.
Ia giat bergerilya melawan menentang pemerintahan Hindia Belanda dalam Perang Buton.
Sejak 1755, tidak lama setelah perang Buton, Sultan Himayatuddin menetap di Siontapina hingga meninggal pada 1776.
Sultan Himayatuddin dimakamkan di puncak Gunung Siontapina.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)