PKS Khawatir Ahok jadi Bos BUMN, Mardani Ali Sera Soroti Kedekatan BTP dengan Partai Megawati

PKS Khawatir Ahok jadi Bos BUMN, Mardani Ali Sera Soroti Kedekatan BTP dengan Partai Megawati

Kolase Tribunnews/Kompas.com
PKS Khawatir Ahok jadi Bos BUMN, Mardani Ali Sera Soroti Kedekatan BTP dengan Partai Megawati 

TRIBUNKALTIM.CO - PKS Khawatir Ahok jadi Bos BUMN, Mardani Ali Sera Soroti Kedekatan BTP dengan Partai Megawati 

Beberapa hari terakhir beredar kabar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok digadang-gadang menjadi salah satu petinggi BUMN .

Namun kabar tersebut mendapat tanggapan dari banyak pihak .

Rizal Ramli Bandingkan Ahok Calon Bos BUMN dengan Arya Sinulingga, Sebut Politik Balas Budi Jokowi

Ahok Dianggap Rizal Ramli Lebih Pantas Jabat Posisi Ini Dibanding Masuk BUMN Gitu Aja Repot

Ahok jabat Pucuk BUMN, Mahfud MD Menteri Presiden Jokowi Sebut Dikontrak, Pimpin PLN atau Pertamina?

Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) menyoroti soal Basuki Tjahaja Purnama ( BTP ) alias Ahok yang kini ditunjuk menjadi pimpinan BUMN.

PKS menaruh kekhawatiran soal penunjukan Ahok menjadi pimpinan BUMN sementara diketahui juga menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ).

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu dikemukakan oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera melalui acara Kompas Petang, Kamis (15/11/2019).

Menurut Mardani Ali, jika Ahok mengikuti aturan soal penunjukkan Ahok sebagai piminan BUMN tak menjadi masalah.

"Yang pertama, baik komisaris atau direksi BUMN itu ada aturannya," ungkap Mardani Ali.

"Menurut saya kalau aturan itu diikuti monggo (silakan -red) saja," sambungnya.

Namun menurutnya, jika Ahok masih menjadi anggota PDIP yang merangkap sebagai pimpinan BUMN, maka menurut Mardani Ali hal itu bukan lah sikap yang pantas.

"Tetapi Pak BTP setahu saya sudah menjadi anggota partai politik," terang Mardani Ali.

"Jadi menurut saya apakah patut anggota partai politik."

"Nanti kalau dia misal melepaskan anggotanya, menurut saya ya konsisten saja."

"Kalau mau di jalur politik ya di jalur politik, jangan di jalur yang lain."

"Ini baik buat edukasi publik, etika etika moralitas moralitas itu penting," sambungnya.

Untuk itu, Mardani meminta supaya Ahok bisa mengikuti sebagaimana aturan BUMN.

Hal itu diharapkannya supaya tidak terjadi konflik kepentingan.

"Intinya ikuti aturan mainnya," ujar Mardani Ali.

"Karena aturan mainnya itu dibuat dalam rangka agar tidak terjadi konflik of interest (komflik kepentingan -red)," tukasnya.

 Rizal Ramli Bandingkan Ahok Calon Bos BUMN dengan Arya Sinulingga, Sebut Politik Balas Budi Jokowi

 Ahok Dianggap Rizal Ramli Lebih Pantas Jabat Posisi Ini Dibanding Masuk BUMN Gitu Aja Repot

 Ahok jabat Pucuk BUMN, Mahfud MD Menteri Presiden Jokowi Sebut Dikontrak, Pimpin PLN atau Pertamina?

Simak videonya di sini:

Latar Belakang Ahok

Diberitakan sebelumnya, nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh publik karena disebut akan mengisi jabatan di BUMN.

Tak banyak yang tahu, ternyata Ahok adalah lulusan Teknik Geologi

Dilansir TribunWow dari laman ahok.org, Sabtu (16/11/2019), disebutkan almamater dari mantan Bupati Belitung Timur ini.

Dalam laman tersebut, dituliskan Ahok berkuliah di Universitas Trisakti.

Tepatnya di Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral pada 1989.

Ahok menghabiskan masa anak-anak dan remajanya di kampung halamannya di Kabupaten Belitung Timur.

Ia pun menempuh pendidikan dasar dan menengah pertamanya di sana.

Tercatat Ahok pernah bersekolah di SD Negeri III Gantung, Belitung Timur pada 1977.

Selepas itu, Ahok bersekolah di SMP Negeri I Gantung, Belitung Timur pada 1981.

Pada saat SMA, ia berpindah ke ibu kota.

Ayah dari Nicholas ini lalu bersekolah di SMAK III PKSD Jakarta.

Selepas kuliah, Ahok medirikan sebuah perusahaan berbentuk CV yang bergerak di bidang pertambangan pada 1989.

Hal ini seperti yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas Tv, Jumat (15/11/2019).

Tiga tahun berselang, ia mendirikan PT Nurindra Ekapersada.

Tak berhenti sampai di situ, Ahok melebarkan sayapnya di bidang usaha dengan mendirikan Pabrik Gravel Pack Sand di Belitung Timur.

Sayang usahanya terhenti akibat ditutup pemerintah.

 Rizal Ramli Bandingkan Ahok Calon Bos BUMN dengan Arya Sinulingga, Sebut Politik Balas Budi Jokowi

 Ahok Dianggap Rizal Ramli Lebih Pantas Jabat Posisi Ini Dibanding Masuk BUMN Gitu Aja Repot

 Ahok jabat Pucuk BUMN, Mahfud MD Menteri Presiden Jokowi Sebut Dikontrak, Pimpin PLN atau Pertamina?

Ayah tiga anak ini mengaku ada oknum dari Kementerian Kehutanan, yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya itu.

Ahok kemudian mencoba peruntungannya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD kabupaten Belitung Timur.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru jadi pelabuhan pertamanya di dunia politik.

Ahok menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur hanya selama satu tahun, hal ini dikarenakan ia mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung Timur dan menang pada 2005.

Empat tahun berselang, pria kelahiran Belitung ini kembali menjadi anggota legislatif.

Kali ini ia masuk Partai Golkar dan berhasil menjadi anggota DPR RI.

Karier politiknya mulai menanjak saat Joko Widodo (Jokowi) mengajaknya berduet pada pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Mereka pun berhasil mengalahkan sang petahana, Fauzi Bowo.

Ahok menjabat wakil gubernur hanya dua tahun saja, karena Jokowi terpilih sebagai presiden pada 2014.

Dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden, secara otomatis Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikan periodenya bersama Jokowi.

Pada masa kepemimpinannya, Jakarta mengalami banyak perubahan.

Paling disorot adalah saat Ahok mengubah kawasan lokalisasi Kalijodo menjadi taman terbuka untuk masyarakat.

Pilkada DKI 2017, bersama dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, Ahok kembali mencalonkan diri sebagai pimpinan rakyat DKI Jakarta.

Sayang, langkahnya terhenti pada putaran kedua Pilkada DKI.

Ia berhasil dikalahkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. (TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti/Fransisca M)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved