Ingub Kaltim Belum Juga Diterbitkan, Sabani Sebut BPN Masih Konsultasi Dengan Kementerian ATR

Ingub Kaltim Belum Juga Diterbitkan, Sabani Sebut BPN Masih Konsultasi Dengan Kementerian ATR,

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Purnomo Susanto
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, HM Sabani 

tandas Mahyudin.

Dalam kesempatan FGD tersebut pula, anggota parlemen Senayan asal Kaltim ini menyerap banyak

aspirasi dari masyarakat.

Dan kebanyakan, dikatakan olehnya, aspirasi masyarakat lebih menuju kepada agar jangan sampai

pemindahan IKN ini menjadikan masyarakat Kaltim sebagai penonton.

“Jadi masukan yang ada ini akan menjadi bahan kajian kita untuk nantinya disampaikan kepada pemerintah.

Ternyata tantangan yang besar itu SDM kaltim, yang sarjana di Kaltim ini baru 27 persen, dan SMA

sederajat 90 persen.

Itu menjadi tantangan kita untuk bagaimana meningkatkan SDM kita,” papar Mahyudin.

Investor Jakarta Buru Lahan di Ibu Kota Baru

Diberitakan sebelumnya, investor Jakarta buru ahan di Ibu Kota Baru. Ini dua desa di Kecamatan Sepaku yang paling diincar.

 Sudah tiga bulan, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI

Jakarta ke Kalimantan Timur, yakni sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Beberapa Menteri terkait, yakni Menteri ATR/BPN dan Menteri PPN/Kepala Bappenas sudah mengunjungi

lokasi titik nol Ibu Kota baru yang berada di sekitar wilayah Trunen, Kelurahan Pemaluan, Kecamatan

Sepaku, Penajam Paser Utara.

Lokasinya berada di lahan PT ITCI (IHM) yang merupakan lahan negara.

Mendengar bocoran lokasi titik nol pembangunan pusat pemerintahan membuat warga sekitar lokasi

mulai ancang-ancang untuk menjual lahan dengan harga tinggi.

Informasi yang dihimpun Tribun Kaltim dari sejumlah warga, Selasa (12/11) lokasi lahan yang banyak akan

dijual dan menjadi incaran spekulan tanah berada di Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi Harapan, dan Desa

Telemow.

Tribun Kaltim pun mencoba mengonfirmasi beberapa warga Desa Telemow soal warga yang mulai menjual

lahan di sekitar kawasan titik nol IKN.

Jumain, warga Desa Telemow mengaku sejak adanya kunjungan Menteri beberapa waktu lalu, banyak

warga yang ingin menjual lahannya. Bahkan sudah ada beberapa warga yang menjual.

"Sudah ada beberapa orang yang jual lahannya, nggak cuma di Telemow.

Saya dengar banyak juga yang sudah jual lahan di luar Telemow, kayak di Pemaluan sama Bumi Harapan," ujarnya.

Jumain menjelaskan, warga menjual lahannya ke orang luar daerah. Walaupun ada juga warga yang

menjual lahannya ke warga PPU. Namun, kebanyakan dijual kepada orang luar.

"Saya pernah mengantar pengusaha dari Jakarta yang cari lahan puluhan hektare, tapi belum tahu jadi beli

saat itu, masih tawar-menawar. Banyak memang orang dari luar yang ke sini cari lahan," ungkapnya.

Martinus, warga Desa Telemow lainnya menuturkan, kebanyakan yang mencari lahan di sekitar kawasan

titik nol IKN orang dari luar PPU,

bahkan banyak yang dari luar Kaltim. Selain itu, rata-rata yang mencari lahan pengusaha dari Jawa dan Jakarta.

"Kebanyakan pengusaha yang cari lahan di sini, cari lahannya juga yang besar-besar," tuturnya.

Terpisah, Sekretaris Desa Telemow Munip membenarkan adanya warga yang sudah menjual lahannya

untuk kepentingan IKN. Malahan lanjutnya, harga lahan di sekitar lokasi titik nol IKN sudah naik berkali-kali

lipat.

Ia menjelaskan, kebanyakan warga yang sudah menjual lahan berada di wilayah di Sepaku, seperti

Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi Harapan, Desa Binuang dan sebagian Desa Telemow.

"Sudah banyak yang jual lahan, terutama daerah Sepaku, seperti Pemaluan, Bumi Harapan, Binuang.

Sebagian juga ada di Telemow," bebernya.

Munip juga menerangkan, informasi yang ia dapat, lokasi yang paling diincar investor yakni lahan di sekitar

Kelurahan Pemaluan dan Desa Bumi Harapan.

"Kalau di desa saya belum ada transaksi yang skala besar, masih skala kecil saja," ujarnya.

Saat ditanya terkait pasaran harga lahan di sekitar kawasan IKN, Munip mengungkapkan harga lahan yang

dijual warga bervariasi sesuai luas lahan dan lokasi lahan.

Ada beberapa warga yang telah menjual lahan, namun masih skala kecil, 1-2 hektare dengan harga ratusan

juta rupiah.

Ia juga menambahkan, belakangan ini saja sudah banyak pengusaha atau investor yang sering berkunjung

ke desa/kelurahan sekitar kawasan IKN untuk mencari lahan.

Bahkan, pernah ada pengusaha ternama dari Jakarta yang datang ke IKN mencari lahan.

"Pernah ada pengusaha terkenal bersama rombongannya ke sini menanyakan lahan," tutur Munip, namun

enggan menyebut nama pengusaha ternama tersebut.

Dikemukakan, status lahan di sekitar kawasan titik nol IKN sebagian sertipikat kepemilikan lahan yang

diurus melakui program PTSL.

Namun kebanyakan legalitas lahan warga masih berupa segel di luar lahan yang statusnya lahan

pemerintah. (*)

Baca Juga;

Walikota Balikpapan Bingung, Gubernur Kaltim Isran Noor Belum Panggil Pemkot Balikpapan Terkait IKN

Sambut IKN di Kaltim, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Akan Buat Forum Penyangga Ibu Kota Negara

Terima Kunjungan Kerja Badan Legislatif DPR RI, Wagub Kaltim Titip UU IKN Bisa Dipercepat

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved