Eks Anggota SBY Urai Gaya Komunikasi Ahok BTP dan Prabowo Subianto, Minta Kader Gerindra Tak Ribut

Eks Anggota SBY urai gaya komunikasi Ahok BTP dan Prabowo Subianto, minta kader Gerindra tak ribut

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Ruhut Sitompul dan Ahok BTP 

TRIBUNKALTIM.CO - Eks Anggota SBY urai gaya komunikasi Ahok BTP dan Prabowo Subianto, minta kader Gerindra tak ribut.

Mantan politikus Demokrat anggota SBY Ruhut Sitompul angkat bicara soal rencana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP jadi Bos BUMN.

Diketahui, rencana Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Ahok sebagai bos  BUMN ditentang sejumlah pihak, kritik juga datang dari kader Gerindra yang sudah bergabung di pemerintah.

Dilansir dari Tribun Jakarta,  mantan relawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI, Ruhut Sitompul memberikan tanggapan saat Ahok akan masuk ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal itu dikatakan Ruhut Sitompul saat menjadi narasumber di acara Kompas Petang, Sabtu (17/11/2019).

Mulanya, pembawa acara bertanya soal gaya komunikasi Ahok yang dianggap menjadi sorotan jika memimpin suatu perusahaan BUMN.

 Putri Presiden Soekarno Terancam Hukuman 5 Tahun, Bisa Senasib dengan Arswendo Atmowiloto, Ahok BTP

 Anak Buah Prabowo Subianto Bela Anies Baswedan Gusur Warga Sunter, Tak Pernah Janji Saat Kampanye

 Video Klarifikasi Lengkap Sukmawati Adik Megawati Soal Membandingkan Nabi Muhammad SAW dan Soekarno

 Jokowi Pertimbangkan Masukan Soal Ahok Jadi Bos BUMN Pertamina, Termasuk Penolakan Arie Gumilar

Diketahui, komunikasi Ahok saat menjadi Gubernur DKI Jakarta menjadi polemik.

"Kalau Bung Ruhut ada yang perlu diubahkah dari komunikasi Pak Ahok jika jadi bos BUMN, jadi komisaris utama Pertamina?" tanya pembawa acara.

Ruhut Sitompul pun menjawab bahwa sebenarnya hal tersebut tak bermasalah.

Mantan kader Demokrat itu lalu mengatakan bahwa soal gaya komunikasi juga sama seperti Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Diketahui Prabowo Subianto saat ini telah menjadi oposisi pemerintah dengan menjadi Menteri Pertahanan.

Ia pun meminta Partai Gerindra juga tak meributkan soal Ahok yang akan menjadi bos BUMN.

"Pak Ahok tetaplah seperti Ahok yang kita kenal, kenapa rupanya Gerindra juga saya mohon ya Ketua Umumnya Pak Prabowo Subianto sekarang jadi Menhan kita enggak ribut-ribut kok," tutur Ruhut.

Menurutnya Ahok dan Prabowo Subianto pun memiliki kesamaan.

Yakni bisa menyesuaikan diri di lokasi yang ia tempati.

"Saya rasa Pak Prabowo, Pak Ahok ini orang yang mengalir di manapun ditugaskan, jadi kita lihat Pak Prabowo Subianto kan baik.

Pak Ahok juga nanti akan lebih baik lagi," tambah Ruhut Sitompul.

Gerindra Komentari Ahok jadi Bos BUMN

Anggota DPR fraksi Gerindra, Andre Rosiade memberikan peringatan pada Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok.

Andre Rosiade memberikan peringatan pada Ahokyang akan menjadi petinggi satu di antara perusahaan BUMN.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Jumat (15/11/2019), Andre Rosiade meminta Ahok jangan arogan menjadi petinggi satu di antara perusahaan BUMN.

"Tolong, jangan petantang-petenteng kalau Anda jadi pimpinan BUMN," ujar Andre Rosiade.

Ia meminta agar Ahok mematuhi undang-undang BUMN maupun badan usaha yang nantinya akan ditangani oleh mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Pilkada Solo, Partai Prabowo Subianto Satukan Ayah La Lembah Manah dan Anak Sukmawati, Cucu Soekarno

Debat Panas Anggota Megawati PDIP dan Sohibul Iman PKS, Gegara Anies Baswedan dan Ahok BTP

Tak Dibela PSI, PBNU, dan Yusuf Mansur, Sukmawati Tante Puan Maharani Salah, Ngelantur dan Offside

"Patuhi Undang-Undang BUMN, patuhi undang-undang Perseroan Terbatas sekali lagi itu yang kita ingatkan," ujarnya.

Lantas, Andre Rosiade meminta agar Menteri BUMN, Erick Thohir memperingatkan jangan sampai tujuan Ahok yang baik tidak tersampaikan, karena sifat dan karakter suami dari Puput Nastiti Devi tersebut.

"Supaya Pak Erik Thohir mengingatkan Pak Ahokjangan sampai tujuan ini berantakan, karena orangnya begitu emosional," ungkap Andre Rosiade.

Lantas, mendengar pernyataan Andre Rosiade, Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga membeberkan mengapa pihaknya memilih Ahok.

Arya Sinulingga mulanya menjelaskan bahwa ada perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.

"Jadi gini yang pertama ini ada 142 BUMN, ada yang jelek, ada yang bagus performanya, ada yang biasa saja, dan ada yang memang butuh perhatian khusus," ujar Arya Sinulingga.

Yang dimaksud Arya Sinulingga soal perhatian khusus itu bukan berarti masalah keuntungan perusahaan saja.

Melainkan, masalah segi pelayanannya dalam perusahaan juga.

"Walaupun misalnya secara keuntungan itu baik, tapi bisa saja dari segi pelayanan publiknya kurang atau dari segi kinerjanya dari segi keuangan juga kurang," ungkapnya.

Sehingga, Ahok dinilai sebagai sosok yang mampu dalam mengelola perusahaan bidang energi sekaligus baik dalam pelayanan publik.

"Nah itu yang kami pertimbangkan sehingga kami carikan juga mencari siapa sosok yang cocok untuk sebuah BUMN yang kami lihat."

"Tadi Pak Erick sudah katakan ini riset energi gitu ya yang bisa samping di satu sisi bisa mengetahui pengelolaan perusahaan, tapi di sisi lain juga mengetahu bagaimana pelayanan terhadap publik," papar Arya Sinulingga.

"Di sinilah kami melihat Pak Ahok punya keduanya," imbuh Arya Sinulingga. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved