Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional, Curhat Fahri Hamzah di Twitter, Naksir Guru saat SD Bergairah hingga Patah Hati
Selamat Hari Guru Nasional 25 November, Fahri Hamzah curhat di Twitter, pernah jatuh cinta dengan guru saat masih SD, bergairah hingga patah hati
"Ibu Rahma namanya,
Dengan siatem wali kelas, beliau seperti mengerti semua ilmu...agama, PMP, kesenian, bahasa, dan semuanya...itu membuatnya sempurna di mataku...dia juga mengajar olah raga dan tata cara sholat yg benar...beliau mengisi hati anak kecil seperti ku...#HariGuru," tulis Fahri Hamzah.
Usai menceritakan kisahnya yang jatuh cinta dengan seorang guru cantik bernama Rahma, Fahri Hamzah kemudian mengapresiasi guru.
Fahri Hamzah mengapresiasi guru di Perguruan Muhammadiyah yang mengabdi tanpa imbalan.
"Di perguruan @Muhammadiyah (seperti dilukiskan dalam novel lasykar pelangi), banyak keprihatinan. Guru2 kami mengabdi tanpa imbalan memadai. Tapi itu membuatnya indah, mereka hadir di depan kelas dengan penuh ketulusan hati. Niatnya memang mengabdi di masa itu. #HariGuru," tulis Fahri Hamzah.
Iapun mengaku sampai saat ini masih merasakan kebaikan hati para guru yang telah mendidiknya.
"Dan yang terasa sampai hari ini dan sampai kapanpun adalah rasa hati, membekas padaku adalah kebaikan hati guru2ku yang aku tak mengerti cara membayarnya. Suatu hari, aku pulang kampung dan menemui mereka; hidup dan keterbatasannya masih sama, senyumnya masih sama. #HariGuru," tulisnya.
Tak ingin ketinggalan, di sela-sela cuitannya, Fahri Hamzah juga mengungkapkan keberadaan teknologi telah membuat banyak perubahan terkait komunikasi dengna guru.
"Saya hanya ingin mengungkap apa yang hilang...dunia berubah..teknologi mengubah suasana...bahkan teknologi menghapus jarak dan kerinduan juga banyak menghapus kesetiaan...dan kita terus menantikan guru bagi masa depan kita..guru menjadi penawar luka dan kegalauan. #HariGuru," tulis mantan Wakil Ketua DPR RI ini.
Terakhir, Fahri Hamzah mempertanyakan esensi Selamat Hari Guru Nasional dengan nuansa perkembangan teknologi.
"Tapi apakah guru masih ada ketika mesin-mesin pendidikan mulai bekerja? Inilah pertanyaanya...ketika kita mengucapkan selamat #HariGuruNasional maka kepada siapakah kita mengucapkan kata?
Tapi aku merasa kehilangan...
Meski aku mengucap selamat...
Selamat #HariGuru ku sayang..," tulis Fahri Hamzah.
Fokus besarkan Partai Gelora
Setelah tak lagi di FPR RI, kini Fahri Hamzah disibukkan dengan pendirian partai baru, Partai Gelora.
Inisiator Partai Gelora, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa tujuan didirikannya partai tersebut untuk membantah semua dikotomi yang menyesatkan yang dibuat dari masa lalu, termasuk dikotomi antara islam dan nasionalisme.
Selain itu, juga bertujuan untuk mengeluarkan dari yang apa yang saat ini menjebak bangsa Indonesia untuk terpecah.
"Jadi sebenarnya kita tidak perlu membuat perbedaan yang memang tidak ada, jadi kami keluar dengan narasi one nations, satu bangsa satu tanah air satu bahasa, karena itulah kemarin kita umumkan berdirinya partai ini pada hari sumpah pemuda," ujarnya seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (12/11/2019).