Tersengat Listrik saat Bersandar di Tiang Kanopi, Arifin Meninggal Saat Dibawa ke Rumah Sakit

Tersengat Listrik saat Bersandar di Tiang Kanopi, Arifin Meninggal Saat Dibawa ke Rumah Sakit

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Margaret Sarita
Korban sengatan listrik yang menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalan ke rumah sakit 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA –tersengat listrik saat bersandar di tiang kanopi, Arifin meninggal saat dibawa ke rumah sakit

H Arifin (40), warga Jalan AW Syahrani dekat Kanal III RT 65, Desa Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, meninggal akibat tersengat listrik di rumahnya.

Peristiwa yang menghebohkan warga sekitar itu, terjadi Senin (25/11/2019) sekitar pukul 16.30 sore tadi.

Informasi yang dihimpun, sesaat sebelum kejadian, almarhum mengecek ke bagian belakang Rumah.

Kemudian ponselnya berdering dan diterima. Sambil menerima telepon, korban bersandar di tiang kanopi rumah yang terbuat dari besi. Tiba-tiba, korban terlempar dari tiang tersebut.

Baca Juga • Timnas Indonesia vs Thailand Ini yang Bikin Indra Sjafri Optimis di SEA Games 2019

Baca Juga • Pengakuan Aji Santoso Bawa Persebaya Tak Terkalahkan Meski Tanpa Dukungan Bonek di Stadion

Baca Juga• Ani Idrus jadi Google Doodle Hari Ini, Simak Profil Wanita yang Berprofesi Sebagai Wartawati Ini

Baca Juga • Polemik Betrand Peto Minum ASI Sarwendah, Sebaiknya Pilih Ibu Susu atau Susu Sapi? Ini Jawabannya

Orangtua korban yang melihat anaknya tiba-tiba terlempar, langsung mencoba menyelamatkan korban dengan kain sarung.

Namun, baru mendekat sedikit, orang tua korban ikut tersengat dan reflex menjauhi tubuh korban. Rupanya, aliran listrik masih ada di tubuh korban.

“Oleh keluarga, korban dibawa ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan nyawa korban tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhirnya sebelum tiba di rumah sakit,” ungkap salah seorang keluarga, Alimin.

Korban diduga meninggal akibat sengatan listrik yang mengalir di tiang kanopi rumahnya.

Karena ada kabel dari tiang listrik di jalan raya yang terkait di kanopi rumah.

Petugas PLN Tewas Tersengat Listrik di Balikpapan

Sementara itu, warga dan pengendara yang melintas di Jl. Jendral Sudirman, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan Kalimantan Timur Senin siang (4/11/2019) sekira pukul 14.30 Wita dikagetkan dengan adanya insiden kecelakaan kerja.

Yaitu salah satu warga yang diduga sebagai petugas PLN tersengat listrik saat melakukan perbaikan instalasi jaringan listrik tepatnya di belakang Markas Kodim atau Makodim 0906 Balikpapan, Kalimantan Timur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang pekerja yang diduga sebagai petugas PLN itu diketahui bernama Darmanto.

Ia Tersengat Listrik saat memanjat salah satu tiang listrik guna melakukan perbaikan.

Belum diketahui secara jelas bagaimana kronologi kecelakaan kerja yang menimpa petugas PLN itu.

Namun dari keterangan beberapa saksi mata menyebutkan bahwa kejadian itu bermula saat petugas PLN tersebut terlihat memotong salah satu kabel listrik

Dan tiba-tiba tersengat lalu terjatuh dari atas tiang listrik.

"Saya juga kurang tau ceritanya seperti apa, cuman tadi saya sempat lihat dia manjat tiang listrik itu sambil bawa alat kaya penitong gitu.

Ada temannya nungguin di bawah tapi tiba-tiba terdengar bunyi kaya ada yang jatuh dan orang berteriak minta tolong," kata Abdul Syukur warga sekitar

Sementara itu, Ahmad Mahdan mengaku dirinya sempat melakukan pertolongan kepada korban saat terjatuh. Dirinya bersama warga lain dan prajurit TNI mengevakuasi korban ke rumah sakit.

" Saya dan teman-teman sempat bantu angkat juga tadi, kita bawa di rumah sakit ada tentara juga tadi yang bantu angkat. Kayanya tadi masih hidup tapi gak tau saat di rumah sakit soalnya badannya terlihat lemas," katanya

Korban berhasil dievakuasi oleh prajurit TNI beserta warga sekitar dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan medis.

Hingga saat ini kondisi korban belum diketahui namun dipastikan sedang dalam penanganan medis.

Hingga berita ini diterbitkan, masih menunggu keterangan dari resmi dari pihak PLN

Dan masih mengumpulkan data dan informasi lebih lanjut.

Termasuk informasi terkait status korban apakah karyawan PLN atau bukan. 

Para relawan kebakaran Tersengat Listrik PLN di Samarinda Kalimantan Timur

Kebakaran kembali melanda Kota Samarinda.

Kali ini terjadi di Jalan Flores, RT 20, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Kamis (23/5/2019).

Kendati berada di tengah Kota Samarinda, dan berada di pinggir jalan utama, namun proses pemadaman tergolong cukup lama.

Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 06.15 Wita, dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.00 Wita.

Kepala Dinas Damkar Kota Samarinda, Nursan menjelaskan, mendapatkan informasi adanya kebakaran, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian, termasuk unsur relawan.

Proses pemadaman terkendala karena sebagian bangunan terkunci, hal itu diperparah dengan banyaknya barang-barang di dalam bangunan yang mudah terbakar.

Pasalnya yang terbakar merupakan bangunan bengkel, rumah makan, gudang, dan toko sembako.

"Kendalanya karena bangunan terkunci, lalu isinya barang-barang yang mudah terbakar, seperti ban dan oli," jelasnya, Kamis (23/5/2019).

"Diluar dugaan kami, biasanya kurang dari satu jam bisa dipadamkan, kali ini lebih dari sejam," sambungnya.

Selain itu, aliran listrik yang masih menyala, membuat petugas tidak leluasa dalam melakukan pemadaman.

Bahkan, akibat listrik yang tidak padam saat kejadian itu, terdapat sedikitnya tiga anggota relawan yang tersengat listrik.

"PLN juga harusnya standby saat terjadi kejadian, listrik harus segera dipadamkan jika terjadi kebakaran. Ada relawan yang tersengat listrik," imbuhnya.

Pihaknya berharap, semua instansi dapat menjalankan tugasnya masing-masing.

KEBAKARAN - Si jago merah kembali menghanguskan bangunan di Jalan P Flores, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Kamis (23/5/2019). (tribunkaltim.co/Christoper D)
Nursan menilai, koordinasi di lapangan saat terjadi kebakaran masih sangat lemah.

Bahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang sejumlah instansi yang berkaitan dengan terjadinya musibah kebakaran, seperti Satpol PP, Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, hingga PLN.

"Kita maunya ada SOP yang harus dijalankan saat ada kebakaran, siapa yang atur lalu lintas, mengamankan lokasi, masa kita yang semprot air, kita juga yang atur lalu lintas," ungkapnya.

Dari data yang ada, selama bulan Ramadhan, telah terjadi lima kali kebakaran di kawasan permukiman warga.

Terkait dengan kejadian itu, Erna (35) warga sekitar mengaku api membesar dari kios yang terdapat di depan bengkel.

"Api dari kios yang terdapat di depan bengkel, lalu menyebar ke bangunan lainnya, suami saya sempat lihat penjaga kios mengeluarkan bensin," ucapnya.

Akibat kejadian itu, 3 ruko 2 lantai yang terdiri dari bengkel, gudang dan toko ludes terbakar.

Selain itu 2 bangunan kayu 2 lantai yang terdiri dari warung kopi dan rumah makan juga tidak luput dari amukan si jago merah, termasuk 1 unit mobil dan 2 unit motor ludes terbakar.

Selain itu, 20 jiwa dari 4 kepala keluarga harus mengungsi terlebih dahulu.

Sementara itu, kondisi relawan yang tersetrum listrik perlahan mulai membaik. (*)

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved