Jakarta Disebut Mirip Kampung oleh Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Anies Baswedan Tak Tinggal Diam

Jakarta disebut mirip kampung oleh Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Anies Baswedan tak tinggal diam

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan balas Mendagri Tito Karnavian 

TRIBUNKALTIM.CO - Jakarta disebut mirip kampung oleh Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Anies Baswedan tak tinggal diam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung merespon ucapan eks Kapolri Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Mendagri.

Sebelumnya, Tito Karnavian menyebut Jakarta mirip kampung, dan lantas membandingkannya dengan Beijing dan Shanghai di Cina.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi sindiran Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang membandingkan DKI Jakarta dengan Shanghai.

Dalam pidato Munas IV APPSI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019), Tito Karnavian menilai Jakarta terlihat seperti kampung dibandingkan Kota Shanghai di Cina.

“Pesan penting dari tadi (yang disampaikan) adalah jangan berpikir semua selesai dalam 1-2 malam."

Jadi TKI Ilegal, Warga NTT Banyak Meninggal di Malaysia, Gubernur Viktor: Kita Tinggal Kubur Saja

 Dipimpin Anies Baswedan, eks Kapolri Tito Karnavian Sebut Jakarta Kampung Dibandingkan Shanghai

 Anak Buah Anies Baswedan Marah ke Seniman di Taman Ismail Marzuki, Ini Respon Gubernur DKI Jakarta

 Viral di Twitter Agnez Mo Diwawacara Media Asing, Ngaku Berdarah Jerman Jepang Cina, Tanpa Indonesia

"Kami bicara pembangunan infrastruktur, dan ini proses pembangunan yang (membutuhkan waktu) cukup panjang,” kata Anies Baswedan kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).

Anies Baswedan mengatakan, ucapan yang disampaikan Mendagri merupakan gambaran transformasi yang dialami Cina selama empat dekade.

Tito Karnavian juga dianggap menceritakan analis-analis di akhir tahun 1970 dan 1980-an, untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi di Cina.

“Menurut saya, tidak usah dilepaskan konteks percakapannya."

"Konteks percakapannya tentang transformasi, artinya ada pekerjaan rumah bagi kita untuk mempercepat transformasi, dan ini obyektif saja,” tuturnya.

Anies Baswedan lalu mengajak masyarakat berpandangan secara objektif, bahwa lompatan perekonomian yang dialami Cina harusnya dibandingkan dengan negara di seluruh dunia.

Kata dia, awalnya beberapa dekade perekonomian Cina kecil, namun kini lompat sampai 100 kali lipat.

“Jadi melampauinya bukan hanya kasus Jakarta dan Shanghai."

"Tapi juga bagaimana Cina dibandingkan dengan seluruh dunia. Lompatan 100 kali perekonomian itu dahsyat,” paparnya.

Karena itu, Anies Baswedan memandang pesan yang bisa diambil dari pernyataan Tito Karnavian itu adalah tentang transformasi sebuah negara atau kota.

Pembangunan dan perekonomian suatu negara bisa berjalan dengan sukses, karena dikerjakan dengan konsisten selama beberapa dekade.

“Pembangunan infrastruktur konektivitas jalan, telekomunikasi yang sekarang sedang dilakukan adalah transformasi yang luar biasa."

"Yang nanti ketika kita melihat misalnya 1-2 dekade ke depan, kita akan menyaksikan betapa dampaknya besar keputusan-keputusan pembangunan yang transformatif seperti ini,” tambahnya.

Dia lalu mencontohkan transformasi itu seperti transportasi yang ada di DI Jakarta.

Kata dia, transportasi di Jakarta diintegrasikan antar-rute, kemudian dikelola dengan sistem manajemen tiket yang baik.

“Lihat apa yang terjadi? Di tahun 2017, jumlah penumpang kendaraan umum kita ada 338.000, dan dalam dua tahun berubah hampir 700.000 penumpang."

"Ini angkanya lompat dua kali lipat dalam dua tahun. Kenapa? Ya karena ada transformasi serius di bidang integrasi transportasi,” jelasnya.

Dengan pemerintah melakukan langkah-langkah yang tepat untuk melakukan transformasi, maka lompatan yang drastis itu bakal terjadi.

Adapun Anies Baswedan menilai Cina memberikan pelajaran bahwa lompatan drastis itu bukan terjadi pada 1-2 lokasi, tetapi di seluruh negeri.

“Jadi ini pesan yang menurut saya untuk kepala daerah menjadi menarik,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membandingkan kondisi DKI Jakarta dengan Beijing dan Shanghai di Cina, sebagai suatu kota yang berkembang di bidang ekonomi.

Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pun tak luput disebut namanya oleh Tito Karnavian.

"Saya yakin Pak Anies sering ke Cina, ke Beijing, Shanghai. Dulu mungkin ya, ah ini negara (Cina) dengan Jakarta saja Beijingnya kita lihat sudah seperti kampung."

"Kalau sekarang kita lihat Jakarta kayak kampung dibandingkan dengan Shanghai," kata Tito Karnavian saat pidato di Munas IV APPSI, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Tito Karnavian mengaku ekonomi Cina berkembang pesat dan bahkan melampaui Amerika Serikat dalam kurun waktu 20 tahun.

"Dulu banyak yang underestimate, padahal sudah diprediksi."

"Tahun 1998 waktu kami Sesko (Sekolah Komando) di Australia, kemudian di New Zealand, setiap hari yang dibicarakan adalah ancaman ekonomi dan militer Cina," ungkapnya.

Maka itu, dirinya berpesan kepada seluruh gubernur di Indonesia, agar menanggapi survei-survei Internasional yang menyasar Indonesia secara serius, terutama dalam hal ekonomi.

"Sebetulnya kalau ada survei yang mengklaim dari lembaga internasional seperti Gallup atau dari Mckinsey."

"Yang memprediksi Indonesia sebagai negara dominan di bidang ekonomi, itu bukan sesuatu yang window dressing."

"Tetapi betul-betul nasional, karena negara kita memiliki jumlah penduduk yang besar, memiliki angkatan kerja yang besar," bebernya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved