Mengenang Delapan Tahun Jembatan Kutai Kertanegara, Ini yang Dilakukan para Jurnalis di Tenggarong
Mengenang Delapan Tahun Jembatan Kutai Kertanegara, Ini yang Dilakukan para Jurnalis di Tenggarong,
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tanggal 26 November 2019 mengingatkan kembali pada peristiwa duka yang cukup dalam bagi warga Kutai Kartanegara. Sebab delapan tahun silam pada tanggal yang sama jembatan kebanggaan masyarakat Kaltim, jembatan Kutai Kartanegara ambruk.
Dari peristiwa pilu tersebut puluhan orang meninggal dan puluhan lainnya dinyatakan hilang. Mengenang kejadian delapan tahun tersebut, para jurnalis yang ada di Kutai Kartanegara mengadakan tabur bunga di area dekat jembatan, Selasa (26/11/2019).
"Kami ingin mengenang kembali masa lalu yang terjadi saat runtuhnya jembatan Kartanegara. Dimana tentu ini jadi duka yang dalam bagi masyarakat khususnya keluarga korban," kata koordinator pelaksana Endi
Baca Juga; Pengakuan Aji Santoso Bawa Persebaya Tak Terkalahkan Meski Tanpa Dukungan Bonek di Stadion
Baca Juga; Kabar Buruk Inter Milan, Badai Cedera Bikin Antonio Conte Kehilangan Suksesor Radja Nainggolan
Baca Juga; Fakta Lain di Balik Jembatan Kukar Ambruk 2011 Lalu, Roboh Hanya dalam 20 Detik, Puluhan Orang Tewas
Baca Juga; Setelah Bertemu Menkopolhukam Mahfud MD, Dubes Arab Saudi Angkat Bicara Nasib Habib Rizieq Shihab
Baca Juga; Fakta Bangkitnya Performa Persebaya hingga Aji Santoso Sempat Tak Komunikasi dengan Jacksen F Tiago |
Jurnalis dari beberapa media pun membawa plastik berisikan bunga yang ditaburi di pinggir sungai Mahakam. Terlihat para peserta ikut mengenang apa yang terjadi saat peristiwa itu terjadi.
Endi pun menceritakan pengalamannya saat peristiwa itu terjadi. Sekitar lima belas menit pasca runtuhnya jembatan itu ia baru mendapatkan pesan lima belas menit setelah jembatan itu runtuh. Lantas dirinya pun datang ke lokasi setelah mendapatkan informasi tersebut.
Kondisi jalanan macet di sekitar jembatan tersebut. Di tengah sungai nampak potongan besi yang jatuh dan kendaraan yang tenggelam di dalam sungai.
Tangis pilu terlihat dari warga yang melintas di sekitar jembatan. Selang beberapa tahun pemerintah membangun jembatan kembali. Beberapa kendaraan pun menggunakan kapal Ferry untuk menyebrang ke kecamatan Tenggarong Seberang.
Hingga akhirnya pada tahun 2015 jembatan baru selesai dibangun kembali dan digunakan untuk umum. (jnp)

Jembatan Kukar yang menghubungkan Tenggarong dan Tenggarong Seberang runtuh. Peristiwa runtuhnya menara jembatan Kukar tersebut terjadi pada Sabtu sore (26/11/2011). Waktu kejadian sekitar pukul 16. 20 WITA.
Jembatan Mahakam II atau Jembatan Kutai Kartanegara merupakan proyek pembangunan jembatan yang kedua di Kalimantan Timur setelah yang pertama yaitu Jembatan Mahakam I yang berada di ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda.
Keunikan Jembatan Mahakam II yang bernama lain Jembatan Kutai Kartanegara ini adalah memiliki desain nyaris sama dengan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat.
Jembatan Tenggarong tergolong suspension cable bridge dan membentang sejauh 710 meter dan lebar 9 meter. Jembatan ini merupakan penghubung antara Kota Tenggarong dan Kota Samarinda. Fungsinya bukan sekadar sarana transportasi melainkan juga telah menjadi daya tarik wisata di Tenggarong.

Jembatan mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan Gerbang Dayaku Kutai Kartanegara (Kukar) yang membentang di atas Sungai Mahakam dibuat serupa dengan Jembatan Golden Gate di Amerika.
Pembangunan jembatan yang menghubungan antara Tenggarong dan Tenggarong Seberang ini dilakukan setelah melakukan studi banding di Amerika. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto.
"Studi-studi ada banyak. Kita studi ke sana. Yang sekolah di Amerika kan banyak," ujar Djoko di Jakarta, Senin (28/11/2011).
Ia menyatakan, semua sisi teknis dari jembatan itu telah dipelajari dari jembatan di Amerika. Namun, ia tak tahu apakah semua yang dipelajari tersebut juga diaplikasikan untuk jembatan di Kukar tersebut.
Pembangunan jembatan ini dilakukan pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut. Baru 10 tahun jembatan ini telah ambrol, padahal sebuah jembatan, menurut Kementerian PU, memiliki kekuatan bertahan kurang lebih 40 tahun.

Kabar runtuhnya jembatan Kukar tersebut sampai pula ke jajaran istana negara saat itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan jajarannya untuk melakukan investigasi atas runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim.
Puluhan Korban Tewas
Sejak hari pertama runtuhnya jembatan Kukar, Sabtu (26/11) lalu, tim SAR setiap hari menemukan mayat mengapung di sungai. Total korban tewas mencapai 20 orang saat pendataan waktu awal.
Sebelumnya, tim SAR menemukan lima mayat pada hari Selasa (29/11/2011) dan satu mayat pada hari Rabu (30/11/2011).
Terbanyak, tim SAR menemukan delapan korban tewas pada hari Senin (28/11/2011) dan hari pertama, petugas menemukan empat mayat.