Breaking News

Ciputra Meninggal Dunia

Riwayat Hidup Ciputra, Umur 12 Tahun harus Berkebun, Lulusan ITB hingga Masuk Deretan Orang Terkaya

Riwayat Hidup Ciputra, Umur 12 Tahun harus Berkebun, Lulusan ITB hingga Masuk Deretan Orang Terkaya

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ciputra saat merayakan ulang tahunnya ke-87. Ini riwayat hidup Ciputra. 

TRIBUNKALTIM.CO - Riwayat Hidup Ciputra, Umur 12 Tahun harus Berkebun, Lulusan ITB hingga Masuk Deretan Orang Terkaya

Rabu (27/11/2019) pukul 01.05 waktu Singapura, pendiri Ciputra Group, Ir Ciputra atau Tjie Tjin Hoan meninggal dunia di Singapura, kabar duka ini disampaikan anak pertama Ciputra, Rina Ciputra Sastrawinata.

Ciputra dididik sangat keras sejak kecil, bahkan di umur 12 tahun ia dipaksa berkebun, namun tetap mengutamakan pendidikan hingga ia lulus ITB Bandung dan bisnis properti membuatnya masuk deretan orang terkaya Indonesia. 

Meninggal Dunia di Singapura, Ini Riwayat Bisnis Ciputra hingga Jadi Pengusaha Properti Sukses

Tertidur Saat Belajar hingga Tertinggal Kelas, Begini Ciputra Ungkap Rahasia Sukses Bisnisnya

Bertemu dengan Pemilik Ciputra Grup, Daniel Mananta Bagikan 3 Kunci Jadi Pengusaha Sukses

Melalui pesan singkat, Rina Ciputra Sastrawinata mengabarkan berita duka berpulangnya sang ayah.

"Telah meninggal dunia dengan tenang, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore pada tgl  27 November 2019 pk 1:05 waktu Singapore. Kami keluarga besar Ciputra Group mengucapkan turut berduka yang mendalam dan mendoakan semoga Keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi kedukaan ini."

Pemakaman Ciputra akan diberitahukan kemudian setelah jenazahnya tiba di Jakarta.

Ciputra dilahirkan di Parigi, Sulawesi Tengah, Agustus 1931.

Ia adalah bungsu dari empat bersaudara.

Ciputra menghabiskan masa kecilnya di Kampung Pepaya, Parigi, Sulawesi Tengah.

Dikutip dari kompas.com dari pemberitaan Harian Kompas, 24 November 1985, Ciputra mengatakan, saat masih berusia 12 tahun, dia harus berkebun dan menjadi kepala rumah tangga sekaligus.

Hal ini ia lakoni sebab ayahnya meninggalkan keluarga setelah diseret paksa oleh Jepang.

Video Mobil Ngebut Lalu Terjun dari Flyover dan Hancur Viral di Twitter, Nasib Pengemudi Mengejutkan

Bapaknya Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan tak dikenal, karena dituduh sebagai mata-mata Belanda/Jepang dan tidak pernah kembali lagi pada tahun 1944.

Sejak saat itu, dia tidak pernah bertemu dengan ayahnya lagi.

Meski berada dalam kondisi sulit saat itu, Ciputra masih mengedepankan pendidikan.

Ciputra bersekolah di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Frater Don Bosco di Manado.

Setamatnya dari Sekolah Menengah Atas, ia meninggalkan desanya menuju Jawa.

Selanjutnya, Ciputra kuliah di Institut Teknologi Bandung ( ITB ) Bandung.

Pada tingkat empat, ia bersama Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan yang berkantor di sebuah garasi.

Baru kemudian setelah Ciputra meraih gelar insinyur pada tahun 1960, ia pindah ke Jakarta.

Ciputra mengawali karirnya di Jaya Group, perusahaan daerah milik Pemda DKI, setelah dia menamatkan kuliahnya di ITB.

Di perusahaan properti ini, dia berhasil meniti karir hingga menjabat sebagai direksi sampai usia 65 tahun, dan setelah itu sebagai penasihat.

Di perusahaan tersebut, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi, termasuk di antaranya dalam pembangunan proyek Ancol.

Viral Twitter Ujaran Kebencian terhadap yang Menghina Orang Jogja, Kata Pejabat Polda DI Yogyakarta

Kemudian bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.

Pada masa itu, Ciputra duduk sebagai direktur utama di Jaya Group dan di Metropolitan Group sebagai presiden komisaris.

Akhirnya Ciputra mendirikan grup perusahaan keluarga, Ciputra Group.

Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi.

Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group.

Selain itu, Bank Ciputra yang didirikannya ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak, dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang baru dirintis menjelang krisis pun ikut ditutup.

Dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank, ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya.

Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.

Pada usianya yang ke-75, ia memilih untuk mengembangkan bidang pendidikan.

Kemudian didirikanlah sekolah dan Universitas Ciputra.

Sekolah ini menitikberatkan pada kewirausahaan.

Agnez Mo Disindir Hotman Paris di Instagram, Heboh Gara-gara Sebut Tak Berdarah Indonesia

Dengan sekolah ini, Ciputra bertujuan untuk menyiapkan para lulusannya menjadi pengusaha.

Ciputra saat ini dikenal sebagai sosok penyebar entrepreneurship atau kewirausahaan di Indonesia.

Dalam setiap kesempatan, ia selalu menanamkan pentingnya kewirausahaan untuk membuat bangsa Indonesia maju.

Kiprah Ciputra diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memberikan dua rekor kepada Ciputra, yakni sebagai wirausahawan peraih penghargaan terbanyak di berbagai bidang dan penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan kepada dosen terbanyak.

Ciputra melalui Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) telah memberikan pelatihan entrepreneurship kepada setidaknya 1.600 dosen.

Ciputra juga dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young.

Pada 2018, Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Ciputra menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan US$ 1,3 miliar atau setara Rp 18 triliun.

Penghargaan

Atas perannya di duna properti, berbagai penghargaan pun datang menghampiri.

Terbaru, dia menerima The BrandLaureate Hall of Fame-Lifetime Achievement Brand Icon Leadership Award, dan The BreandLaureate Book of World Records.

Ciputra juga pernah menerima penghargaan atya Lencana Pembangunan dari Presiden RI pada 1995.

Kemudian dia menerima Lifetime Achievement Luminary Award 2013 dari Channel News Asia pada tahun 2013 dan segudang penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Menyukai Lukisan

Tak hanya tertarik di bidang properti, Ciputra juga menggemari dunia seni, pendidikan, serta budaya.

Di bidang seni, Ciputra mendirikan Penerbit Pustaka Jaya bersana dengan sastrawan Ajip Rosidi.

Perhatiannya di bidang budaya juga ia tuangkan dalam bangunan di kawasan Ciputra World Jakarta.

Bangunan ini ia namakan 'Ciputra Artpreneurship' yang terdiri dari lima bagian, yaitu, museum, galeri, ruang pameran, studio, dan performance art.

Sementara dalam bidang kesehatan, Ciputra membangun rumah sakit Ciputra Hospital.

Dia juga merupakan penggemar lukisan karya Hendra Gunawan.

Di rumahnya, ia memiliki beberapa lukisan karya maestro tersebut.

Sumber: Tribunnews.com/Kontan.co.id/Kompas.com


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved