Bandingkan Gaji yang Diberikan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk PNS, Bagaikan Bumi dan Langit
Bandingkan gaji yang diberikan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk PNS, bagaikan bumi dan langit
TRIBUNKALTIM.CO - Bandingkan gaji yang diberikan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk PNS, bagaikan bumi dan langit.
Pembahasan mengenai besaran gaji PNS di tiap provinsi jadi topik di acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab, Rabu (27/11/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur JAwa Tengah Ganjar Pranowo pun mengungkapkan besaran gaji maksimal PNS di wilayahnya.
Dilansir dari Tribun Ambon, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencecar seorang pelamar CPNS di Jawa Tengah, pada acara Mata Najwa.
Dengan cara yang unik, Ganjar Pranowo memberikan sebuah pertanyaan pada Yahya, nama pejuang CPNS dimaksud.
"Kira-kira begini deh, tiga persoalan PNS yang menyebalkan apa sih?" tanya Ganjar pada Yahya.
• Ke Najwa Shihab, Anies Baswedan Sebut Gaji PNS DKI Jakarta Capai Rp 19 Juta Sebulan, Ini Syaratnya
• Sah, Upaya Mahasiswa Gugat UU KPK Gagal, Ditolak Mahkamah Konstitusi, Perppu Tak Diterbitkan Jokowi
• Polisi Tangkap Pria Coba Perkosa Istri Anggota TNI, Nasibnya Kena 175 Kali Cambuk, Ini Kronologinya
Pejuang CPNS 2019 itu pun memberikan jawaban sepengetahuannya.
"Tiga permasalahan PNS yang menyebalkan; birokrasi yag berbelit, urusan yang lama sekali kita kalau mau mengurus sesuatu, banyak birokrat yang mungkin kerjanya tidak maksimal, gitu Pak," jawab Yahya.
Tanggapan yang diberikan Ganjar Pranowo atas jawaban Yahya pun cukup menohok.
"Dan kamu besok kalau jadi PNS kan kaya gitu juga?" sindir Ganjar Pranowo.
Sontak tanggapan itu mengundang tawa dan sangkalan dari Yahya.
"Kamu biar disumpahin sama gubernur, disumpahin Mbak Nana. Tiga persoalan itu kamu jadi PNS, jadi anak buah saya, apa yang akan kamu bereskan?" cecar Ganjar.
"Kamu disogok lho besok," pernyataan Ganjar tampaknya cukup membingungkan hingga membuat semua terdiam.
Ganjar Pranowo kemudian buru-buru menjelaskan arti dari pernyataan itu.
"Pendapatanmu nggak sebanyak DKI, lho!" kata Ganjar memberikan peringatan.
Pernyataan itu itu kemudian disusul pertanyaan Najwa Shihab terkait gaji yang akan diperoleh PNS Jawa Tengah.
"Kalau keterima dapat berapa?" tanya Najwa.
"Separuhnya paling, separuh Jawa Timur," jawab Ganjar.
Mendengar jawaban itu, Najwa Shihab tampaknya sedikit terkejut.
"Separuh Jawa Timur, berarti ya enam juta maksimal?" tanya Najwa memastikan.
"Ya kira-kira segitulah," jawab Ganjar.
Fakta mengenai gaji PNS Jawa Tengah mendapat sambutan tawa dan tepuk tangan penonton.
Ganjar Pranowo kemudian menanyakan pada Yahya apakah gaji yang sekian itu cukup untuk biaya hidup.
"Enam juta cukup nggak untuk hidup?" tanya Ganjar.
"Inshaa Allah cukup, Pak," jawab Yahya.
Najwa Shihab pun menimpali.
"Nggak cukup jadi menantu idaman, Mas. Nggak cukup punya istri itu enam juta, cukupkah?" kata Najwa.
Ganjar kemudian menguji Yahya dengan memberikan perumpamaan.
"Kamu besok dengan Rp 6 juta, melihat (gaji PNS) DKI, melihat Jawa Timur kamu ngiler.
Kamu langsung saya tempatkan di bagian perizinan dan kemudian kamu disogok, jujur aja sekarang!
Nanti kamu disogok, kamu berbelit-belit biar dapat duit. Tunjukkan sikapmu pada bangsa negara mumpung di depan kamera!" tantang Ganjar pada Yahya.
Pertanyaan berani Ganjar Pranowo itu pun mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Sementara Yahya tampak melongo mendapat cecaran itu.
"Ini lebih berat dari tes CPNS," komentar Najwa Shihab.
"Bagaimana, yakin bisa menjaga integritas?" tanya Najwa.
Yahya pun dengan segala keyakinannya mengatakan bahwa dirinya bisa menjaga integritasnya sebagai PNS Jawa Tengah kelak.
"Baru 23 tahun punya pengalaman hidup apa? Yakin bisa?" Najwa Shihab turut mencecar.
Gaji PNS DKI Jakarta
Dilansir dari Tribun Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membocorkan besaran gaji calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2019.
Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat hadir sebagai narasumber di acara Mata Najwa, pada Rabu (27/11/2019).
Diwartakan sebelumnya Pemprov DKI Jakarta membuka lowongan CPNS sebanyak 3.958 posisi.
Sebelum membeberkan gaji CPNS Pemprov DKI Jakarta yang berjumlah fantastis, Anies Baswedan membeberkan alasan banyaknya peminat yang mendaftar di Instansi yang ia pimpin.
Anies Baswedan mengatakan alasan tersebut ia dengar langsung dari para pelamar CPNS Pemprov DKI Jakarta tahun lalu.
"Yang paling utama menyatakan stabilitas, kepastian," kata Anies Baswedan dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Mata Najwa, pada Kamis (28/11/2019).
Tak cuma stabilitas, gaji dan peluang untuk melanjutkan studi menjadi alasan para pelamar untuk berlomba-lomba menjadi CPNS Pemprov DKI Jakarta.
"Gajinya, tentu gajinya kompetitif," kata Anies Baswedan.
"Kemudian peluang belajar, ketiga membuat perubahan," imbuhnya.
Anies Baswedan mengungkapkan seseorang yang berprofesi sebagai PNS di DKI Jakarta, dipastikan ia dapat hidup dengan layak.
"Bisa hidup layak di Jakarta sebagai PNS," ucap Anies Baswedan.
Mendengar penjabaran Anies Baswedan, Najwa Shihab lantas ingin tahu besaran gaji CPNS Pemprov DKI Jakarta.
"Mention dong mas angkanya biar pada makin pengen," kata Najwa Shihab.
"Mau? Saya lihat dulu ya datanya," imbuh Anies Baswedan.
Sambil melihat lembaran kertas yang ia bawa, Anies Baswedan menegaskan besaran gaji yang akan ia sebutkan nantinya tak akan bisa diterima CPNS Pemprov DKI Jakarta dengan kinerja buruk.
"Gini sebelum saya sebut angkanya, jangan berharap dapat angka ini dan kerja nganggur ya," tegas Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengungkapan untuk CPNS S1, akan mendapatkan gaji sebesar Rp 6,9 juta per bulan, dengan rincian gaji pokok Rp 2 juta dan Tunjangan Kinerja Dinamis (TKD) Rp 4,8 juta.
"Kalau untu S1 CPNS itu Rp 6,9 juta take home paynya, gajinya Rp 2 juta kemudian TKDnya Rp 4,8," kata Anies Baswedan.
Setelah satu tahun bekerja, gaji yang diterima PNS akan semakin fantastis, yakni Rp 19 juta per bulan, gaji pokok Rp 2,5 juta dan Tunjangan Kinerja Dinamis (TKD) Rp 17 juta.
"Nanti setelah dia satu tahun menjadi PNS maka gajinya Rp 2,5 dan TKDnya Rp 17 juta jadi Rp 19 juta," ucap Anies Baswedan. (*)