Jakarta Seperti Kampung Bila Dibandingkan, Intip Keindahan Kota Shanghai, Banyak Spot Instagramable

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkelakar membandingkan kondisi Kota Jakarta dengan Kota Shanghai di China.

Editor: Doan Pardede
Kolase Instagram glalmi's, lindaiza's, alina_si8's
Keindahan Kota Shanghai 

TRIBUNKALTIM.CO - Mendagri Tito sebut Jakarta kayak kampung bila dibandingkan, intip keindahan Shanghai, Banyak Spot Instagramable

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkelakar membandingkan kondisi Kota Jakarta dengan Kota Shanghai di China.

Menurut Tito, Jakarta tampak seperti kampung jika dibandingkan dengan Shanghai.

• Tegas, Anggota Prabowo Subianto dan Megawati Kompak Gagalkan Proyek Hotel Anies Baswedan di TIM

• Ucapan Tito Karnavian Soal Reuni Akbar PA 212 Disoal, Dampaknya Ternyata Bisa Serius

• Ingat Pemeran Video Panas Vina Garut? Pingsan Sebelum Sidang Mulai, Penampilannya Kini Jauh Berubah

• Bayi Aneh di India Makan Usus Ibunya,Penelusuran Kompas.com, Hoaks, Ini 3 Hal yang Harus Anda Tahu

"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," ujar Tito di hadapan para pimpinan daerah dalam Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI) ke VI di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir dalam acara ini.

Selain itu, sejumlah kepala daerah dan sekretaris daerah juga turut hadir.

Ucapan Tito ini bermula saat dirinya membahas sistem demokrasi yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi.

Tito menyebutkan, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang menganut sistem demokrasi mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan.

"Jadi, terjadi semacam kegalauan atas demokrasi karena yang tidak menggunakan sistem tersebut ekonominya melompat (lebih maju). Vietnam misalnya, sosialis kondisinya ekonominya melompat," tutur Tito.

Selain itu, dia juga mencontohkan Thailand yang mana saat ini junta militer mengambil alih sistem demokrasi.

"Supremasi sipil (di Thailand) diambil alih jadi junta militer dan ekonominya jalan. Juga di tempat lain Mesir yang tadinya diterapkan demokrasi, berantakan diambil oleh militer juga, " papar Tito.

Dirinya kembali menyinggung China yang mengalami kemajuan ekonomi pesat meski tidak menganut demokrasi.

"Di China hanya satu partai. Non-demokrasi, itu melompat ekonominya," ungkapnya.

Bahkan saat ini, lanjut Tito, ekonomi China mulai melampaui Amerika Serikat hanya dalam waktu 20 tahun.

Padahal, pada masa lalu banyak pihak yang meragukan negara Tirai Bambu itu.

Sejalan dengan kondisi ekonomi yang semakin baik, menurut Tito, tata kelola lingkungan di China juga semakin bagus.

Hal ini, kata dia, dilihat dari perkembangan tata kota China yang membaik.

"Tahun 1998 saya masih ingat, saya kebetulan (menempuh pendidikan) Sesko di Australia saat itu, dan sedang studi banding ke China. Saat itu Kota Beijing dan Kota Shanghai masih banyak yang naik sepeda," ungkap Tito.

"(Saat itu) dibandingkan dengan Jakarta, Beijing (dan Shanghai) kayak kampung. Rumah-rumah kumuh, sungai kotor dan hitam banyak di mana-mana. Sepeda masih di jalan-jalan," lanjut Tito.

Dua tahun kemudian, yakni pada 2000, Tito kembali ke China dalam rangka tugas investigasi.

Saat itu sepeda motor mulai banyak digunakan masyarakat China.

Selanjutnya, pada 2004 Tito juga mengunjungi China.

"Tahun 2004 mulai mobil sudah, tapi tidak begitu bagus. Beberapa tahun kemudian saya datang lagi mulai terlihat infrastruktur, transportasi berkembang. Mobil mengkilat sudah banyak sekali," katanya.

"Tahun kemarin saya datang ke sana dalam rangka interpol conference di hotel yang sama, saya melihat sungai yang sama (seperti yang dia lihat tahun-tahun sebelumnya) sudah banyak orang yang berenang di situ. Airnya bersih, jernih, dulunya hitam pekat. Dan kemudian kita melihat Beijing sudah mirip-mirip seperti Washington DC, Shanghai sudah mirip-mirip New York," tambahnya.

Tentang Shanghai

Shanghai menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi saat liburan ke China.

Ada banyak hal yang bisa ditemukan saat mengunjungi Shanghai.

Satu di antaranya tempat wisata Instagramable di Shanghai yang wajib untuk disinggahi.

Dilansir oleh TribunTravel dari The Culture Trip, berikut rekomendasi enam tempat wisata Instagramable di Shanghai:

1. The Bund

The Bund atau Waitan merupakan area tepi laut di pusat Shanghai.

Kawasan ini membentang di sepanjang tepi barat Sungai Huangpu di bagian timur Distrik Huangpu.

The Bund menawarkan sensasi Shanghai dengan bangunan-bangunan megah ala Eropa.

2. Qibao

Qiabao
Qiabao (http://www.sinotour.com.cn/)

Ingin merasakan melihat kanal saat liburan ke China?

Datanglah ke Qibao yang berlokasi di Distrik Minhang, Shanghai, China.

Qibao merupakan kota air dengan kanal yang dibentengi rumah dan taman yang mengalir melalui pusat kota.

3. Friday Muslim Market

Friday Muslim Market
Friday Muslim Market ((chinaclickgo.com))

Jika ingin mencari kuliner halal di China, datanglah ke Friday Muslim Market.

Seperti namanya, pasar ini diselenggarakan setiap Jumat pagi di dekat Masjid Huxi, Putuo, Shanghai.

Di tempat ini, akan banyak ditemukan roti, daging, permen, dan sebagainya.

4. Yu Garden

Yu Garden
Yu Garden ((Viator))

Yu Garden atau Taman Yuyuan adalah salah satu tempat wisata tertua di Shanghai.

Tak heran, karena tempat wisata di Shanghai ini dibangun pada 1559 selama Dinasti Ming.

Taman Yuyuan terletak di timur laut kota tua Shanghai, tepatnya di Distrik Huangpu.

5. Nanjing Road

Nanjing Road dulunya merupakan jalan utama permukiman internasional Shanghai.

Saat ini, Nanjing Road menjadi jalan perbelanjaan pejalan kaki, salah satu yang terbesar di Asia.

Nanjing Road terletak di Distrik Songjiang.

6. China Art Museum

China Art Museum
China Art Museum ((wendyweitours.com))

China Art Museum atau Museum Seni China memiliki berbentuk seperti piramida terbalik.

China Art Museum merupakan museum seni modern yang terletak di kawasan Pudong.

Museum ini menjadi salah satu museum seni terbesar di Asia.

7.Taikang Road

Taikang Road adalah jalur gaya Shanghai tua yang menggabungkan seni dan perdagangan antara Ruijin Second Road dan South Chongqing Road, dekat Rumah Sakit Ruijin.

Jalan ini memiliki budaya tersendiri dengan studio seni dan butik-butik asli yang menyediakan peluang berbelanja yang unik.

Tianzifang adalah jalur terkenal yang membentang di Taikang Road.

Pabrik-pabrik dan gudang-gudang yang terbengkalai yang telah diperbarui telah mengubah daerah ini menjadi kawasan seni.

Budaya kedai kopi telah berkembang dan pengantin baru menggunakan area tersebut untuk foto.

Bahkan ada seni grafiti di dinding, yang tidak biasa bagi China.

8. Xintiandi Lanes

Xintiandi adalah salah satu tempat wisata kota tersibuk dan dipenuhi warisan sejarah dan budaya kota.

Terletak di jantung kota, Xintiandi adalah pusat budaya dan hiburan trendi yang dibangun untuk mencerminkan kombinasi antara arsitektur Shikumen dan modern.

Bangunan Shikumen dibuat dengan mengubah blok perumahan menjadi pusat makan multifungsi, ritel dan hiburan dengan banyak restoran, butik, kafe, dan bar berstandar internasional.

9. Shanghai Yong'an Department Store Yongan

Yong'an Department Store didirikan pada 1918 oleh keluarga bisnis Guo, dan merupakan salah satu department store pertama di negara itu yang membawa merek global.

Yong'an dan tiga toko lainnya, Xianshi, Xinxin, dan Daxin, dipandang sebagai simbol kemakmuran tua Shanghai pada 1920-an.

Toko, yang terletak di tengah Nanjing Road, Jalan Komersial No.1 di China, mengembalikan penampilan aslinya 87 tahun yang lalu, perabot bergaya Eropa yang populer di Shanghai selama 1920-an.

Department store ini menggabungkan belanja, makanan, dan rekreasi dengan lingkungan yang elegan.

• DPRD Pangkas Dana Talangan Rusunami DP Rp 0 Sebesar Rp 1,5 T, Begini Sikap Anies Baswedan

• Bela Anies Baswedan Rocky Gerung Sebut eks Kapolri Tito Karnavian Radikal, Indonesia Buruk dari Cina

• DPRD DKI Jakarta Pangkas Anggaran Program Anies Baswedan, DP 0 Persen, Renovasi Taman Ismail Marzuki

• Unggah Anggaran Lem Aibon Anies Baswedan, Sanksi William Aditya Sarana Ditentukan Anggota Megawati

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved