Khawatir Masa Depannya, Curhat Shalfa Avira, Atlet SEA Games Dituduh Tak Perawan & Harus Dipulangkan

Nama Shalfa Avrila Siani kini sedang jadi sorotan, atlet senam tersebut gagal membela Indonesia dalam SEA Games 2019 gara-gara dituduh tidak perawan

Editor: Doan Pardede

5. Kronologi Pemulangan

Komnas HAM Afganistan mendesak pemerintah menghentikan praktik tes keperawanan karena berdampak buruk secara psikologis.

Ayu menceritakan, awal masalah ini terjadi pada 13 November 2019 yang lalu, seusai SAS sebagai atlet pelatnas mendapatkan vaksin persiapan berangkat ikut Sea Games.

Saat itu, Ayu menerima telepon dari tim pelatih untuk segera menjemput SAS di pemusatan pelatnas Persani yang ada di Gresik. Di tempat ini, selama ini SAS mengikuti latihan senam.

Melalui sambungan telepon itu pula, masih kata Ayu, pihak pelatih menyampaikan alasan yang menyebabkan SAS dianggap tidak layak mengikuti pelatihan lagi.

Alasannya, berkenaan indisipliner serta soal keperawanan.

Soal keperawanan ini, menurut Ayu, juga disampaikan asisten pelatih yang menemuinya saat penjemputan SAS di Gresik.

Beberapa hari seusai penjemputan itu pihak keluarga menyampaikan kesiapan tes keperawanan secara medis kepada pelatih.

Setelah menyampaikan kesanggupan tes itu, Ayu mengatakan, SAS sempat diperbolehkan kembali berlatih dan bahkan dinyatakan tidak dibebani lagi soal tes itu.

Namun, saat sudah kembali berlatih, tiba-tiba pihak pelatih mendadak kembali mempermasalahkan tes dan meminta adanya surat keterangan tes tersebut.

Keluarga kemudian membawa pulang SAS dan berusaha membuktikannya dengan melakukan tes yang dilakukan di rumah sakit milik Polri di Kediri pada 20 November 2019.

"Alhamdulillah, hasilnya selaput dara masih utuh," ungkap Ayu yang lantas menyampaikan hasil tes itu kepada pelatih.

Namun, rupanya pihak pelatih menolak hasil tes itu dan menginginkan tes dilakukan di rumah sakit yang ada Gresik.

Hal itu tentu ditolak oleh keluarga, karena menurut keluarga, tes keperawanan itu sudah sangat membebani anaknya, mengapa harus diulangi lagi. Apalagi, menurutnya, hasil tes di Kediri sudah jelas hasilnya.

"Saya enggak mau, la wong anaknya saja kesakitan dengan tes itu," lanjutnya.

Ayu mengaku hampir selama 2 minggu bolak-balik pergi Kediri-Gresik untuk mengurus masalah itu namun rupanya tetap tidak ada hasil.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved