Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Pangkas Waktu Tempuh Hanya 1 Jam, Maret Diresmikan Presiden
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Pangkas Waktu Tempuh Hanya 1 Jam, Maret Diresmikan Presiden
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Samir Paturusi
"Setelah desain disepakati akan diserahkan ke BUJT, dan lanjut diserahkan ke PT Wijaya Karya selaku kontraktor untuk bisa dikerjakan penanganan pergerakan tanahnya. Mudah-mudahan bisa diselesaikan sebelum Lebaran 2020," ucapnya.
Sedangkan untuk seksi 1 yang mendapat dukungan APBD, saat ini desain penanganannya sudah diserahkan dari konsultan,
dan tinggal menunggu serah terima pekerjaan lapangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) ke BUJT dan kontraktor.
"Sehingga secara keseluruhan jalan tol Balsam ditargetkan akan beroperasi penuh sebelum Lebaran 2020," kata Basuki Hadimoeljono
Jalan tol yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 9,9 triliun ini diharapkan akan mendukung konektivitas untuk pembangunan Ibu Kota Negara yakni melintasi Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara,
yang menjadi salah satu Kabupaten selain Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai kawasan calon IKN di Kaltim yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Sehingga konektivitas jalan tol Balikpapan-Samarinda dengan ibu kota baru diharapkan dapat memudahkan warga dan memangkas perjalanan.
Bangun Bendungan Sepaku
Setelah meninjau Tol Balikpapan - Samarinda, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Basuki Hadimoeljono melanjutkan tinjauannya melihat bendungan Sepaku-Semoi untuk persedian air bersih di kawasan ibu kota baru.
Melewati jalan Tol Balikpapan-Samarinda tembus kawasan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) menempuh waktu hampir 1 jam lebih, akhir Menteri tiba di kawasan Bendungan Sepaku-Semoi.
Bendungan Sepaku - Semoi merupakan salah satu penyuplai air baku untuk kawasan ibu kota negara ( IKN ) dan kota Balikpapan. Kawasan ini milik warga dan rencananya akan dibebaskan dengan anggaran Rp 700 Miliar.
Menteri Basoeki mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi rencananya dibangun untuk persediaan air baku kota Balikpapan.
Tampungan bendungan sekitar 11 juta kubik sehingga mampu menyuplai Balikpapan dengan kebutuhan air baku sekitar 2.000 liter per detik dan sepaku 500 liter per detik.
"Kawasan IKN ada nanti kami gabung. Ada tiga bendungan yakni Batu Lepek, Bendungan Sabyak, dan Beruas. Dimana dua bendungan kapasitas kecil, satu bendungan besar, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 230 juta kubik sehingga bisa suplai IKN dengan kapasitas 30 meterkubik per detik," kata Menteri PUPR.
Bendungan ini, lanjut Menteri, baru mau didesain, tim sudah menyusuri sungai sehingga baru mau desain, nanti lelangnya desain and build basic. Sehingga desainnya dulu disiapkan. Kontraktor dan konsultan harus bersatu untuk melakukan mempersiapkan desain and build.