Hujan Meteor dan Gerhana Matahari Cincin Melintasi Kaltim, Kado Akhir Tahun, Sayang Kalau Dilewatkan

Hujan Meteor dan Gerhana Matahari Cincin Melintasi Kaltim, Kado Akhir Tahun, Sayang Kalau Dilewatkan,

Editor: Mathias Masan Ola
(Daniel McVey)
Hujan meteor Orionid pada 21 Oktober 2012 seperti diabadikan astrofotografer Daniel McVey. 

Dilansir Space.com, meteor Geminid memiliki warna cerah pekat, dan bergerak dengan kecepatan 35 km.detik. Untuk mengamati hujan meteor ini, carilah rasi Gemini yang terbit antara pukul 20.00 WIB.

Bulan Cembung besar yang terbit beriringan dengan arah datang Geminid akan menjadi sumber polusi cahaya alami di langit. Ini membuat hujan meteor Geminid tak mudah diamati. " Hujan meteor kuat Geminid pada 13-14 Desember, kemungkinan besar (sulit dilihat karena) terganggu bulan purnama," ujar Thomas.

3. Matahari berada pada titik paling selatan, 22 Desember 2019 Menurut Thomas, pada Minggu (22/12/2019), matahari akan berada pada titik paling selatan Bumi.

4. Gerhana matahari cincin, 26 Desember 2019 Jika pada 26 Desember 2019 nanti kita berada di Sumatera atau Kalimantan, kita sangat mungkin menyaksikan fenomena langka Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (terjauh). Piringan bulan akan tampak lebih kecil dibanding piringan matahari, hingga tidak menutupi seluruhnya.

Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra. "Pengamat yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat Matahari tampak seperti 'cincin' di langit. Inilah yang disebut gerhana matahari cincin (GMC)," tulis siaran pers LAPAN.

Fenomena ini akan melintasi 7 provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Berikut adalah rincian kota mana saja yang akan menyaksikan GMC. Sumatera Utara: Sibolga dan Padang Sidempuan. Riau: Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang. Kepulauan Riau: Batam dan Tanjung Pinang. Kalimantan Barat: Singkawang. Kalimantan Utara: Makulit dan Tanjung Selor. Kalimantan Timur: Berau.

"Kota Siak dan Singkawang adalah dua di antara kota-kota yang dilintasi (GMC)," ungkap Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (1/10/2019).

Dalam laporan LAPAN, disebutkan titik greatest eclipse (GE) atau ketika sumbu bayangan Bulan berada paling dekat dengan pusat Bumi berada di tengah selat di dekat Pulau Pedang, tepatnya berada pada koordinat (1,0089° LU; 102,2465° BT), dengan durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik.

Baca Juga; 

Anak Uya Kuya Habiskan Rp 1 Juta Hanya untuk Beli Roti Bakar Berlapis Emas 24 Karat, Begini Rasanya

Usai Ari Askhara, Sang Istri I Gusti Ayu Rai Dyana Dewi Juga Jadi Sorotan, Bukan Orang Sembarangan

Sandiaga Uno Hingga Pimpinan KPK Bicara Soal Dugaan Aksi Penyelundupan Dirut Garuda Indonesia

Ramalan Zodiak Hari Ini I Love Monday Senin 9 Desember 2019 Taurus Perlu Hati-hati, Pisces Boros

Secara umum, GMC terjadi tiap 1-2 tahun sekali. GMC terakhir terjadi pada tanggal 26 Februari 2017.

GMC dalam 6 tahun ke depan akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.

"Dari semua tanggal ini, hanya gerhana pada tahun 2019 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia," tulis Lapan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved