Kabar Artis
Betrand Peto Ingin Peluk Sarwendah tapi Ditepis, Anak Angkat Ruben Onsu tak Terima 'Kok Giniin Aku'
Betrand Peto ingin peluk Sarwendah tapi ditepis, anak angkat Ruben Onsu tak terima 'Kok giniin aku sih'
Istri Ruben Onsu itu terlihat mengangkat dagunya sedikit seolah mencegah Betrand Peto kembali menciuminya.
• Polemik Betrand Peto Minum ASI Sarwendah, Sebaiknya Pilih Ibu Susu atau Susu Sapi? Ini Jawabannya
• Cara Sarwendah Marah pada Betrand Peto & Thalia Putri Onsu Berbeda, Bikin Adik Ruben Onsu Protes
• Betrand Peto Diberi Sarwendah Air Susu Ibu, Begini Alasan Istri Ruben Onsu Beri Anak Angkatnya ASI
• Kecewa & Sedih Keinginan Tak Terpenuhi, Betrand Peto menangis di kamar, Sarwendah Berupaya Tenangkan
Melansir Grid.ID, Sarwendah sendiri beranggapan jika perilaku Betrand Peto itu sebagai bentuk kasih sayang anaknya itu.
Bahkan sebagai bentuk rasa sayangnya, Sarwendah rela memberikan ASI (Air Susu Ibu).
Pemberian ASI itu sempat menjadi kontroversi publik.
Dan belum lama ini beredar video viral di media sosial anak angkat Ruben Onsu tersebut tampak tak sengaja menyenggol dada sang ibu angkat hingga tangannya ditepis.
Beredarnya video viral ini di berbagai media sosial membuat publik ramai membicarakan pola didik Ruben Onsu dan Sarwendah kepada anak angkatnya.
Tak hanya masyarakat umum, salah satu psikolog anak, Astrid WEN pun akhirnya angkat bicara.
Dikutip dari Kompas.com, Astrid mengatakan ada beberapa kemungkinan sikap Betrand Peto itu timbul karena ketidaksengajaan.
Ia juga tak bisa serta merta mengatakan bahwa sikap Betrand Peto tersebut adalah sebuah kesalahan.
Pasalnya, bila menilik dari latar belakang masa lalu yang dialami Betrand Peto, ada kemungkinan anak Ruben Onsu ini tidak pernah mendapatkan edukasi seks sejak dini.
Bukan edukasi tentang hubungan seks secara harfiah namun perbedaan gender secara mendasar yang harusnya diajarkan sejak usia 1,5 tahun menuju 2 tahun.
“Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge.
Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini,” tutur Astrid kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019).
Menurut Astrid, pendidikan edukasi seks itu harusnya dimulai sejak anak-anak masih berusia golden age dan bukan dimulai saat remaja.
“Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun.