Presiden Jokowi Kunjungi IKN

IKN di Kaltim, Pertumbuhan Penduduk Dikhawatirkan Tak Terkendali, Jokowi: Ini Tugas Provinsi & Kota

IKN di Kaltim, Pertumbuhan Manusia Dikhawatirkan Tak Terkendali, Jokowi: Ini Tugas Provinsi dan Kota

TRIBUNKALTIM.CO/ CAHYO ADI WIDANANTO
Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman serta Gubernur Kaltim Isran Noor tatap muka bersama awak media di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (18/12/19). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - IKN di Kaltim, pertumbuhan manusia dikhawatirkan tak terkendali, Jokowi: Ini tugas Pemerintah provinsi atau kota

Presiden Joko Widodo hari ini melakukan pertemuan tatap muka dengan awak media Nasional maupun lokal di Hotel Novotel, Kota Balikpapan, Rabu (18/12/19).

Dalam pertemuan tersebut, terdapat 12 media lokal di Balikpapan yang terpilih langsung untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo secara ekslusif.

Di kesempatan itu, Tribunkaltim.co menjadi salah satu media yang turut diundang langsung oleh biro pers istana Presiden setelah berkoordinasi dengan Pendam Kodam VI Mulawarman.

Dalam pertemuan yang mendiskusikan terkait optimisnya rencana pemindahan Ibu Kota Negara serta pembahasan isu Nasional lainnya,

beberapa awak media lokal menanyakan langsung pada Presiden terkait pertumbuhan jumlah manusia yang dikhawatirkan tidak terkendali dengan adanya pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kaltim.

BACA JUGA

Presiden Joko Widodo Sebut TPA Manggar Balikpapan Terbaik, Hijau dan Tidak Bau

Presiden Jokowi Resmikan TPA Manggar, Juga Serahkan Mobil Pengangkut Sampah

Diiring Gerimis, Jokowi Datangi Desa Pemaluan PPU, Pastikan Lokasi Ibu Kota Negara Baru

3 Alasan Presiden Jokowi Optimis Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kaltim, Sebut Nama Balikpapan

"Itu sebetulnya tugasnya Provinsi dan Kota untuk melakukan pengendalian. Baik pengendalian tata kota , pengendalian penduduknya, saya kira kalau tidak dikendalikan itu akan berkembang penduduknya," ujar Presiden Jokowi, Rabu (18/12/19).

Demikian Presiden dua periode ini menjelaskan, setiap Kota memiliki kemampuan beban dan daya dukung yang berbeda.

Maka lebih lanjut Jokowi menjelaskan pertumbuhan jumlah manusia di Provinsi Kalimantan Timur perlu dikendalikan agar tidak terjadi kepadatan penduduk.

"Ya kalau dibiarkan bisa saja kita kembali lagi seperti sebelumnya, akan memiliki kota yang sangat padat karena Pemerintah daerah tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada," beber Jokowi.

Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman serta Gubernur Kaltim Isran Noor tatap muka bersama awak media di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (18/12/19).
Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman serta Gubernur Kaltim Isran Noor tatap muka bersama awak media di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (18/12/19). (TRIBUNKALTIM.CO/ CAHYO ADI WIDANANTO)

BACA JUGA

Jokowi Merasa Lega Setelah Ketuk Pintu Para Tokoh Masyarakat untuk Bangun IKN di PPU

94 Lubang Tambang di Kawasan Ibu Kota Negara, Jatam-Walhi : Pemidahan IKN Jadi Alat Cuci Dosa

Ibu Kota Negara di Kaltim Baru akan Dibangun Pertengahan Tahun 2020, UU IKN akan Dibahas Januari

Jokowi menyebut, jika pertumbuhan penduduk tidak terkendali, maka akan muncul daerah kumuh, kesulitan air, polusi, dan limbah yang ada dimana-mana.

Sebab itu, Jokowi meminta ada manajerial yang baik dalam menghadapi situasi tersebut.

Masih Jokowi menuturkan, terkait dengan persiapan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Timur, ia berencana akan membangun perguruan tinggi kelas dunia di Ibu Kota Negara.

Kemudian ia juga menyebut akan membangun cluster inovasi yang nantinya dapat dinikmati oleh anak-anak muda generasi penerus bangsa.

Dari situ Presiden Jokowi mengatakan, secara tidak sadar Kota Samarinda dan Balikpapan akan menikmati dari adanya fasilitas-fasilitas yang ada di Ibu Kota Negara baru.

"Ya dimanfaatkan saja sebaik-baiknya sehingga nanti juga akan muncul talenta-talenta kita. Talenta di Balikpapan dan Samarinda akan berkumpul dengan talenta-talenta global.

Jadi di situ secara tidak sadar kita akan berkompetisi, berbenah memperbaiki diri," tandas Presiden Joko Widodo.

Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim, Begini Konsep Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo beberapa bulan yang lalu telah mengumumkan perpindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) di dua kabupaten yang berada di Kalimantan Timur, yaitu sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara.

Pemindahan Ibu Kota Negara tersebut juga bukan tanpa alasan, sebab di Ibu Kota yang baru Presiden Jokowi akan mengusung konsep Green City yang digadang akan menerapkan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) minimal 50 persen dari total luas area.

Hal tersebut, sejalan dengan perintahnya kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar untuk menanam jutaan bibit di sekitar lokasi Ibu Kota Negara.

"Ibu Siti sudah mempersiapkan lokasi yang akan dibangun nursery atau kebun bibit seluas 100 hektare. Ini baru mencari tempat yg datar sehingga di situlah bibit akan disiapkan," ujar Jokowi, Rabu (18/12/19).

Jokowi menambahkan bibit yang ditanam akan meliputi bibit tanaman langka seperti Eucaliptus, Raflesia, dan Akasia Mangium.

Namun tidak ketinggalan ia juga berujar, pihaknya akan mempersiapkan pohon-pohon asli daerah Kalimantan untuk ikut ditanam seperti Kamper, Kapur, Ulin, Bangkirai, serta Mangrove.

Dengan demikian sembari menjawab pertanyaan dengan penuh angan-angan, Jokowi menuturkan kawasan Ibu Kota Negara baru nantinya akan sangat hijau dan penuh dengan oksigen.

BACA JUGA

Soal Pokir Anggota DPRD Hilang, Ketua TAPD Pemkot Samarinda: DPRD tak Punya Pokir

Usia TPA Manggar 12 Tahun, DLH Kota Balikpapan Komitmen Tak Mau Bangun Lagi

Walikota Rizal Effendi Sebut Ini Kelebihan TPA Manggar Balikpapan, Jadi Percontohan

Presiden Joko Widodo Sebut TPA Manggar Balikpapan Terbaik, Hijau dan Tidak Bau

"Tidak ada polusi, tidak ada limbah. Yang nantinya banyak orang berjalan kaki, yang banyak orang naik sepeda, yang tak banyak orang naik transportasi umum agar bebas emisi. Yang ada nantinya akan banyak mobil-mobil listrik," kata Jokowi.

Sementara itu, dari penuturan Jokowi yang mendapat informasi dari Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Pemerintah ingin mencadangkan 410 ribu hektare sebagai daya dukung lingkungan terhadap kawasan Ibu Kota Negara.

Diketahui dalam penjelasannya, pembangunan Ibu Kota Negara baru hanya akan memakai 56 ribu hektare untuk dipergunakan sebagai kawasan inti.

"Sudah saya sampaikan bahwa ini adalah kawasan HTI ( Hutan Tanaman Industri ). Dan kawasan yang dipakai untuk kawasan Pemerintahan, hanya 56 ribu, kan itu kecil sekali. Artinya yang lain itu akan berupa hutan dan akan kita perbaiki," jelas Jokowi.

Jokowi menjelaskan Pemerintah ingin memperbaiki kawasan tersebut karena memang dianggap sudah alami kerusakan. Sehingga jika kawasan ini diperbaiki, nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Ibu Kota Negara.

"Nanti ada kawasan untuk konservasi bekantan misalnya. Kalau konservasi untuk orang hutan itu agak jauh memang, tapi itu juga menjadi perhatian kita. Dan itu akan menjadi daya tarik kalau menurut saya," pungkas Jokowi mengakhiri keterangannya.  (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved