Di Mata Najwa, Sophia Latjuba : Ujian Nasional Dibuat karena Kemalasan Pemerintah, Ini Lengkapnya
Di Mata Najwa, Sophia Latjuba : Ujian Nasional Dibuat karena Kemalasan Pemerintah, Ini Lengkapnya
Pengamat Pendidikan, Budi Trikorayanto menilai penghapusan Ujian Nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud ) Nadiem Makarim adalah langkah yang lebih baik.
Menurut Budi Trikorayanto, perubahan yang dilakukan sudah melalui kajian-kajian dan pasti akan lebih baik.
"Karena ini dalam rangka memerdekakan guru, memerdekakan pendidikan," ujar Budi Trikorayanto.
Pernyataan tersebut disampaikan Budi Trikorayanto dalam acara Sapa Indonesia Malam yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube KompasTV, Rabu (11/12/2019).
Budi Trikorayanto mengungkapkan UN selama ini telah membuat disorientasi pendidikan di Indonesia, guru hanya fokus pada UN.
"Apalagi ketika UN menjadi tolak ukur kelulusan dan itu menjadi politik pendidikan daerah ya, target 90 persen harus lulus," jelas Budi Trikorayanto.
• Ujian Nasional akan Dihapus 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan Benahi Gaji Guru
• Masa Lalu Terulang & Siswa jadi Lembek, Kekhawatiran JK Bila Ujian Nasional Dihapus, Nadiem Bereaksi
Budi Trikorayanto mengatakan penghapusan UN adalah kebijakan pendidikan yang tambal sulam.
"Harusnya melihat UN itu sebagai standar penilaian, kalau mau membebaskan guru itu bukan hanya masalah UN,
standar-standar pendidikan nasional itu sangat membelenggu sebenarnya," ungkapnya.
Meski demikian, Budi Trikorayanto menilai langkah penghapusan UN merupakan langkah yang sangat baik untuk membenahi pendidikan di Indoensia.
Komisi X DPR Sebut Harus Ada Alat Ukur yang Jelas ketika Ujian Nasional Dihapus
Anggota Komisi X DPR Fraksi PKS, Ledia Hanifa turut berkomentar terkait kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang menghapus Ujian Nasional (UN).
Diketahui, pada 2021 UN akan diganti dengan assesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Menurut Ledia Hanifa, ketika UN dihapus seharusnya ada evaluasi yang menyeluruh serta harus ada alat ukur yang jelas untuk menggantikan UN.
Tanggapan tersebut disampaikan Ledia Hanifa dalam acara Sapa Indonesia Malam yang kemudian diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (11/12/2019).