121 Anak di Bawah Umur Idap HIV & AIDS di Samarinda, Hingga 2019, ODHA Tembus 2 Ribu Orang
121 Anak di Bawah Umur Idap HIV & AIDS di Samarinda, Hingga 2019, ODHA Tembus 2 Ribu Orang
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -- 121 Anak di bawah umur idap HIV & AIDS di Samarinda, hingga 2019, ODHA tembus 2 ribu orang.
Jumlah kasus penderita HIV dan AIDS di Kota Samarinda terus bergerak naik.
Bahkan, penyakit ini telah diderita para remaja di bawah umur.
Data yang diterima TribunKaltim.co, jumlah penderita HIV & AIDS di Samarinda hingga Agustus tahun ini mencapai 2.544 orang yang terdiri dari penderita HIV sejumlah 1.252 selebihnya menderita HIV & AIDS.
Jumlah tersebut merupakan angka akumulatif sejak 2005 sampai Agustus 2019 ini.
Jika melihat dari kelompok usia, Orang Dengan HIV & AIDS ( ODHA ) didominasi dari usia produktif.
BACA JUGA
Perbaiki Pompa Bensin di Karburator, Angkot Tiba-tiba Terbakar di Kawasan Gunung Pasir Balikpapan
Pupuk NPK Inovasi Produksi Samarinda, Sulit Pasarkan di Samarinda, Laris di Riau dan Kalimantan
Sidang Perdana Korupsi Suap OTT KPK Libatkan Pengusaha Bontang, Terdakwa Keberatan Dakwaan Jaksa
Datang ke Tarakan Presiden Jokowi Serahkan Seribu Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat di Kaltara
Penderita dengan rentan usia 25-35 tahun sebanyak 1.103 orang.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana ( BKKBN ) menyebutkan bahkan kelompok usia remaja telah terjangkit penyakit ini.
"Ini kan penyakit akibat perilaku yah, sama lah seperti narkoba kan.
Anak di bawah umur saja sudah pakai, apalagi usia 15 tahun kan pubertas bisa saja sudah berhubungan seksual," ujar pejabat BKKBN enggan disebut namanya ini kepada wartawan saat ditemui seusai talk show di Kampus Untag, Samarinda.

Data yang diterima, ada sekitar 121 anak di bawah umur yang terjangkit virus HIV ini.
Perilaku buruk menjadi dalil para remaja terjangkit HIV.
Penyebaran virus ini berasal dari berhubungan seksual berisiko ( gonta ganti pasangan ), bertukar jarum suntik serta ditularkan dari ibu ke janinnya.
BACA JUGA
1.213 Botol Miras Ilegal Dimusnakan di Mapolres Berau, Tiga Penjual Ikut Diamankan
11 Ha Lahan Kantor Pemerintahan Belum Dibayar, Muksin dkk Temui Wabup Kutim Kasmidi, Ini Hasilnya
Kapolres Kukar Ingatkan Anak Buahnya untuk Tidak Main-main dengan Narkoba, Jika Nekat Ini Sanksinya!
Kepala Bidang Keluarga Berencana, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB), Sunarto menjelaskan penyebab tingginya kasus HIV & AIDS di Samarinda karena sebagai kota transit.
Menurut Sunarto, kota transit rawan penyebaran virus ini. Karena interaksi warga dengan pendatang sangat intens.
"Orang datang, keluar masuk ke Samarinda. Ini berisiko makanya jumlahnya ( ODHA ) naik," ujar Sunarto saat ditanya wartawan.
Upaya pencegahan sedianya sudah dilakukan, di antaranya pembinaan kepada komunitas dan kelompok penggiat HIV & AIDS.
Untuk di tingkatan pemerintah, BP2KB mendukung kegiatan dari Komisi Perlindungan AIDS (KPA).
Dukungan anggaran untuk sejumlah kegiatan rutin digelontorkan demi meminimalisir peningkatan HIV & AIDS di Samarinda.
"Kita kan yang susun anggaran untuk KPA, jadi sifatnya kita support kegiatan mereka.
Kita dukung juga kegiatan seperti PIK-Remaja, dan ada program kampung KB sering kita sosialiasasikan soal HIV & AIDS ini," pungkasnya.
BACA JUGA
Arus Mudik Nataru, Tidak Ada Penambahan Penerbangan di Bandara APTP Samarinda
Pembentukan BPJPH Pengganti LPPOM di Balikpapan Masih Butuh Waktu, Ini Kata Pengurus MUI
Mati Air Lanjutan Ditunda Sementara, PDAM Balikpapan Tunda Penyambungan Pipa IPAM Kampung Damai
Kendarai Motor Custom Miliknya, Presiden Jokowi, Menteri dan Gubernur Jajal Jalan Perbatasan Krayan
HIV&AIDS di Samarinda
Penderita HIV : 1.252
Penderita AIDS : 1.292
Laki-laki : 1.586
Perempuan : 976
Usia 15 tahun : 121 orang
Usia 16-25 : 423 orang
Usia 25-35 : 1.103 orang
Usia 35-45 : 592
Usia 45 tahun ke atas : 305 orang
SUMBER :: BKKBN/RS SWASTA