Dua WNA Asal Malaysia Terdampar di Laut Berau, Kehabisan BBM Lima Hari Terombang-ambing di Laut
Dua WNA asal Malaysia terdampar di Pulau Blambangan, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dua WNA asal Malaysia terdampar di Pulau Blambangan, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau.
Polres Berau mendapat laporan pada hari Kamis 19 Desember 2019 sekitar pukul 08.30 Wita dari salah satu staf Yayasan Penyu Indonesia ( YPI ).
Dua orang WNA tersebut bernama Warenson BIN Manji dan Muid Bin Isa terdampar karena kapal mereka kehabisan Bahan Bakar Minyak ( BBM ).
Mereka sempat terombang-ambing selama lima hari, lima malam dan kehabisan makanan.
Setelah melakukan koordinasi dengan Pospolairud Merancang Kabupaten Berau kemudian berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Tanjung Redeb melaporkan terkait adanya warga negara asing yang terdampar di Pulau Blambangan.
BACA JUGA
Perbaiki Pompa Bensin di Karburator, Angkot Tiba-tiba Terbakar di Kawasan Gunung Pasir Balikpapan
Pupuk NPK Inovasi Produksi Samarinda, Sulit Pasarkan di Samarinda, Laris di Riau dan Kalimantan
Sidang Perdana Korupsi Suap OTT KPK Libatkan Pengusaha Bontang, Terdakwa Keberatan Dakwaan Jaksa
Datang ke Tarakan Presiden Jokowi Serahkan Seribu Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat di Kaltara
AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo pada saat rilis mengatakan, bahwa dua WNA ini merupakan nelayan yang mencari ikan menggunakan perahu atau speed dengan mesin 40Pk, dan 15 Pk.
"WNA ini kehabisan BBM dan terdampar hingga ke Pulau Blambangan. Bekalnya sempat habis, sebelum bertemu dengan staf YPI.
Setelah ketemu kemudian melakukan komunikasi dengan Polres Berau kita layani dengan baik, setelah dicek semua kesehatan dan surat-suratnya semua aman," kata AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo.

Polres Berau pun menawarkan pulang melalui pesawat, tetapi mereka kembali menggunakan kapalnya sendiri.
"Kami siapkan BBM dan makanannya. Setelah koordinasi dengan pihak Imigrasi. Dari informasi mereka terdampar selama lima malam, dan lima hari. Setelah itu mendapat tolongan dari YPI," ujar AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo
Sementara itu,Warenson WNA asal Malaysia mengatakan, pada saat terdampar sedang mencari ikan, setelah ingin balik kehabisan bahan bakar.
BACA JUGA
1.213 Botol Miras Ilegal Dimusnakan di Mapolres Berau, Tiga Penjual Ikut Diamankan
11 Ha Lahan Kantor Pemerintahan Belum Dibayar, Muksin dkk Temui Wabup Kutim Kasmidi, Ini Hasilnya
Kapolres Kukar Ingatkan Anak Buahnya untuk Tidak Main-main dengan Narkoba, Jika Nekat Ini Sanksinya!
"Ketika ingin balik ke kampung kami kehabisan minyak, kuat arus dan angin ditambah hujan di tengah laut," katanya
"Selama di laut membawa persediaan makanan beras 3 Kg, dalam lima hari kami dapat ikan pancing di rumpun, namun kami buang karena kondisi ikan buruk tidak layak konsumsi," ungkap Warenson.
Dirinya pun menyebutkan, biasanya tidak pernah mencari ikan sampai sejauh itu, karena kehabisan bahan bakar terbawa arus.
"Pertama yang menolong wanita, kami terdampar di pulau, merekalah yang menolong dan kasih makan," ujarnya
Sekedar informasi, daerah Blambangan itu merupakan daerah terluar, perbatasan Filipina dan Malaysia. Jaraknya dari Berau ke Blambangan selama lima jam.
BACA JUGA
Arus Mudik Nataru, Tidak Ada Penambahan Penerbangan di Bandara APTP Samarinda
Pembentukan BPJPH Pengganti LPPOM di Balikpapan Masih Butuh Waktu, Ini Kata Pengurus MUI
Mati Air Lanjutan Ditunda Sementara, PDAM Balikpapan Tunda Penyambungan Pipa IPAM Kampung Damai
Kendarai Motor Custom Miliknya, Presiden Jokowi, Menteri dan Gubernur Jajal Jalan Perbatasan Krayan
(*)