Pembentukan BPJPH Pengganti LPPOM di Balikpapan Masih Butuh Waktu, Ini Kata Pengurus MUI
Pembentukan BPJPH Pengganti LPPOM di Balikpapan Masih Butuh Waktu, Ini Kata Pengurus MUI
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
Sebelumnya diberitakan, dr Daulat Sinambela, Sp.KK yang merupakan dokter spesialis kulit RSUD AW Syahranie mengimbau agar masyarakat mewaspadai adanya kosmetik ilegal.
Daulat mengungkapkan, dampak menggunakan kosmetik dengan merek yang tidak terdaftar, serta tidak memiliki izin distribusi kerap ditemukan dari pasien yang datang untuk memeriksakan kesehatannya.
Modal Baskom dan Mixer, Kosmetik Ilegal Buatan Pria di Samarinda Ini Laris Manis, Efeknya Mematikan
Jujur Akui Pernah Gunakan Kosmetik Ilegal, Via Vallen Sebut Tertarik Saat Cium Aromanya
"Sebagian besar perempuan yang datang, tapi ada juga pria, anak-anak muda yang banyak datang ke saya. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan terkait dengan timbulnya jerawat, iritasi, muka jadi merah akibat penggunaan kosmetik," jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (8/1/2019).
Dia juga mengungkapkan bahwa meskipun harga kosmetik ilegal ini terkadang lebih mahal dari kosmetik yang terdaftar, tapi ada saja warga yang menggunakannya.
"Banyak yang datang karena menggunakan kosmetik yang tidak jelas mereknya. Lebih baik pakai kosmetik yang merknya jelas, sudah terjamin. Karena harga kosmetik yang tidak jelas ini malah lebih mahal dengan yang sudah jelas mereknya," tambahnya.
Dia menjelaskan, penggunaan kosmetik yang baik dan benar yakni kosmetik yang disesuaikan dengan kondisi tubuh, maupun kulit penggunanya, dengan saran dan masukan para ahli yang berkompeten di bidangnya, salah satunya dokter.
"Penggunaan kosmetik itu tergantung dengan tipe kulit masing-masing orang. Ada yang berminyak, hingga kering. Tidak bisa dipukul sama rata semua penggunaan kosmetik. Datang ke dokter untuk konsultasi, nantinya pasti akan diberi saran, karena ini kaitannya dengan kesehatan penggunanya," ucapnya.
Bahan-bahan berbahaya yang kerap digunakan oleh pelaku pembuat kosmetik ilegal di antaranya merkuri, asam retinoat, hidrokinon dan bahan pewarna merah K3, serta Merah K10.
Namun, bahan yang sering digunakan yakni merkuri karena dapat dengan cepat membuat kulit putih, yang jadi dambaan kebanyakan kaum hawa.
Diperiksa 4 Jam Soal Endorse Kosmetik Oplosan, Nella Kharisma Ungkap Dicecar 30 Pertanyaan
Di Samarinda, Pabrik Kosmetik Ilegal Beromzet Miliaran Digerebek, Ada Artis Pernah Ikut Endorse
Padahal, merkuri merupakan logam berat, yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan teratogenik (mengakibatkan cacat pada janin).
"Kandungan merkuri ini logam berat, masuk ke kulit ya tidak bisa keluar. Hasilnya memang cepat untuk memutihkan, seminggu bisa buat kulit jadi putih. Tapi, 10-30 tahun mendatang, timbul kanker di badan, bisa kankerkulit, kalau masuk ke darah bisa menyebabkan kanker ganas lainnya, kalau telat ditangani bisa sebabkan kematian. Merkuri ini dampaknya jangka panjang," urainya.