Gerhana Matahari
Ada Jutaan Ubur-ubur Naik ke Permukaan Saat Gerhana Matahari di Danau Kakaban Berau Kaltim
Ada Jutaan Ubur-ubur Naik ke Permukaan Saat Gerhana Matahari di Danau Kakaban Berau Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Fenomena Gerhana Matahari cincin memang sudah berlalu.
Namun sehari kemudian, Jumat (27/12/2019).
Beredar sebuah video berdurasi 32 detik.
BACA JUGA:
• Anggota TNI Ini Dipukuli Massa Pendekar Silat, Momen Pengamanan Natal, Begini Kronologinya
• Persib Bandung Bidik Pemain dari Klub Degradasi, Robert Rene Alberts Janjikan 5 Orang Merapat
• Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 27 Desember 2019, Keberanian Pisces Muncul, Gemini Hari yang Baik
• Boxing Day Berikut Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris Kemenangan Besar Liverpool dan Man United
Video itu menampilkan ribuan ubur-ubur di Danau Kakaban Berau Kalimantan Timur ( Kaltim ) yang naik ke permukaan.
Belum jelas, apakah fenomena unik ini terjadi karena pengaruh Gerhana Matahari.
Atau ada penyebab lainnya.
Bayu Sandi, dari Profauna Kabupaten Berau, kepada Tribunkaltim.co mengatakan, ada banyak kemungkinan, mengapa ribuan ubur-ubur itu naik ke permukaan.
Salah satunya mungkin karena fenomena Gerhana Matahari itu.
BACA JUGA:
• Mario Gomez Tak Lagi di Borneo FC, Arema FC Bakal Beraroma Persib Bandung, Ini Pemain yang Dibajak
• Susahnya Nonton Kpop atau Drama Korea di Korea Utara, Beredar lewat Flashdisk hingga Ancaman Hukuman
• LIVE STREAMING KBS Gayo Daechukje atau KBS Song Festival 2019, Ada BTS, TXT, Red Velvet Tanpa Wendy
"Karena ranger (petugas konservasi) saya di lapangan mengatakan, saat Gerhana Matahari, permukaan air laut naik,” kata Bayu Sandi.
Karena ada pegerakan air laut, menurut Bayu, ada kemungkinan endapan bawah laut yang kaya nutrisi itu, terangkat hingga ke permukaan.
Bisa jadi, karena ada pergerakan arus di bawah.
"Sehingga menyebabkan air laut menjadi kaya nutrisi dan ubur-ubur berebut makanan di permukaan,” jelasnya.
Meski begitu, Bayu menegaskan, ini hanyalah teori.
“Belum pernah ada penelitian tentang perilaku ubur-ubur yang seperti itu,” jelasnya.
Bayu juga menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir memang ada beberapa fenomena yang bermunculan di wilayah perairan.
Termasuk munculnya ganggang merah yang banyak membunuh penyu.
“Semua itu disebabkan oleh aktivitas manusia, yang memicu terjadinya global warming dan berpengaruh terhadap ekosistem. Termasuk fenomena ubur-ubur ini. Tidak muncul begitu saja, pasti ada penyebabanya,” ujarnya.
Sementara itu, Zainuddin Irawan dan Sedewo Winarno, salah satu anggota komunitas Berau Asik mengatakan, mereka sudah beberapa kali melihat fenomena ini.
“Kejadiannya memang setiap akhir tahun. Terakhir pernah lihat tahun 2017, kejadiannya sama persis (saat akhir tahun),” kata Sedewo Winarno.

Lokasi Danau Kakaban adalah danau purbakala yang terbentuk sejak jutaan tahun lalu.
Istimewanya, meski berada di tengah laut, danau ini merupakan danau air payau.
Air hujan yang terperangkap di dalam danau, bercampur dengan air laut.
Keunikan lain dari danau ini adalah keberadaan ubur-ubur tanpa sengat.
Menurut sejumlah literasi, ubur-ubur ini berkembang biak tanpa sistem pertahanan diri, karena tidak ada predator alami di dalam danau ini.
(Tribunkaltim.co)
BACA JUGA:
• Tangisan Pecah di Akad Nikah Depan Jenazah Sang Ayah, Kisah Anak Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya
• 79 Fakta Serba Serbi Soal Negara Jepang, Popok Orangtua Banyak Laku Sampai McDonalds Terbanyak
• Slank Telurkan Album Baru Slanking Forever, Membuka Memori Tempo Dahulu, Buat Album Pita Kaset
• Konser Slank Batal, Bimbim Enggan Jelaskan, Panitia Kabarkan Prosedur Pengembalian Tiket