Berita Kaltim Terkini
POPULER KALTIM: Kasus HIV di Balikpapan, 2 Dalang Bom Molotov yang Seret Mahasiswa Unmul Ditangkap
Kenaikan kasus HIV di Balikpapan dan 2 dalang kasus bom molotov yang seret 4 mahasiswa Unmul ditangkap jadi berita populer di Kaltim dalam 24 jam
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah artikel menjadi berita populer dalam 24 jam terakhir di Kalimantan Timur (Kaltim), mulai dari kenaikan kasus HIV di Balikpapan hingga kasus temuan bom molotov di kampus Universitas Mulawarman (Unmul).
Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Balikpapan naik dalam 7 bulan terakhir hingga menjadi tertinggi kedua di Provinsi Kaltim.
Sementara itu, kasus temuan bom molotov di kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul yang menyeret 4 mahasiswa sebagai tersangka memasuki babak baru, 2 dalang ditangkap Polresta Samarinda.
Berikut daftar lengkap berita-berita populer Kaltim dalam 24 jam terakhir:
Baca juga: POPULER KALTIM: Penemuan Kerangka di Balikpapan, Penolakan Transmigrasi Kaltim dan Isu Flexing Elit
- Kenaikan kasus HIV di Balikpapan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan menyebut naiknya kasus HIV adalah ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Kamis (04/09/2025) Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati menyebut naiknya kasus HIV bukan hanya sekadar persoalan medis, melainkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
“HIV/AIDS ini seperti bom waktu. Kalau kita abai, dampaknya bisa meledak kapan saja,” tegasnya.
Berdasarkan data, menurut Alwiati penularan kasus HIV terbanyak terjadi pada kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) dan pengguna narkoba suntik.
Yang lebih berbahaya, penyakit ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
“Hanya laboratorium yang bisa memastikan.
Jadi jangan merasa sehat lalu menganggap aman,” ujarnya.
Untuk menekan ledakan kasus, Dinkes Balikpapan memperkuat layanan kesehatan.
Tenaga medis dilatih khusus, fasilitas pemeriksaan diperbanyak, hingga distribusi alat medis habis pakai (BMHP) digencarkan.
Kelompok berisiko, termasuk ibu hamil, menjadi prioritas pemeriksaan agar penularan tidak menjalar lebih luas.
Namun Alwiati mengingatkan, perang melawan HIV/AIDS tidak bisa hanya mengandalkan medis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.