Ibu di Malang Kurung 4 Gadisnya Selama Bertahun-tahun, Terbongkar Saat Anak Bungsu Ngadu ke Tetangga
Ibu di Malang kurung 4 anak gadisnya di kamar selama bertahun-tahun, terbongkar saat anak bungsu ngadu ke tetangga.
TRIBUNKALTIM.CO - Ibu di Malang kurung 4 anak gadisnya di kamar selama bertahun-tahun, terbongkar saat anak bungsu ngadu ke tetangga.
Seorang ibu di Malang mengurung 4 anak perempuannya dalam 1 kamar selama bertahun-tahun.
Kasus ini akhirnya terbongkar saat putri bungsunya sempat bisa keluar dan mengadu pada tetangga.
Kasus ini pun bikin heboh warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
BACA JUGA
Prediksi BMKG: Pekan Depan Pasang Maksimum di Jakarta, Semarang, & Surabaya, Berpotensi Banjir Rob?
Ditangani Polda Kaltim, Begini Progres Kasus Oknum Perwira Polisi Pakai Narkoba di Balikpapan
Mengenal Kupu-kupu Gajah, Ngengat yang Aktif Mencari Makan di Malam Hari
Kemana Teddy Suami Lina Saat Ibu Rizky Febian Mantan Istri Sule Meninggal? Justru Sosok Ini Muncul
Ibu berinisial AR (62) di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang diduga telah mengurung 4 anak perempuannya di dalam kamar selama bertahun-tahun.
Informasi tersebut kemudian terdengar oleh warga setempat hingga menginformasikan ke Kepala Desa.
"Saya baru dapat laporan dari Kepala Desa pagi tadi.
Kemudian sekira pukul 09:00 waktu setempat, Muspika Pakis mendatangi rumah bersangkutan berada di Desa Banjarejo, Rt.04, Rw.02 , Kecamatan Pakis," beber kapolsek Pakis, Iptu Sutiyo ketika dikonfirmasi, Jumat (3/1/2020).

Begitu sampai di lokasi, benar adanya ada 4 orang anak dari AR yang sudah dewasa yang dikurung di dalam kamar.
"Saya cek dan kami temui. Kemudian kami buka kuncinya lalu kami evakuasi ke RS Jiwa Lawang. Kami harus merayu terlebih dahulu tapi akhirnya berhasil dievakuasi. Semua anak dan ibu mereka juga kami evakuasi ke RSJ," ungkap pria yang akrap disapa Tiyo itu.
Keempat anak kandung AR adalah masing-masing berinisial, AI (45), TY (42), VI (40) dan AM (36).
BACA JUGA
Senin Nanti, Kedua Gadis yang Terlibat Perkelahian di Video Viral Akan Bertemu Bupati PPU
Video Viral Perkelahian Siswi SMP di PPU, Berawal Saling Sindir di Facebook
BREAKING NEWS Speedboat Reguler di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan Mogok Beroperasi, Ini Penyebabnya
Sempat Terlantar, Penumpang Kapal di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan Sudah Diberangkatkan
Semua anak AR tersebut tidak bekerja dan berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan AR hanya berprofesi sebagai juru masak.
AR hidup hanya dengan empat orang anaknya, setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.
Sutiyo menerangkan, kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kejiwaan AR beserta anak-anaknya.
Ditanya terkait adanya hubungan AR dengan seorang guru spiritual, Sutiyo belum bisa memastikan.
"Kami belum bisa meminta keterangan dan pemeriksaan kepada orang tua (AR) karena masih pemeriksaan medis. Nanti tunggu lah setelah pemeriksaan medis kejiwaannya," ungkap Sutiyo.
Sementara itu, informasi lain menyebutkan, AR sempat didatangi oleh seorang guru spiritualnya.
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah menerangkan, diduga ada doktrin yang ditanamkan kepada para anak AR, agar tak keluar rumah.
"Mohon ijin, infonya Ibunya pernah didatangi seorang guru spiritual. Anak-anaknya didoktrin untuk tiduk keluar rumah, dan manut (nurut).
Anak yang terakhir, sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Kapolsek," terang Ainun yang pernah menjabat Kasat Binmas Polres Malang itu.
Alasan Ibu di Pakis Malang Kurung 4 Anak Perempuannya
Muspika kecamatan pakis Malang dibuat sibuk dengan adanya informasi dan temuan dugaan seorang ibu yang mengurung 4 anak perempuannya selama bertahun-tahun di kamar rumah.
Ibu Artimunah atau AR (62) bersama 4 anak perempuannya yang sudah dewasa akhirnya dievakuasi ke RSJ Lawang, Jumat (3/1/2020).
Alasan Artimunah (62) melakukan penyekapan terhadap 4 orang anaknya, diduga karena mengikuti saran seorang guru spiritual.
"Infonya ibunya didatangi seorang guru spiritual, anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (nurut)," ujar Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah ketika dikonfirmasi, Jumat (3/1/2019).
Ainun menambahkan, ternyata anak ke empat Artimunah, bernama AM (36) berhasil keluar rumah, dan diketahui oleh salah satu warga, dan dilaporkan ke pihak aparat desa.
"Anak terakhir sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Polsek Pakis," ungkap Ainun.
Akibat penyekapan tersebut, keempat anak diduga mengalami depresi.
Akhirnya, 4 anak berserta ibunya itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa, Lawang.
BACA JUGA
11 Poket Sabu Siap Edar, Pengguna Sekaligus Pengedar Diamankan Polsek Samarinda Seberang
33 Ahli Bakal Memberi Rekomendasi Jembatan Mahakam IV Samarinda, akan Sodorkan Beberapa Catatan
Fakta Wow Jembatan Mahakam IV Samarinda, Habiskan Dana Rp 820 Miliar hingga Lampu Tematik Canggih
Jembatan Mahakam IV Perdana Beroperasi, Dilarang Melaju di atas 40 Km per Jam, Begini Penjelasannya
"Anak yang pertama dan ke empat bisa diajak komunikasi, berbeda dengan anak yang ketiga dan kedua yang sempat berontak.
Mereka tetap dievakuasi, ke RSJ Lawang. Diperkirakan penyekapan tersebut selama bertahun-tahun," beber Ainun.
Sementara itu, Kapolsek Pakis, Iptu Sutiyo menerangkan, kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kejiwaan AR beserta anak-anaknya.
Ditanya terkait adanya hubungan AR dengan seorang guru spiritual, Sutiyo belum bisa memastikan.
"Kami belum bisa meminta keterangan dan pemeriksaan kepada orang tua (AR) karena masih pemeriksaan medis. Nanti tunggu lah setelah pemeriksaan medis kejiwaannya," ungkap Sutiyo. (Suryamalang)