Banyak Ikan Warga Kembali Mati di Sungai Segah Berau, Bupati Muharram Singgung Nama Perusahaan Ini
Bupati Muharram kepala daerah Kabupaten Berau Kalimantan Timur menyebutkan ratusan ikan warga mati karena luapan limbah pemupukan perusahaan sawit.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Bupati Muharram kepala daerah Kabupaten Berau Kalimantan Timur menyebutkan ratusan ikan warga mati karena luapan limbah pemupukan perusahaan sawit.
"Hujan yang sangat deras otomatis kan terjadi luapan dari limbah," katanya ke awak media, Minggu (5/1/2020).
"Jadi sampai hari ini, sebetulnya kita sudah lapor Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menurunkan tim melakukan cek khusus terkait dengan keberadaan air di sungai segah," tuturnya.
Muharram menegaskan bahwa sumber dari limbah yang mencemari sungai segah ditengarai milik perusahaan KLK Group.
"Yang ditengarai dan dipastikan bahwa menjadi sumber itu KLK Group alibi kita sudah kesana, terlepas dia mau protes dan lain sebagainya ya silahkan saja," tegasnya.
"Tetapi yang jelas sebagai bukti bahwa dia mengaku, buktinya mereka mau mengganti kerugian masyarakat kita bisa memastikan bahwa sesungguhnya dia secara praktek mengakui bahwa dia adalah menjadi sumber itu karena tak ada yang lain," jelasnya.
Baca Juga:
• BREAKING NEWS Kabar Tarif Tol Balsam Berlaku Mulai 6 Januari, Pihak JBS Malah Belum Tahu
• Bonek Ingin Lihat Duet Makan Konate - David da Silva, Fasilitas Mewah Ini Wajib Disiapkan Persebaya
• Mulai Hari Ini Pertamina Turunkan Harga BBM, Pertamax Turun Rp 650/Liter, Simak Jenis Lainnya
• Hujan Deras Mengguyur Kota Balikpapan, Pohon Akasia Tumbang Menimpa Kabel PLN, Begini Upaya BPBD
Muharram menambahkan sanksi buat perusahaan yang diduga melakukan pencemaran yakni mengganti rugi masyarakat.
"Sanksi konkritnya kami meminta pihak perusahaa mengganti rugi masyarakat, selebihnya kita minta kementerian," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Minggu (5/1/2020) pagi ratusan ekor ikan di keramba bantaran sungai segah, tepatnya di Daerah Bujangga, Kabupten Berau, Kaltim, ditemukan mati.
Matinya ratusan Ikan tersebut diduga akibat air sungai tempat ikan di budidaya tercemar limbah perusahaan kelapa sawit yang ada di Berau.
Hal itu dikarenakan air sungai yang biasanya kecoklatan sekarag berubah menjadi kehijauaan.
Kondisi inipun dikeluhkan pemilik keramba, seperti yang dikatakan H Basri keawak media.
"Ini adalah limbah industri sawit karena dia memakai puput berlebihan. Jadi limbah-limbah puput ketika hujan latinya kesungai sehingga tercemar," katanya.
Lanjut H Basri hanya sungai segah tercemar kerena terdapat perusahaan sementara sungai lainnya seperti sungai Kelai tidak terjadi apa.