Gara-gara Harga Barang Ini Naik, Pria PNS di Tenggarong Terpaksa Beralih ke Produk Lain

Harga rokok yang terus naik membuat beberapa warga perokok lebih selektif membeli rokok. Para perokok ini harus memutar otak agar bisa merokok

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
Kompas.com
Ilustrasi uang. 

Sebelumnya dijual sekitar Rp 25 ribu per bungkus. Untuk rokok lain kenaikannya bervariasi.

Mulai dari Rp 100 sampai Rp 1.000. Kenaikan dirasakan di beberapa merk rokok.

Sementara itu Ana penjaga warung yang berlokasi dekat kampus Unikarta ini mengakui terjadi kenaikan sekitar sekitar Rp 1.000 hingga Rp 5 ribu untuk beberapa merk rokok yang ia jual.

Menurut Ana kenaikan harga rokok ini tidak berimbas kepada penurunan penjualan.

"Enggak ganggu sih. Penjualan tetap tapi kalau kalangan bawah mungkin ambil rokok naxan, armor," kata Ana

Pembeli kebanyakan orang kantor, mahasiswa sama pedagang.

Para pembeli seringkali mengeluh karena harga rokok yang dijual naik.

"Pernah ada pembeli ngeluh kok naik contoh rokok Lucky strike yang harganya 20 ribu jadi 25 ribu," kata Ana.

Baca juga:

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Cari 14 Terapis dan Psikolog Ayo Buruan, Catat Batas Waktunya

Selangkah Lagi Makan Konate dari Arema FC Jadi Idola Bonek di Persebaya, Beda Keterangan Aji Santoso

AC Milan Makin Aktif di Bursa Transfer Setelah Zlatan Ibrahimovic, Bek Barcelona Segera Merapat

Loloskan Persija Dari Jeratan Degradasi Pelatih Edson Tavares Tangani Borneo FC Musim 2020

Kenaikan harga rokok ini berdasarkan kenaikan biaya cukai rokok.

Imbas kenaikan cukai rokok ini berdasarkan hasil rapat pada September 2019 silam yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved