Fenomena Awan Bertingkat di Gunung Sambutan Berlangsung Hanya Beberapa Detik, Ini Penjelasan Ahli
Fenomena awan bertingkat di puncak gunung Sambutan tampak indah, namun ada beberapa warga yang mengaku pemandangan itu mengerikan
TRIBUNKALTIM.CO -Fenomena awan bertingkat di puncak gunung Sambutan tampak indah, namun ada beberapa warga yang mengaku pemandangan itu mengerikan.
Menurut para ahli fenomena alam itu tidak membahayakan warga sekitar. Hanya aktivitas penerbangan di sekitar puncak gunung itu yang harus waspada. Juga para pendaki bakal menemui kendala karena suhu udara makin dingin.
Sebuah postingan mengenai awan yang disebut mengerikan dan menutupi gunung Sumbing viral di media sosial Instagram baru-baru ini.
Saat ini, postingan yang dibagikan oleh @pesonagunung tersebut telah dilihat oleh lebih 45 ribu pengguna hingga Sabtu (4/1/2020) malam.
Dalam video yang dilampirkan, awan yang terlihat mirip UFO tersebut dikelilingi oleh gumpalan awan-awan yang bergerak di sekitarnya. Diketahui pengunggah pertama video tersebut adalah @andojunior_.
Baca Juga;
Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Minggu 5 Januari 2020, Capricorn Menduakan Pasangan, Virgo Terbukalah!
Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 5 Januari 2020, Gemini Hidupkan Persahabatan, Pisces Fokus Baiki Diri
Persija Jadi Los Galacticos Liga 1, Evan Dimas, Saddil Ramdhani, Andi Setyo dan Bintang Ini Diincar
Ardi Idrus, Ezechiel NDouassel, 2 Pemain Naturalisasi Persib Bandung Hengkang? Gabung Mario Gomez?
Awan Lenticularis
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (4/1/2020) Armando menceritakan kejadian fenomena awan tersebut terjadi pada Jumat (3/1/2020) sekitar pukul 08.00 WIB. “Hanya beberapa detik saja, soalnya setelah kejadian itu langsung ditutupin sama kabut,” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing, Lilik Setiyawan juga membenarkan adanya fenomena tersebut. Menurutnya, fenomena awan yang menutupi gunung Sumbing tersebut terjadi pada Jumat (3/1/2020) dan kembali terlihat pada Sabtu (4/1/2020).
“Iya ( terlihat lagi ) itu fenomena kalau ada badai di atas jadinya seperti itu,” ujarnya kepada Kompas.com (4/1/2020).
Dihubungi terpisah, Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Nanda Alfuadi mengatakan jenis awan yang terlihat dalam postingan tersebut dimungkinkan merupakan jenis awan lenticularis yang umum terjadi saat siang hari di musim kemarau.