Soal Pendamping Anies Baswedan Pengganti Sandiaga Uno, PKS Ultimatum Partai Prabowo Subianto

Soal pendamping Anies Baswedan pengganti Sandiaga Uno, PKS ultimatum partai Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Eks wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan logo PKS dan Gerindra besutan Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - Soal Pendamping Anies Baswedan Pengganti Sandiaga Uno, PKS Ultimatum Partai Prabowo Subianto.

Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini belum memiliki wagub pengganti Sandiaga Uno yang mundur lantaran ikut Pilpres 2019.

Proses pemilihan wagub DKI Jakarta yang jadi hak PKS dan Gerindra, partai bentukan Prabowo Subianto di DPRD DKI Jakarta pun terus molor.

Teranyar, Presiden PKS, Sohibul Iman pun memberi ultimatum pada Gerindra soal pemilihan pendamping Anies Baswedan.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman meminta Partai Gerindra menciptakan suasana tenang terkait bursa calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.

"Saya minta, ini komentar terakhir ini, jadi kita ciptakan suasana tenang.

• Tak Lagi Berkawan, PKS dan Gerindra Memanas hingga Prabowo Subianto Jadi Sasaran Soal Polemik Natuna

• Jadi Polemik Antara Indonesia dan China Ternyata Natuna Menyimpan Harta Karun yang Luar Biasa

• Letak Natuna Diapit Malaysia, Berikut Sejarah Masuk Wilayah Indonesia, China Klaim dengan Dasar Ini

• Tak Ada Negosiasi Soal Perairan Natuna, Mahfud: Nenek Moyang Kita Dulu Berlayar Sampai Madagaskar  

Kita minta Gerindra tolong ciptakan suasana tenang," kata Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Sohibul Iman mengatakan, PKS sudah mengetahui 4 nama cawagub DKI Jakarta dari Gerindra dan akan membuat keputusan secepat mungkin untuk memilih salah satu untuk menggantikan posisi Ahmad Syaikhu.

Namun, ia meminta Gerindra tidak menonjolkan satu nama Cawagub.

Sebab, ini akan dinilai menyampingkan 3 nama lainnya.

"Tapi jangan lagi, sudah 4 masuk (nama cawagub Gerindra), seperti ada upaya menjorokkan 1 nama, itu sama saja menzalimi 3 calon lain diantara mereka," ujar dia.

"Jadi saya kira ini komentar terakhir, ciptakan suasana tenang.

Segera kita putuskan," kata dia lagi.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria sangat memahami kondisi Jakarta.

Pria yang karib disapa Ariza itu merupakan satu dari empat bakal calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta yang diusulkan Gerindra.

"Pak Ariza itu punya pengalaman yang cukup di DKI, pernah jadi ketua KNPI, jadi tokoh pemuda Jakarta.

Jadi, kalau ditanya soal Jakarta, Ariza paham banget," ujar Taufik di Wisma Garuda, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (29/12/2019).

Ariza juga pernah menjadi cawagub pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.

Taufik beberapa kali menyatakan Ariza berpengalaman tentang Jakarta.

Dia juga berujar, pengalaman Ariza lebih banyak dibandingkan bakal cawagub lainnya dari Gerindra, Ferry J Yuliantono.

"Ini bukan soal jago, Pak Ariza lebih banyak pengalamannya di Jakarta," kata dia.

Respon Gerindra

Polemik pemilihan wagub DKI Jakarta antara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto mulai mereda.

PKS yang dipimpin Sohibul Iman akan memilih satu dari 4 nama yang diusulkan Gerindra untuk jadi pengganti Sandiaga Uno, pendamping bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dilansir dari Kompas.com, empat nama calon wagub DKI Jakarta yang diserahkan oleh Partai Gerindra akan dipilih satu oleh Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Diketahui, empat nama yang diajukan Partai Gerindra adalah Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekda DKI Jakarta Saefullah.

"Saya dengar PKS sudah melihat nama-nama itu.

Insya Allah nanti dia memilih salah satu," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).

Menurut Taufik, dari keempat nama tersebut semuanya merupakan calon kuat yang berpotensi menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta termasuk Sekda DKI Jakarta Saefullah.

"Ya enggak ada.

Semua kuat, Sekda kuat sepertinya," tutur dia.

Taufik mengaku sudah memberitahukan Saefullah bahwa namanya dicalonkan sebagai wagub DKI Jakarta.

Saefullah pun tak menyangka jika Taufik dan Gerindra mengajukan namanya.

"Kemarin saya kasih tahu.

Saya bilang mohon maaf saya calonin, saya kasih tahu bahwa pak Sekda itu capable lah untuk itu.

Dia senyum saja tuh.

Tapi sambil ngegerendem, dia bilang 'gila lu bang'.

Tapi dia enggak marah, senyum-senyum saja," ucap Taufik.

Sebelumnya, Partai Gerindra mengajukan empat nama sebagai calon wagub DKI Jakarta.

Adapun untuk posisi wagub telah kosong sejak 10 Agustus 2018, pasca ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden.

• Tak Lagi Berkawan, PKS dan Gerindra Memanas hingga Prabowo Subianto Jadi Sasaran Soal Polemik Natuna

• Jadi Polemik Antara Indonesia dan China Ternyata Natuna Menyimpan Harta Karun yang Luar Biasa

• Letak Natuna Diapit Malaysia, Berikut Sejarah Masuk Wilayah Indonesia, China Klaim dengan Dasar Ini

• Tak Ada Negosiasi Soal Perairan Natuna, Mahfud: Nenek Moyang Kita Dulu Berlayar Sampai Madagaskar  

Namun proses pemilihan di DPRD DKI Jakarta berjalan alot.

Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas.

Hingga kini, rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved