Dinas Lingkungan Hidup Berau Akhirnya Beberkan Hasil Lab Perubahan Warna Sungai Segah

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Berau akhirnya beberkan hasil lab perubahan warna Sungai Segah.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rita Noor Shobah
Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
Begini kondisi Sungai Segah pada hari Rabu (20/19/2019). Fenomena perubahan warna air Sungai Segah semakin mencolok, selain warnanya semakin pekat, area sungai yang diduga tercemar ini semakin meluas dan sudah mulai masuk ke wilayah Tanjung Redeb. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Berau akhirnya beberkan hasil Lab perubahan warna Sungai Segah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ) Kabupaten Berau H Sujadi akhirnya membeberkan penyebab air Sungai Segah berubah warna.

Hal itu Ia ungkapkannya usai mendapat banyak sorotan terkait keterbukaan informasi soal hasil Lab dari DLHK.

Seperti yang diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau Andi Amir Hamsyah yang terang-terangan menyampaikan unek-uneknya saat rapat gabungan Fraksi dan OPD Selasa, (7/1/2020) kemarin.

BACA JUGA

Dampak Pencemaran Sungai Segah, PDAM Tirta Segah Berau Merugi Hingga Miliaran Rupiah

Warga Berau Khawatir Soal Air Sungai Segah yang Jadi Bahan Baku PDAM, Direktur PDAM Pastikan Aman

DPRD Rapat Gabungan Komisi, Singgung Perubahan Warna Sungai Segah Berau Sampai Isu Ketenagakerjaan

DLHK Tunggu Perintah Bupati Muharram, Uji Lab Pencemaran Sungai Segah Berau Tertutup, DPRD pun Heran

Ia menilai DLHK tak transparan dalam hasil Lab Sungai Segah yang mengalami perubahan warna.

Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/1/2020) Sujadi menjelaskan awal mulanya DLHK melakukan penelitian kandungan air Sungai Segah.

Sujadi mengatakan, awalnya mendapat laporan masyarakat, awal bulan November 2019 lalu.

Mendapat laporan itu tim DLHK langsung turun ke sisi Sungai dan darat.

Kepala DLHK Berau H Sujadi
Kepala DLHK Berau H Sujadi (TRIBUNKALTIM.CO/ IKBAL NURKARIM)

Dari hasil Lab tersebut DLHK juga membeberkan kesimpulan dari temuannya, yakni:

"Terbukti bahwa komponen KLK Group ditemukan secara berlebihan di air paritan perkebunan.

Atau dengan kata lain bahwa hasil uji Lab membuktikan bahwa pupuk banyak yang terbuang ke Sungai lewat air paritan saat hujan terjadi," tutur Sujadi.

BACA JUGA

NEWS VIDEO Pasca Speedboat Reguler Mogok Beroperasi, Aktivitas di Dermaga Kayan II Kembali Normal

Eks Lokalisasi Manggar Sari Dibongkar, DKK Balikpapan Akui Sering Kesulitan Masuk Periksa PSK

Fokus Kembangkan Destinasi Wisata Potensial, Kaltara Akan Kembangkan Terumbu Karang Malingkit

176 Kejadian, Karhutla Paling Sering Terjadi di Kaltara Disusul Longsor

Selain itu, menurut Sujadi ditemukan kandungan lain yakni semacam minyak.

"Ditemukan adanya bahan pencampur minyak dalam air pada paritan yang seharusnya tidak boleh di dalam air paritan,

"Dan temuan ini cukup menarik dan dapat dilanjutkan sebagai penelitian berikutnya, darimana surfactant ini di dalam paritan kebun? Dan siapa yang melakukannya," tuturnya.

Selain itu, kata Sujadi telah memerintahkan ke perkebunan untuk menutup paritan.

Hanya saja saat hujan turun beberapa hari belakangan membuat paritan meluap hingga airnya meleber ke Sungai Segah.

Sehingga menurutnya perlu antisipasi dari pihak perusahaan.

Rapat Gabungan Fraksi DPRD Berau dan OPD, Minta Hasil Kajian Sungai Segah Transparan

Diberitakan sebelumnya, rapat gabungan fraksi di DPRD Berau bersama OPD, meminta agar hasil kajian Sungai Segah transparan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau menggelar rapat gabungan komisi.

Rapat tersebut berlangsung di gedung DPRD Berau Jl Teluk Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Selasa (7/1/2020) kemarin

Tak hanya anggota Dewan, rapat gabungan komisi dihadiri sejumlah OPD Pemkab Berau dan dipimpin wakil ketua DPRD Berau Hj Sarifatul Sya’diah.

Usai rapat sejumlah rekomendasi di ajukan oleh DPRD kepada Pemerintah Kabupaten Berau melalui OPD terkait masalah pencemaran Sungai Segah.

"DPRD merekomendasikan kepada pemerintah daerah secara tegas merilis secara resmi siapa yang menyebabkan pencemaran tersebut, berdasarkan hasil Lab yang ada dan harus jelas kajiannya," katanya.

"Kita mengingatkan agar jangka panjang dari masalah ini harus di kaji," tuturnya.

 Warga Berau Khawatir Soal Air Sungai Segah yang Jadi Bahan Baku PDAM, Direktur PDAM Pastikan Aman

 DPRD Rapat Gabungan Komisi, Singgung Perubahan Warna Sungai Segah Berau Sampai Isu Ketenagakerjaan

 DLHK Tunggu Perintah Bupati Muharram, Uji Lab Pencemaran Sungai Segah Berau Tertutup, DPRD pun Heran

 Warga Was-was Soal Kondisi Air Sungai Segah Yang Berubah Warna, Begini Kata Kadis Kesehatan Berau

Wakil Ketua DPRD Berau itu juga meminta Pemkab Berau memanggil top menejer untuk melaksanakan rekomendasi.

"Selanjutnya Pemda tetap memanggil top menejernya, untuk melaksanakan apa yang di rekomendasikan OPD berdasar hasil kajian,

"Misal waterkid yang disebut jebol bisa diperbaiki, lalu ada langkah antisipasi yang seharusnya dilakukan biar tak terjadi masalah seperti ini lagi, Pemerintah harus tegas sesuai aturan," tuturnya

Kita mengingatkan lanjut Sarifatul agar pencemaran sungai segah tak terulang kembali.

"Karena ini bukan yang pertama kali tapi telah terjadi sebelumnya, bukan hanya pengguna PDAM tapi juga para pelaku usaha keramba,"

"Kta tak boleh pungkuri sawit memberi pemasukan yang banyak tapi tak boleh melalaikan juga masayarakat banyak," tutupnya.  (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved