Jumlah ODHA 2019 di Kutai Timur Meningkat, Delapan Ibu Hamil dan 1 Bayi di Kutim Positif HIV
Jumlah ODHA 2019 di Kutai Timur meningkat, delapan ibu hamil dan 1 bayi di Kutim positif HIV
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Jumlah ODHA 2019 di Kutai Timur meningkat, delapan ibu hamil dan 1 bayi di Kutim positif HIV.
Angka temuan kasus penderita HIV AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) terus meningkat empat tahun terakhir.
Yakni 2015-2019 lalu. Data hasil Voluntary Counseling Test ( VCT ) baik sukarela maupun inisiatif petugas kesehatan pada 29.831 orang, ditemukan 393 orang yang memiliki hasil positif HIV.
Khusus 2019 saja, VCT dilakukan pada 12.254 orang di Kutim.
BACA JUGA
NEWS VIDEO Pasca Speedboat Reguler Mogok Beroperasi, Aktivitas di Dermaga Kayan II Kembali Normal
Eks Lokalisasi Manggar Sari Dibongkar, DKK Balikpapan Akui Sering Kesulitan Masuk Periksa PSK
Fokus Kembangkan Destinasi Wisata Potensial, Kaltara Akan Kembangkan Terumbu Karang Malingkit
176 Kejadian, Karhutla Paling Sering Terjadi di Kaltara Disusul Longsor
Terdeteksi 118 orang dengan HIV positif. Dari jumlah tersebut diketahui ada delapan orang yang merupakan ibu hamil dan satu bayi yang lahir dengan HIV +.
Sisanya, dari kalangan penyuka sesama jenis, pasien TBC, Wanita Pekerja Seks (WPS) serta pelanggan WPS itu sendiri.

Mereka tersebar di 21 layanan Puskesmas dan enam rumah sakit di Sangatta.
Melihat angka penderita yang terus meningkat, Dinas Kesehatan Kutim menggandeng Komisi Penanggulangan Aids Indonesia ( KPAI ) Kutai Timur dan stakeholder menggelar seminar kesehatan bertajuk,
bersama masyarakat meraih sukses akhiri epidemic HIV/Aids, Rabu (8/1/2020).
BACA JUGA
PDAM Tirta Kencana Samarinda Batal Kuras Reservoir, Pipa Induk Putus Akibat Galian Drainase
Tingkatkan Prestasi Bidang Pemuda & Olahraga, Ini Agenda Dispora Samarinda, Paskibra hingga Popprov
Dampak Pencemaran Sungai Segah, PDAM Tirta Segah Berau Merugi Hingga Miliaran Rupiah
Warga Berau Khawatir Soal Air Sungai Segah yang Jadi Bahan Baku PDAM, Direktur PDAM Pastikan Aman
Seminar yang dibuka Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM menghadirkan narasumber dr Nurhayati dari World Healthy Organisation (WHO).
“Tingginya angka penderita, menjadikan HIV AIDS bukan saja permasalahan medis dan penyakit menular semata,
tapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat luas,” kata Kasmidi.
Pencegahan, lanjut Kasmidi, harus berdasarkan pendekatan kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Salah satu upaya dengan konseling dan pemeriksaan HIV.
“Mari kita sama-sama mengakhiri epidemic HIV AIDS di Kutim, untuk mewujudkan three zero pada 2030.
Yakni, zero new HIV infection (tak ada lagi penderita baru), zero AIDS related death (tidak ada lagi orang meninggal karena AIDS dan zero stigma and discrimination
(tidak ada lagi stigma negative terhadap orang dengan HIV AIDS),” ujar Kasmidi.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal mengatakan ratusan penderita HIV yang terdeteksi petugas kesehatan,
sudah diajak untuk melakukan pengobatan ART (antiretroviral).
Karena dari hasil penelitian, orang dengan HIV positif yang menjalani pengobatan ART, kecil kemungkinannya untuk menularkan.
“ART tidak hanya menguntungkan bagi orang yang sudah diobati, tapi juga menurunkan beban epidemic di masyarakat, dengan memutuskan mata rantai penularan HIV secara cepat,” ungkapnya.
Namun, dari angka penderita yang sudah terdeteksi, menurut Bahrani, hanya 62 persen penderita HIV positif baru yang mulai pengobatan.
Dari 118 orang, hanya 88 orang yang menjalani perawatan.
Kemudian, 81 orang memenuhi syarat pengobatan ART, tapi yang mulai menjalani pengobatan ART hanya 71 orang.
BACA JUGA
Eks Lokalisasi Manggar Sari di Balikpapan Diobok-obok, Pria Hidung Belang Lari Kocar-kacir
Lokasi Prostitusi Tanpa Izin di Manggar Sari Balikpapan Timur Akan Terus Diawasi Petugas Gabungan
Progres Bangun Bendungan Sepaku Semoi Penajam Paser Utara, SK Lokasi Dikeluarkan Telan Rp 800 Miliar
Jenazah Terborgol di Sungai Mahakam, Ternyata Andi Tomi Alun Samudera Koleba Warga Samarinda
Temuan ODHA di Kutim empat tahun terakhir
2016 : 36 ODHA--59 persen berobat
2017 :109 ODHA—60 persen berobat
2018 : 71 ODHA—63 persen berobat
2019 : 118 ODHA –61 persen berobat
Sumber : Dinkes Kutim (*)