HUT Ke 63 Kaltim
ESDM tak Tahu Data Batu Bara Keluar, Terkendala 2 Hal Ini, Tambang Bukan Solusi Kalimantan Timur
Gubernur Kalimantan Timur ( Kaltim ) Isran Noor soal lemahnya pendataan Sumber Daya Alam ( SDA ) Kaltim saat memberikan sambutan pada Rapat Paripurna.
Salah satunya, kita akan berlakukan sistem digital dalam melakukan pendataan seluruh sumber daya alam di Kaltim yang akan keluar," tegasnya.
Pengawasan secara melekat akan terus dilakukan.
Dengan sistem pendataan secara konvensional ditambah tidak ketatnya pengawasan membuat persoalan ini lebih lancar terjadi.
"Kita ini sekarang, masih menggunakan cara-cara lama. Ya, seperti melakukan pencatatan secara manual," ujarnya.
Pencatatan secara manual saja sudah sering kecolongan seperti ini.
Ditambah, pengawasan kita yang masih lemah akan meluweskan mereka untuk melakukan kecurangan," tandasnya.
Ditanyakan berapa kebocoran yang dimaksudkan oleh Gubernur Kaltim, Widhi menyatakan, sampai saat ini Dinas ESDM Kaltim belum memiliki data sampai sedetail.
Namun, ia akan mengupayakan bisa menghitung kebocoran itu.
"Itu pertanyaan yang bagus. Tapi, kita masih belum ada data soal prediksi itu. Jadi, kita tidak bisa menduga-duga berapa yang bocor dari aktivitas curang itu," paparnya.
"Saya juga meminta peran aktif wartawan membantu kita dalam melakukan pengawasan di lapangan. Misalnya saja ada sesuatu yang janggal ditemukan di lapangan bisa segera laporkan kepada saya. Nanti, kita langsung turun bersama ke lapangan lakukan pengecekan," lanjutnya.
Penguatan SDM
Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Prof Dr Masjaya mengatakan, penguatan implementasi dari seluruh potensi SDA Kaltim harus dilakukan menyusul semakin besarnya SDA yang dihasilkan.
"Kita melihat, tahun-tahun sekarang ini memang inventarisasi, potensi dan kemampuan sumber daya manusia maupun SDA sudah dilakukan," ujarnya kepada Tribun, Kamis (9/1/2020).
Sisa penguatan implementasi dari seluruh potensi yang sudah dipahami untuk bisa dikembangkan. "Pak Gubernur sedang berjuang untuk beberapa aktivitas pembangunan daerah masuk di dalam agenda prioritas nasional," lanjutnya.
Dengan inventarisasi SDA secara baik, maka pembangunan megaproyek yang sedang diperjuangankan akan segera terwujud. Terlebih, Kaltim telah ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara (IKN).