HUT Ke 63 Kaltim
ESDM tak Tahu Data Batu Bara Keluar, Terkendala 2 Hal Ini, Tambang Bukan Solusi Kalimantan Timur
Gubernur Kalimantan Timur ( Kaltim ) Isran Noor soal lemahnya pendataan Sumber Daya Alam ( SDA ) Kaltim saat memberikan sambutan pada Rapat Paripurna.
Tentu saja secara otomatis, seluruh pembangunan megaproyek yang akan dibangun itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Seperti kita ketahui, ada normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM), pembangunan bendungan, beberapa bandara dan peningkatan lainnya itu suatu terobosan yang cukup bagus," tandasnya.
Tambang Bukan Solusi Kaltim
Tingginya tingkat pengangguran di Kaltim mendapat catatan dari akademisi. Peranan industri ekstraktif dalam menyerap tenaga kerja dinilai kurang efektif.
Bahkan dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim serapan tenaga kerja dari industri pertambangan kecil.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Mulawarman, Dr Sri Murlianti menilai alternatif menggantungkan serapan tenaga kerja dari industri ekstraktif harus dikoreksi.
Sebab, industri ekstraktif dari dulu tidak pernah menyejahterakan masyarakat Kaltim. Justru banyak merugi akibat eksplorasi sumber daya alam (SDA) ini.
"Kalau para oligarki Jakarta dan segelintir jejaringnya di lokal iya (menikmati), tetapi untuk masyarakat Kaltim secara keseluruhan tidak," ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unmul ini.
Lebih lanjut, Sri menambahkan alasan lain pemerintah harus beralih dari industri tambang
Sebab pertambangan tidak pernah menurunkan angka pengangguran signifikan.
Lantaran pekerja yang digunakan masih didominasi dari luar
Karena tuntutan keahlian khusus yang banyak didatangkan dari luar.
Sektor pertambangan sendiri juga sangat fluktuatif mengikuti turun naik harga batubara.
5 tahun terakhir justru banyak mengalami penurunan.
"Sudah saatnya pemerintah menoleh pada sektor-sektor lain yang tidak merusak lingkungan dan membahayakan warganya," katanya.