Daerah di Berau Kalimantan Timur Ini Belum Ada Aliran Listrik, PLN Sebut Masuk Usulan Pekerjaan 2020

Tempudan rencana grid dari Sistem Batu Putih sudah masuk usulan pekerjaan tahun 2020 ini, daerah Berau ini masuk aliran listrik.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Api lilin menerangi gelapnya malam tanpa penerangan aliran listrik. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Manajer Unit Layanan Pelanggan, PT PLN Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Hendra Irawan mengatakan.

Kampung Tempudan rencana grid dari Sistem Batu Putih sudah masuk usulan pekerjaan tahun 2020.

Hal itu untuk menanggapi soal kampung Tempudan yang belum dapat menikmati aliran listrik.

"Tempudan rencana grid dari Sistem Batu Putih sudah masuk usulan pekerjaan tahun 2020 ini," kata Hendra saat di konfirmasi wartawan melalui pesan whatsappnya, Senin (13/1/2020).

"Sudah sempat kami sampaikan ke Pak Bupati tempo hari waktu kami kunjungan ke Pak Bupati," tuturnya.

Lanjut Hendra menjelaskan pengerjaan tersebut kenunggu anggaran 2020.

"Kita masih menunggu anggaran 2020 keluar. Fixnya nanti bulan Maret baru bisa kita pastikan terkait anggaran," pungkasnya.

Camat Batuh Putih sebut warga memanfaatkan solar cell untuk penerangan.

Camat Batu Putih, Muzakir membenarkan jika memang hingga saat ini belum ada aliran listrik PLN yang masuk wilayah tersebut.

"Untuk aliran listrik, sampai saat ini belum ada dari PLN," ungkapnya saat dikonfirmasi via telfon.

Lanjutnya, mantan Camat Biduk-Biduk itu menjelaskan dengan kondisi tersebut pihak kecamatan tak tinggal diam.

Beberapa kali pihaknya sudah mengusulkan untuk aliran listrik masyarakat di wilayah tersebut

Melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), namun hingga kini belum terakomodir.

"Sudah pernah kita usulkan, tapi hingga kini belum diakomodir," tuturnya.

Informasi terakhir yang didapat menurut Muzakir jika rencananya pada tahun 2021 kampung Tembudan akan dialiri listrik.

Pihaknya berharap rencana tersebut bisa terealisasi dengan cepat agar masyarakat bisa menikmati penggunaan listrik.

"Sejauh ini masyarakat di kampung Tembudan itu menggunakan solar Cell, tapi karena kondisi cuaca yang sering hujan, aki pada solar Cellnya drop,"

"Sehingga mereka menggunakan lilin pada saat itu. Semoga saja rencana pembangunannya cepat terealisasi," pungkasnya.

Tidak Ada Listrik Dugaan Penyebab Kebakaran

Peristiwa kebakaran yang menelan satu korban jiwa dan tiga luka di Kampung Tembudan Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu (11/1/2020) lalu diakibatkan karena pihak keluarga menggunakan alat penerangan lilin.

Penerangan lilin tersebut tak sengaja terkena BBM Jenis pertalite yang tumpah dan mudah membakar rumah warga.

Akibat peristiwa tersebut, seorang bayi yang masih 10 bulan bernama Ahmad Lutfy tewas usai tersambar api.

Tak hanya itu, tiga orang penghuni rumah juga mengalami luka bakar masing-masing Nur Hikmah luka bakar di kaki sebelah kanan, Nahira dengan luka bakar di siku tangan sebelah kiri juga Ridwan luka bakar di kaki sebelah kanan dan tangan sebelah kanan.

Penggunaan lilin tersebut dilakukan karena belum adanya aliran listrik PLN yang masuk di kampung tersebut.

"Belum teraliri listrik, sehingga warga menggunakan lilin ataupun solar sell juga gengset," kata Kapolsek Talisayan Iptu Budi Witikno.

Baca Juga:

 Menteri Suharso Monoarfa Beber Agenda Lahirnya Badan Otorita Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim

 Bangun Gedung BUMN di Jakarta Batal, Lestarinya Alam Ibu Kota Baru Perusahaan Ini Diberi Tugas

 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

 Curhat 3 Desainer Balikpapan Terkait Tantangan Fashion Lokal Seiring Ibu Kota Baru di K

Menanggapi hal ini, Camat Batu Putih, Muzakir membenarkan jika memang hingga saat ini belum ada aliran listrik PLN yang masuk wilayah tersebut.

"Untuk aliran listrik, sampai saat ini belum ada dari PLN," ungkapnya saat dikonfirmasi via telfon.

Lanjutnya, mantan Camat Biduk-Biduk itu menjelaskan dengan kondisi tersebut pihak kecamatan tak tinggal diam.

Beberapa kali pihaknya sudah mengusulkan untuk aliran listrik masyarakat diwilayah tersebut melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), namun hingga kini belum terakomodir.

"Sudah pernah kita usulkan, tapi hingga kini belum diakomodir," tuturnya.

Informasi terakhir yang didapat menurut Muzakir jika rencananya pada tahun 2021 kampung Tembudan akan dialiri listrik.

Pihaknya berharap rencana tersebut bisa terealisasi dengan cepat agar masyarakat bisa menikmati penggunaan listrik.

"Sejauh ini masyarakat di kampung Tembudan itu menggunakan solar Cell, tapi karena kondisi cuaca yang sering hujan, aki pada solar Cellnya drop,"

"Sehingga mereka menggunakan lilin pada saat itu. Semoga saja rencana pembangunannya cepat terealisasi," pungkasnya.

Baca Juga:

 Presiden Jokowi Membandingkan Jakarta dengan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur ke Softbank Jepang

 Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim, 2 Kota Ini Sering Diincar Pengembang, Rumah Subsidi Banyak Laku

 Adanya Penetapan Ibu Kota Negara di Penajam, Pemkot Balikpapan Ganti Kadis Pariwisata Ini Profilnya

 Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

Bocah jadi Korban Kebakaran di Batu Putih Berau

Seorang bocah 10 bulan tewas di Batu Putih, Kabupaten Berau Kalimantan Timur,  usai dilalap Si Jago Merah, sementara tiga orang derita luka bakar

Peristiwa kebakaran terjadi di RT 004 Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau, Kaltim.

Akibat peristiwa tersebut, seorang bayi 10 bulan bernama Ahmad Lutfy tewas usai tersambar api.

Tak hanya itu, tiga orang penghuni rumah juga mengalami luka bakar masing-masing Nur Hikmah luka bakar di kaki sebelah Kanan, Nahira dengan luka bakar di siku tangan sebelah kiri juga Ridwan luka bakar di kaki sebelah kanan dan tangan sebelah kanan.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning melalui Kapolsek Talisayan Iptu Budi Witikno mengatakan peristiwa itu terjadi, Sabtu (11/1/2020) sekitar pukul 22.00 Wita.

Iptu Budi menjelaskan, peristiwa kebakaran yang menyebabkan seorang meninggal dunia karena BBM jenis pertalite yang tumpah

dan mengenai lilin yang dengan mudah merembes dan membakar pemilik rumah.

 Padamkan Kebakaran di Asrama Polisi Balikpapan, Jurus Estafet Air dari Kapolda Sampai Kapolresta

 NEWS VIDEO Turun ke Lokasi Kebakaran Asrama Polisi, Walikota Balikpapan Siap Beri Bantuan Logistik

 Mobil AWC Brimob Kaltim dalam Kebakaran di Asrama Polisi Balikpapan, Begini Perannya

 Turun ke Lokasi Kebakaran Asrama Polisi, Walikota Balikpapan Siap Beri Bantuan Logistik

Meski demikian kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dan tak membuat rumah hangus terbakar.

"Sumber api berasal dari jerigen yang berisi BBM jenis pertalite yang tumpah mengenai lilin sebagai penerangan," kata Iptu Budi, Minggu (12/1/2020).

"Kejadian itu Sabtu (11/1/2020) sekitar pukul 22.00 Wita Sartika sedang mengayun korban,

secara tidak sengaja anak dari Sartika yakni Husnul menyenggol jerigen yang berisi BBM jenis Pertalite sebanyak 20 liter yang berada di dinding," tuturnya.

Usai disenggol, lanjut Kapolsek jerigen tersebut terjatuh dan mengenai lilin sebagai lampu penerangan dengan ayunan,

sehingga api langsung menyambar korban sedang di ayun oleh Sartika merembes ketiga korban lainnya.

"Korban sempat dilarikan ke RS Pratama Talisayan untuk mendapatkan pertolongan, menurut keterangan dokter yang memeriksa,

karena luka bakar yang cukup parah pada korban sehingga tidak bisa tertolong," tuturnya.

Korban pun telah dimakamkan tak jauh dari kediaman korban. 

(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved