Polemik Banjir Jakarta, Anies Baswedan Digugat 243 Korban Banjir, Tuntut Ganti Rugi Rp 42 Miliar
Dilaporkan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan digugat 243 korban banjir ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).
"Jadi bagaimana mereka (Pemprov DKI) itu melakukan kesiapsiagaan dalam penanggulangan banjir," tuturnya.
Banjir pada awal tahun 2020 merendam setidaknya 7 kelurahan dari 4 kecamatan di Jakarta.
Ketujuh kelurahan itu adalah Kelurahan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Halim Perdanakusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan.
Banjir tak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga jalan-jalan protokol.
Sejumlah transportasi umum mulai dari transjakarta, KRL, hingga penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma juga terpaksa dibatalkan akibat rendaman banjir.
Banjir juga menyebabkan pemadaman listrik oleh PLN. PLN Distribusi Jakarta Raya memadamkan listrik di 724 wilayah Jakarta yang mengalami banjir.
• Anies Baswedan Banding-bandingkan Banjir Jakarta dengan Daerah Lain, Ini yang Menurutnya Bikin Beda
• Gara-gara Banjir, Pengelola Mal Gugat Anies Baswedan hingga Minta Kompensasi ke Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan Bandingkan Banjir Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan banding-bandingkan banjir di Jakarta dengan daerah lain, apa yang menurutnya bikin beda?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait banjir di Jakarta.
Menurut Anies Baswedan, banjir di Jakarta pada 1 Januari 2020 tidak menyebabkan rumah longsor, jalan rusak, hingga kantor dan mal tutup.
Bahkan Anies Baswedan membandingkan banjir di Jakarta dengan daerah lain.
Anies berujar, banjir di luar Jakarta lebih parah dibandingkan banjir di Ibu Kota.
Namun, banjir di daerah lain menurutnya tidak menjadi pembicaraan di media sosial.
Warganet lebih banyak membicarakan banjir di Jakarta.
"Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya? Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1/2020).