Samarinda Banjir Lagi
Banjir Samarinda Belum Surut, Akses Menuju Bandara APT Pranoto Sudah Bisa Dilewati
Kondisi banjir Samarinda di sejumlah ruas jalan tersebut tergolong cukup dalam. Sejumlah ruas jalan utama di Samarinda masih terlihat didera banjir.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejumlah ruas jalan utama di Samarinda masih terlihat didera banjir.
Pengamatan Tribunkaltim.co. Ada seperti di Jalan A Yani, Jalan PM Noor, Jalan dr Soetomo, Jalan Wahid Hasyim II.
Di persimpangan Lembuswana, dan persimpangan Sempaja Samarinda Kalimantan Timur masih tergenang banjir.
Kapolsek Sungai Pinang Ramadhanil mengatakan.
Kondisi banjir Samarinda di sejumlah ruas jalan tersebut tergolong cukup dalam.
Selain itu, kawasan permukiman warga yang juga masih tergenang.
Baca Juga:
• Kado Spesial Dari Jokowi Untuk Pekerja Indonesia
• BREAKING NEWS Mantan Walikota Bontang Diperiksa 9 Jam di Kejati Kaltim, Dugaan Korupsi Perusda AUJ
Di antaranya, Bengkuring, Griya Mukti Sejahtera.
Bumi Sempaja, kawasan Jalan Pemuda dan sekitarnya.
Anak-anak dievakuasi menggunakan perahu dan kendaraan tinggi.
Seperti truk dan ban bekas melintasi banjir di jalan Poros Kebon Agung Kelurahan Lempake, Samarinda Utara pada Rabu (15/1/2020)
Namun demikian, akses jalan menuju Bandara APT Pranoto yang biasanya tergenang banjir.
Yakni Jalan DI Panjaitan dari simpang bukit Alaya sampai bandara kali ini sudah tidak tergenang sejak
Rabu (15/01/20).
Bagi warga yang hendak menuju bandara, harus memperhatikan sejumlah jalur yang tidak tergenang banjir.
Sebab di beberapa titik ada sedikit genangan.
Puskesmas Direndam Banjir
Samarinda banjir kembali, membuat warga di Samarinda mengalami kesulitan.
Genangan banjir merata di Samarinda, berampak pada pelayanan publik.
Satu hal yang menjadi kelemahan lantaran banjir ialah layanan puskesmas tutup.
Termasuk pelayanan air bersih dan jaringan listrik terputus, tidak ada pelayanan.
Korban banjir pun menurut BPBD Samarinda lumayan banya, dikabarkan mengalami peningkatan dari banjir sebelumnya.
Pihak Puskesmas Bengkuring, Samarinda, Kalimantan Timur terpaksa ditutup sementara.
Baca Juga:
• Di Jalan Sejati Samarinda Biasa tak Banjir Kini Berbeda, Risna Akui Tinggi Sudah Sepaha Orang Dewasa
• Samarinda Banjir Lagi, Hujan Deras Ketinggian Air Sudah 80 Centimeter, Hendra: Minta Warga Waspada!
• Samarinda Utara Paling Banyak Terdampak Banjir, BPBD Sebut Jumlah Korban Peningkatan Dua Kali Lipat
Ini karena terendam banjir, sejak Selasa (14/1/2020).
Air mulai naik menggenangi kawasan itu pagi sekitar pukul 10.30 Wita
Setelah sebelumnya diguyur hujan kurang lebih empat jam lamanya.
Layanan Kesehatan, pendidikan, hingga layanan di kantor pemerintah Samarinda di kawasan itu dihentikan sementara.
Ketinggian air terus naik hingga sore pukul 18.00 Wita.
Jaringan listrik dan air bersih menuju lokasi ini sudah dihentikan.
Pantauan Kompas.com, Selasa (14/1/2020) ke lokasi, ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.
Di beberapa titik lain ketinggian mencapai pinggang dan dada.
Tempat usaha warga, toko-toko bangunan, semen hingga sembako terendam banjir.
Kantor Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara.
Dengan berjarak sekitar 100 meter dari Puskesmas Bengkuring pun terendam banjir.
Aktivitas kantor dihentikan sementara.
Warga bolak balik mengevakuasi barang.
Mereka untuk sementara menginap di masjid terdekat yang tak digenangi banjir.
Sebagian lain ke posko yang disiapkan BPBD Samarinda dan tim relawan.
Bahkan, sebagian warga lain mengaku butuh layanan kesehatan terlebih anak kecil.
"Iya kita butuh layanan kesehatan. Karena anak kecil kedinginan takut mereka demam," kata seorang warga RT 33 Sumiyati saat ditemui di lokasi.
Sumiyati bersama keluarganya berencana mengungsi ke masjid terdekat.
Saat ditemui Kompas.com, dia bersama suami dan anak-anaknya sedang mengangkut barang bawaan ke masjid.
"Belum ada bantuan apapun," kata dia.

Aji Sayd Awaludin dari relawan Hiu mengatakan kebanyakan warga yang terkena dampak memerlukan kesehatan dan makanan siap saji.
"Makanya kita sudah koordinasi dengan kelurahan dan BPBD untuk posko kesehatan dan makanan," ujarnya.
Sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah kota Samarinda.
"Tapi informasinya semua bantuan mulai masuk Rabu," kata Aji ditemui dilokasi.
Hasil identifikasi relawan dan tim kelurahan total korban yang terdampak banjir di wilayah ini sebanyak 5.361 jiwa dari 2.037 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 51 RT.
Tim sedang mengevakuasi korban menggunakan empat unit perahu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dr Osa mengatakan.
Pihak puskesmas akan membuka pos layanan kesehatan di lokasi yang bisa dijangkau masyarakat di sekitar titik banjir.
"Tetap buka pelayanan kesehatan. Tapi gabung dengan posko tim BPBD. Kita sudah koordinasi," katanya saat dihubungi, Selasa.
Pada Rabu, posko pelayanan kesehatan dibuka di masjid Al Muhajirin.
Lokasinya tak jauh dari puskesmas, kurang lebih 200 meter.
(Tribunkaltim.co)