Samarinda Banjir Lagi

Samarinda Banjir, Puskesmas Ini Terendam, Tutup, Layanan Jaringan Listrik dan Air Bersih Berhenti

Samarinda banjir kembali, membuat warga di Samarinda mengalami kesulitan. Susah dapat jaringan listrik dan air bersih, puskesmas pun tutup!

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Nevrianto Hardi Prasetyo
BANJIR JALAN KENANGAN-Warga melintasi genangan banjir di jalan Kenangan Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Samarinda banjir kembali, membuat warga di Samarinda mengalami kesulitan. 

Genangan banjir merata di Samarinda, berampak pada pelayanan publik. 

Satu hal yang menjadi kelemahan lantaran banjir ialah layanan puskesmas tutup.

Termasuk pelayanan air bersih dan jaringan listrik terputus, tidak ada pelayanan. 

Korban banjir pun menurut BPBD Samarinda lumayan banya, dikabarkan mengalami peningkatan dari banjir sebelumnya. 

Pihak Puskesmas Bengkuring, Samarinda, Kalimantan Timur terpaksa ditutup sementara.

Baca Juga: 

Di Jalan Sejati Samarinda Biasa tak Banjir Kini Berbeda, Risna Akui Tinggi Sudah Sepaha Orang Dewasa

Samarinda Banjir Lagi, Hujan Deras Ketinggian Air Sudah 80 Centimeter, Hendra: Minta Warga Waspada!

Samarinda Utara Paling Banyak Terdampak Banjir, BPBD Sebut Jumlah Korban Peningkatan Dua Kali Lipat

Ini karena terendam banjir, sejak Selasa (14/1/2020).

Air mulai naik menggenangi kawasan itu pagi sekitar pukul 10.30 Wita

Setelah sebelumnya diguyur hujan kurang lebih empat jam lamanya.

Layanan Kesehatan, pendidikan, hingga layanan di kantor pemerintah Samarinda di kawasan itu dihentikan sementara.

Ketinggian air terus naik hingga sore pukul 18.00 Wita.

Jaringan listrik dan air bersih menuju lokasi ini sudah dihentikan.

Pantauan Kompas.com, Selasa (14/1/2020) ke lokasi, ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.

Di beberapa titik lain ketinggian mencapai pinggang dan dada.

Tempat usaha warga, toko-toko bangunan, semen hingga sembako terendam banjir.

Kantor Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara.

Dengan berjarak sekitar 100 meter dari Puskesmas Bengkuring pun terendam banjir.

Aktivitas kantor dihentikan sementara.

Warga bolak balik mengevakuasi barang.

Mereka untuk sementara menginap di masjid terdekat yang tak digenangi banjir.

Sebagian lain ke posko yang disiapkan BPBD Samarinda dan tim relawan.

Bahkan, sebagian warga lain mengaku butuh layanan kesehatan terlebih anak kecil.

"Iya kita butuh layanan kesehatan. Karena anak kecil kedinginan takut mereka demam," kata seorang warga RT 33 Sumiyati saat ditemui di lokasi.

Sumiyati bersama keluarganya berencana mengungsi ke masjid terdekat.

Saat ditemui Kompas.com, dia bersama suami dan anak-anaknya sedang mengangkut barang bawaan ke masjid.

"Belum ada bantuan apapun," kata dia.

Warga Kecamatan Sungai Pinang Samarinda kembali harus menunggu 2 jam lebih saat banjir kembali menggenangi Jalan DI Panjaitan Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (14/1/2020).
Warga Kecamatan Sungai Pinang Samarinda kembali harus menunggu 2 jam lebih saat banjir kembali menggenangi Jalan DI Panjaitan Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (14/1/2020). (TribunKaltim.Co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Aji Sayd Awaludin dari relawan Hiu mengatakan kebanyakan warga yang terkena dampak memerlukan kesehatan dan makanan siap saji.

"Makanya kita sudah koordinasi dengan kelurahan dan BPBD untuk posko kesehatan dan makanan," ujarnya.

Sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah kota Samarinda.

"Tapi informasinya semua bantuan mulai masuk Rabu," kata Aji ditemui dilokasi.

Hasil identifikasi relawan dan tim kelurahan total korban yang terdampak banjir di wilayah ini sebanyak 5.361 jiwa dari 2.037 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 51 RT.

Tim sedang mengevakuasi korban menggunakan empat unit perahu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dr Osa mengatakan.

Pihak puskesmas akan membuka pos layanan kesehatan di lokasi yang bisa dijangkau masyarakat di sekitar titik banjir.

"Tetap buka pelayanan kesehatan. Tapi gabung dengan posko tim BPBD. Kita sudah koordinasi," katanya saat dihubungi, Selasa.

Pada Rabu, posko pelayanan kesehatan dibuka di masjid Al Muhajirin.

Lokasinya tak jauh dari puskesmas, kurang lebih 200 meter.

Korban Banjir Terbanyak di Samarinda Utara

Samarinda banjir lagi. Keberadaan Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur mengalami bencana banjir

Seharian Samarinda terendam banjir, hujan intensitas yang lama membuat Samarinda nyaris dipenuhi genangan air banjir di beberapa tempat. 

Termasuk ke permukiman penduduk dan jalan alteri pusat Kota Samarinda

Banyak korban yang mengalami dampak banjir, Pemkot Samarinda pun melalui BPBD melakukan evakuasi korban banjir

Jumlah korban banjir memasuki hari ke-4 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur terus bertambah.

Dari data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Samarinda mencatat korban banjir Selasa (14/1/2020) sebanyak 7.213 orang.

Baca Juga:

 Disdikbud Liburkan Sekolah Terdampak Banjir, Sementara 6 SMP Terendam Air di Samarinda

 Wakil Walikota Samarinda Barkati Akui Banjir Kali Ini Lebih Besar, Sebut Akibat Curah Hujan Tinggi

 Samarinda Banjir, Dua Hari Izin Kerja, Ingatkan Warga Jangan Buang Sampah Sembarangan

 Aktivitas Belajar di SDN 007 Samarinda Terpaksa Dihentikan, Pelajar Dievakuasi Petugas Karena Banjir

Jumlah ini alami peningkatan 2 kali lipat kurun waktu beberapa jam saja.

Pihak BPBD pada pukl 13.00 Wita merilis jumlah korban terdampak banjir sejumlah 3.732 jiwa.

Namun, angka korban banjir bergerak naik pada Selasa petang.

Jumlah luasan wilayah terdampak pun meluas.

Masih dari rilis BPBD Samarinda, pada pukul 20.30 Wita jumlah wilayah yang terendam air sebanyak 6 kelurahan di 3 Kecamatan.

Jumlah ini bertambah 1 kelurahan selang beberapa jam sebelumnya.

"Masih kami pantau terus perkembangan banjir di titik rawan dan wilayah yang potensi banjir," ujar Sekretaris BPBD Samarinda, Hendra AH saat dikonfirmasi wartawan.

Wilayah paling banyak terdampak di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Sebanyak 5.431 jiwa terdampak banjir yang tersebar di 29 RT se-Kecamatan Samarinda Utara.

Sementara di Kecamatan Sungai Pinang, 1.293 jiwa terdampak yang tersebar di 8 RT se-Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Terakhir kecamatan terdampak yakni Kecamatan Sambutan dengan korban banjir terdampak sejumlah 489 jiwa dari 7 RT.

"Sekarang kita masih stand by untuk evakuasi. Kita juga ada tambah 2 posko lagi dan tambah perahu karet di Bengkuring," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, hingga pukul 13.55 Wita hujan masih mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (14/1/2020).

Menurut hasil operasi Basarnas Kaltimtara dan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kota Samarinda, wilayah yang mengalami banjir berada di 5 Kelurahan dari 3 Kecamatan.

Yakni di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Sambutan.

Untuk ketinggian tertinggi, pada hari ini 13.00 Wita. Yaitu di wilayah Lempake, dengan ketinggian air 80 sampai 100 senti meter.

"Yang terendah di wilayah di Sambutan dengan ketinggian air 15 sampai 30 senti meter," kata Kasie Ops Basarnas Kaltimtara, Octavianto, Selasa (14/1/2020).

Data sementara Basarnas Kaltimtara, tidak ada korban jiwa.

Korban banjir mencapai 3732 jiwa dari 1009 KK di tiga kecamatan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Di Kecamatan Samarinda Utara, terdapat banjir di Kelurahan Sempaja Timur dan Lempake, menggenang 11 RT, warga yang terkena dampak banjir sebanyak 1960 jiwa dari 561 KK. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puskesmas Ditutup karena Banjir di Samarinda", https://regional.kompas.com/read/2020/01/15/08155261/puskesmas-ditutup-karena-banjir-di-samarinda?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton
Editor : Khairina.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved