Kalah Rebutan Janda Muda dengan Bapak Sang Anak Naik Pitam Hingga 1 Nyawa Melayang
Kalah rebutan janda muda dengan Bapak sang anak naik pitam hingga 1 nyawa melayang .
Korban dihujani dengan tusukan secara membabi buta oleh pelaku menggunakan sebilah pisau badik.
Tetangga rumah korban juga mengaku sempat mendengar ada suara benturan dinding rumah kayu yang cukup keras secara berulang-ulang.
Namun tetangga takut untuk datang melihat hingga akhirnya menghubungi ketua RT yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
Sesampainya di sana, ketua RT dan warga sekitar mendapati korban dalam keadaan tengkurap serta berlumuran darah di sekujur tubuhnya.
Warga sekitar pun langsung berupaya melakukan pertolongan dengan membawa korban di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Namun sayangnya tak berlangsung lama sampai di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Saya kemarin itu gak tau juga awalnya, saya dikasi tau oleh warga saya katanya coba dicek dulu ada apa di rumah itu kok grusak grusuk seperti ada orang kelahi begitu.
Ya saya cek lah ke rumah itu dan betapa kagetnya saya lihat si korban itu sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya.
Kita angkat rame-rame lalu kita turunkan di bawah sini kemudian kita bawa ke rumah sakit," kata ketua RT 24 Kelurahan Damai, Samsudin
Lebih lanjut Samsudin menjelaskan bahwa pelaku dan korban memang terlihat dekat.
"Dengar-dengar dari orang lain betul apa tidak pelaku dan korban itu mereka pacaran dan memang pelaku itu beberapa kali memang sering saya lihat ke situ," lanjutnya
Sementara itu, rumah korban yang merupakan tempat yang dijadikan pelaku saat menghabisi nyawa korban terlihat disegel dan dipasang garis polisi.
Sementara disekitar teras rumah bagian atas dan tangga rumah masih terdapat bekas darah korban yang sudah mengering.
Rumah tersebut berbahan dasar kayu dan terdiri dua lantai dengan pintu yang berbeda.
Khusus di lantai dua yang merupakan tempat tinggal korban juga memiliki akses tangga sendiri sehingga bagi warga yang bertamu bisa leluasa keluar masuk rumah.
8. Ayah Korban ceritakan keseharian Anaknya
Korban diketahui meninggalkan tiga Anaknya yang rata-rata masih sekolah.
Anak korban yang paling kecil masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 2.
Sementara Anak yang paling tua masih kelas 1 SMP.
Menurut pengakuan ayah korban, bernama Ihram (54), korban bekerja sendiri mencari nafkah.
Untuk menghidupi ketiga orang Anaknya setelah ditinggalkan oleh suaminya sekitar dua tahun yang lalu.
"Anaknya itu tiga orang kasian paling kecil kelas 2 SD. Paling besar kakaknya kelas 1 SMP," katanya dengan mata yang berkaca-kaca.
Lebih lanjut ia menjelaskan semasa hidup Anaknya tidak pernah terlibat permasalahan serius dengan dirinya.
"Dia itu gak pernah bermasalah sama saya karena kan dia fokus cari kerja buat biayai Anak-Anaknya," lanjutnya
Sang ayah korban pun berharap.
Pihak berwajib dapat melakukan pemberian hukum yang sepadan dengan Anaknya.
" Saya berharap polisi bisa berlaku adil tindak pelaku sesuai hukum yang berlaku," harapannya.

9. Tanggapan Kepolisian
Kediaman janda yang menjadi korban pembunuhan dipasang garis polisi.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi mengatakan saat ini pelaku masih menjalani tahap pemeriksaan di Mapolresta Balikpapan.
"Masih kita periksa dulu nanti kita infokan lagi tindakan selanjutnya," ujarnya.
• Janda di Madura Rekam Video Diri Tanpa Busana, Aksinya Tersebar di Media Sosial
• SEPELE, Ternyata Ini Alasan Janda Madura Rekam Video Dirinya Tanpa Busana di Kamar, Kok Bisa Viral?
• Pelaku Penikaman Pemain Organ Tunggal Diamankan Polsek Samarinda Seberang, Kini Cari Barang Bukti
• Korban Penikaman di Samarinda Sering Curhat ke Kakak Ipar, Sebut Lagi Banyak Masalah
(TribunKaltim.co)