Gubernur Irianto Hadiri Kemah Literasi Kaltara 2020 di Bumi Perkemahan Padepokan Asad Tarakan

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, membuka acara Kemah Literasi Kaltara (KLK) 2020 di Bumi perkemahan Padepokan Asad, Pantai Amal, Tarakan

TRIBUNKALTIM.CO/ ALFIAN
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, berfoto bersama panitia dan peserta Kemah Literasi Kaltara (KLK) 2020 di Perkemahan Padepokan Asad, Tarakan, Sabtu (18/1/2020) 

Hasil studi Bank Dunia November silam, menunjukkan sepertiga anak Indonesia yang berusia 10 tahun tidak mampu membaca dan memahami cerita sederhana.

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, berfoto bersama panitia dan peserta Kemah Literasi Kaltara (KLK) 2020 di Perkemahan Padepokan Asad, Tarakan, Sabtu (18/1/2020)
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, berfoto bersama panitia dan peserta Kemah Literasi Kaltara (KLK) 2020 di Perkemahan Padepokan Asad, Tarakan, Sabtu (18/1/2020) (TRIBUNKALTIM.CO/ ALFIAN)

BACA JUGA

Gelar Operasi Pekat, Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda Sita Miras Ilegal

Pencarian Nelayan Biduk-biduk Kabupaten Berau yang Hilang Dihentikan, Keluarga Korban Mengaku Ikhlas

Polisi Terus Dalami Kasus Pembunuhan Janda Tiga Anak di Balikpapan, Ayah Pelaku Berpotensi Diperiksa

Tes Fisik Atlet Kaltim yang Lolos PON Papua Berakhir, Begini Kondisi Kebugarannya

Hasil serupa ditunjukkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) melalui test PISA (Program International Student Assessment) 2018.

Hasilnya 7 dari 10 anak Indonesia berusia 15 tahun, kompetensi membacanya di bawah kompetensi minimal.

”Dari ujung utara perbatasan Indonesia, kita ingin merespon masalah literasi ini,” tegasnya.

Lebih lanjut Safril mengatakan, keterampilan membaca merupakan pondasi untuk membangun masa depan bangsa.

Hanya dengan terampil membaca, anak mampu mempelajari semua mata pelajaran, memiliki keterampilan dan berprestasi.

Semakin baik keterampilan membaca anak, semakin baik pula prestasi belajarnya.

Studi yang dilakukan Eric A. Hanusek dan Lugner Woessmann pada 2012, menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen jumlah pelajar yang memiliki keterampilan membaca dasar, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sebesar 0,3 persen.

"Studi yang sama juga menemukan, bahwa 10 persen peningkatan jumlah pelajar dengan kemampuan membaca lebih lanjut, berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3 persen,” tambahnya.

Talkshow

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved