Sejarah Balikpapan

Tugu Peringatan Demonstrasi 13 November 1945 Balikpapan Resmi Dipindah, Begini Nasib Tugu yang Lama

Tugu Peringatan Demonstrasi 13 November 1945 di Kota Balikpapan Kalimantan Timur telah berpindah tempat ke Balai Gembira Balikpapan.

Editor: Budi Susilo

4. Pengibaran Bendera Merah Putih

KIBAR MERAH PUTIH - Generasi emas anak-anak Indonesia penerus bangsa.

Demonstrasi massa pada 13 November itu sebagai bagian dari deklarasi kemerdekaan dengan pengibaran bendera Merah Putih.

Kerasnya perang dunia kedua, rupanya ikut berdampak pada persediaan kain di Kota Minyak.

Sampai-sampai menurut veteran yang lahir tahun 1931 itu, rakyat yang antusias membuat dan membawa bendera Merah Putih dengan kertas.

Berbagai persiapan digelar, termasuk pembuatan podium pidato sehari sebelum acara. Pria yang memiliki nama lain Prajitno Joyo Diharjo ini masih ingat.

Selain dibantu pejuang, para Romusha (pekerja paksa) zaman Jepang juga memberikan bantuan logistik.

Termasuk, seorang serdadu KNIL (tentara Belanda) berkebangsaan Indonesia bernama Kopral Syahdan yang sempat berpesan pada Koesman untuk menjaga podium itu.

“Mereka (Romusha) bantu, karena dalam masa pendudukan Jepang paling menderita,”kata Koesman.

Subuh, 13 November, ribuan rakyat tumpah ruah di lokasi pengibaran bendera. Mereka tak gentar dengan tentara Belanda yang tengkurap di belakang bedil dan bayonet yang siap memuntahkan peluru dan membubarkan massa.

Tak gentar, Abdul Moetahlib selaku pemimpin KIM berorasi di atas podium dengan berapi-api, ia pun diciduk tentara.

“Abdul Moetahlib berapi api datang polisi militer Belanda dan beliau di turunkan. Bendera gagal berkibar. Digantikan wakil pak Abdul Mutalib di podium diturunkan lagi,”ujarnya.

Keesokan harinya, pimpinan KIM itu dilepaskan dengan berbagai perjanjian. Abdul Moetahlib akhirnya mendorong pembentukan pasukan merah putih yang menggagas serangan umum 18 November di seluruh Balikpapan. Menggunakan taktik griliya dengan mematikan pembangkit listrik di Asrama Bukit yang menerangi sebagian besar lampu Balikpapan.

“Gagal, karena pas digranat ga ada yang kena, ada yang kena tampungan air,” kata Koesman.

Halaman
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved