9 Orang Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Corona di Cina, Bandara Kualanamu Pasang Thermal Scanner
9 Orang Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Corona di Cina, Bandara Kualanamu Pasang Thermal Scanner
9 Orang Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Corona di Cina, Bandara Kualanamu Pasang Thermal Scanner
TRIBUNKALTIM.CO - Virus corona yang tengah merebak di Cina sedang jadi perbincangan hangat.
Sejumlah bandara di Tanah Air memperketat pengawasan terhadap para penumpang yang datang dari luar negeri, khususnya dari Cina.
Bandara Kualanamu Medan, salah satunya, memasang mesin Thermal Scanner untuk mendeteksi suhu badan tiap penumpang yang datang.
• Satu Haji Suspect Virus Corona Diisolasi di RSU Surabaya
• Virus Corona tak Ganggu Kuota Haji Balikpapan
• Pesawat Bisa Jadi Sarang Kuman, Hindari Terkena Virus saat Bepergian dengan Moda Transportasi Ini
• Anggaran Pembelian Antivirus Pemprov DKI Sebesar Rp 12,9 Miliar Dipertanyakan
Virus ini menjangkit banyak masyarakat Cina hingga menyebabkan kematian.
Dikutip dari washingtonpost.com, para pejabat Cina mengatakan sebelumnya enam orang telah meninggal karena virus corona dan 298 orang telah dipastikan terinfeksi.
Diberitakan Kontan dalam artikel Kecemasan meningkat, kasus kematian virus corona di China bertambah jadi 9 orang, korban jiwa dari virus corona baru mirip flu Sars di China naik menjadi sembilan orang pada hari Rabu (22/1/2020), dengan 440 kasus yang dikonfirmasi.
Hal itu diungkapkan langsung oleh pejabat kesehatan Cina.
Melansir Reuters, sekitar 2.197 orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi sudah diisolasi.
Sejauh ini, baru 765 yang tidak lagi di bawah pengawasan.
Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Li Bin mengatakan kepada wartawan, sudah ada bukti bahwa virus itu menyebar melalui "transmisi pernapasan".
"Baru-baru ini telah terjadi perubahan besar dalam jumlah kasus, yang terkait dengan pendalaman pemahaman kita tentang penyakit ini, meningkatkan metode diagnostik dan mengoptimalkan distribusi kit diagnostik," kata Li kepada Reuters.
Saat China berjanji untuk memperketat tindakan pencegahan di rumah sakit, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu untuk menentukan apakah wabah virus corona baru merupakan keadaan darurat kesehatan global.
Apa itu virus corona?
Menurut WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang berkisar dari flu biasa hingga penyakit yang jauh lebih serius.
Penyakit-penyakit ini dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Ketegangan yang menyebar di Tiongkok terkait dengan dua virus corona lain yang telah menyebabkan wabah besar dalam beberapa tahun terakhir.
Sindrom pernapasan Timur Tengah juga dikenal sebagai MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala infeksi virus corona berkisar dari masalah pernapasan, kesulitan bernapas, demam dan batuk.
Kasus pneumonia yang jauh lebih parah di antaranya gagal ginjal, sindrom pernapasan akut dan kematian.
Mereka yang sistem kekebalannya sudah lemah berisiko lebih tinggi terkena penyakit saluran pernapasan bawah yang parah, seperti bronkitis dan pneumonia.
Cara penyebaran virus corona
Dalam kasus yang jarang terjadi, virus corona dapat menyebar dari hewan, seperti unta dan kelelawar, lalu ke manusia.
Dalam kasus penularan dari manusia ke manusia, penyakit ini dapat menyebar melalui batuk dan bersin, kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi, menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian mulut, hidung atau mata, dan, dalam kasus yang jarang, melalui kontaminasi tinja.
Untuk melindungi dari infeksi, CDC merekomendasikan teknik-teknik kebersihan dasar, seperti terus-menerus mencuci tangan, tetap terhidrasi, dan batuk ke lengan atau tisu seseorang.
Jika ada ketakutan akan penularan hewan, pejabat CDC mendesak orang untuk mencuci tangan setelah kontak dengan hewan dan memasak daging sebelum dikonsumsi.
Bandara Kualanamu Pasang Mesin Thermal Scanner Perketat Pengawasan
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Kualanamu, Medan, Sumatra Utara, memperketat pengawasan kedatangan penumpang pesawat dari luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang muncul di Cina.
Untuk mencegah penyebaran virus, KKP pun memperketat pengawasan dengan mempergunakan mesin Thermal Scanner yang merupakan mesin pemantau suhu tubuh, Rabu, (22/1/2020).
Pantauan www.tribun-medan.com, ada dua mesin yang difungsikan oleh pihak KKP.
Penempatannya diletakkan di area kedatangan internasional tepatnya di dekat eskalator dan toilet di lantai I.
Semua penumpang pesawat dari luar negeri yang turun dari eskalator di lantai I tampak seluruhnya terdeteksi suhu tubuhnya.
Hanya saja rata-rata suhu tubuh mereka berkisar 34 sampai 35 derajat Celcius.
Mesin ini tidak mengeluarkan cahaya apapun saat mendeteksi suhu tubuh manusia sehingga banyak penumpang tidak menyadari kalau suhu tubuh mereka sedang dilakukan pengawasan.
Beragam respons diucapkan oleh penumpang pesawat ketika disinggung soal virus yang belakangan ramai diperbincangkan itu.
"Enggak ada ketakutan sih. Di Malaysia pun masih normal-normal saja. Saya sih baru tahu dari berita juga tapi enggak ada takut lah.
Di Malaysia saya sih baru dua hari karena sebelumnya saya di Fhilipina. Di sana pun ya biasa saja enggak ada heboh," ucap Ilham salah satu penumpang yang baru saja tiba di Kualanamu dan merupakan warga Menteng Medan.
Lain pula tanggapan Harsan Konadi, warga Gayo Luwes, Aceh.
Ia mengaku baru tahu virus ini dari media saja.
Ia mengaku heran mengapa di Indonesia bisa heboh padahal di Malaysia itu sama sekali tidak ada apa-apa.
"Kalau Kuala Lumpur ya enggak ada pemberitaan sama sekali setahu saya. Saya di sana sudah seminggu tapi biasa saja. Enggak ada ketakutan saya sama sekali. Mau kemana saja saya tidak takut," kata Harsan.
Kordinator KKP Bandara Kualanamu, dr Sofyan mengemukakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan kasus virus Corona.
Ia mengatakan, jika memang ada kasus maka suhu tubuh penumpang pesawat dapat terdeteksi di mesin Thermal Scanner dan menunjukkan angka di atas 38 derajat Celcius.
Sementara itu rata-rata suhu badang penumpang ketika tiba di Kualanamu masih di kisaran angkat 34 sampai 35 derajat Celcius.
"Kalau Thermal scanner ini tetap aktif sebenarnya di bandara, cuma ini kita perketat lah. Kalau ada temuan suhu meningkat di atas 38 derajat Celcius, ya kita panggil orangnya.
Kita tanyalah nanti dari mana saja sebelumnya. Kalau dari negara terjangkit itukan katanya di Cina dan Thailand. Ya, nantipun pasti akan kita lihat juga paspornya," kata Sofyan.
Meski penerbangan dari Cina tidak ada, namun pada saat ini ada penerbangan dari Bangkok.
Sofyan menerangkan, banyak juga orang Indonesia datang dari sana karena menjadi seorang pedagang.
"Kami disuruh untuk memperketat pengawasan dan berikan edukasi PHBS (perilaku hidup bersih sehat). Yang jelas kita tidak boleh panik juga karena itu juga kan masih diteliti," kata Sofyan.
"Jadi mesin ini mendeteksi ada yang suhu badannya di atas 38 derajat Celcius, maka gambar orangnya akan berwarna merah. Tadi pagi sempat ada yang merah tapi itu karena orangnya ada membawa minuman panas dari termosnya. Yang jelas kalau ada ya nanti kami rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik lah," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 9 Orang di China Meninggal Karena Virus Corona, Apa Itu dan Bagaimana Cara Penyebarannya?, https://bali.tribunnews.com/2020/01/22/9-orang-di-china-meninggal-karena-virus-corona-apa-itu-dan-bagaimana-cara-penyebarannya?page=all.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul KKP Kualanamu Tingkatkan Pengawasan Antisipasi Penyebaran Virus Corona, https://medan.tribunnews.com/2020/01/22/kkp-kualanamu-tingkatkan-pengawasan-antisipasi-penyebaran-virus-corona.