Menohok Sindir Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta, Hotman Paris Singgung Air Semiliar Ember

Menohok sindir Anies Baswedan soal banjir Jakarta, pengacara kaya raya Hotman Paris Singgung air semiliar ember, Melaney Ricardo bilang sabar

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / via Kompas.com dan Grid.id
Anies Baswedan dan Hotman Paris 

Pengacara kaya raya, Hotman Paris menungkapkan bahwa yang pertama kurangnya antisipasi dari Pemerintah DKI Jakarta.

Padahal sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika selalu memberikan informasi curah hujan di Jakarta.

"Satu, sebelum banjir BMKG sudah berulang-ulang mengatakan bahwa hujan kali ini sudah sangat ekstrem," ucap Hotman Paris.

"Dan kata kementerian PU, kenapa tidak ada persiapan dari Pemda DKI," imbuhnya.

Sedangkan untuk yang kedua Hotman Paris kali ini menyindir Anies Baswedan.

Hotman Paris menyayangkan proyek normalisasi yang tak dilanjutkan saat kepemimpinan Anies Baswedan.

Mengingat proyek normalisasi sungai tinggal kurang separuh lagi akan selesai.

"Kedua, kenapa selama ini proyek naturalisasi sungai rencananya 30 kilometer baru 18 kilometer itu dihentikan selama 2019 sesudah Gubernur yang baru," ucap Hotman Paris.

"Kalau itu dibangun tinggal 12 kilometer, airnya langsung mengalir ke laut," imbuhnya.

Tak berhenti di situ saja sindiran Hotman Paris pada Anies Baswedan terus berlanjut.

Hotman Paris kali kembali membahas pernyataan Anies Baswedan tentang penanggulangan banjir saat belum menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah mengatkan bahwa air hujan seharusnya masuk ke tanah tidak dialirkan ke laut.

Oleh karena itu Hotman Paris menilai bahwa pernyataan Anies Baswedan tersebut salah kaprah.

"Tapi Gubernur yang baru mengatakan air masuk ke tanah," ucap Hotman Paris.

"Makanya saya kan tanya kalau satu ember masuk ke tanah," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved