Ibu Ini Histeris Saat Lihat Ular Piton Tengah Melahap Tikus di Kamar, Berada Tak Jauh dari Balita

Ibu ini histeris saat lihat ular piton berada di sisi anaknya yang masih bayi. Ular tengah memangsa tikus

Tribun Sumsel
Bayi Farisah nyaris jadi santapan ular piton 

"Jadi di Kalimantan itu ada seorang pawang yang kena gigitan ular king kobra gede, mirip Garaga, digigit di tangan kemudian meninggal," ujarnya dilansir TribunPontianak.co.id, Selasa (28/1/2020).

Ia menganalisis dan menduga penyebab pawang Ular tersebut bisa meninggal setelah dipatuk ular dalam aksi berbahayanya bermain bersama ular di hadapan warga. 

Panji mengatakan penyebab utamanya adalah terlambatnya penanganan dalam pertolongan pertama pada Norjani setelah digigit ular.

Lantaran dari aksinya yang viral di media sosial, Norjani bahkan melanjutkan atraksinya bersama King Kobra meski sudah beberapa digigit.

"Apa penyebab pawang tersebut meninggal karena gigitan king kobra, penyebabnya adalah telatnya penanganan, jadi yang panji lihat di video yang lagi viral tersebut, kalau teman-teman viral banget di instagram,

jadi ketika tergigit, orang tersebut bukan langsung sigap melakukan imobilisasi melakukan pertolongan pertama, tapi dia malah masih berkomunikasi dengan rekannya dan masih memegang ular,"ujarnya.

Panji Petualang juga membagikan tips mengatasi gigitan ular pertama kali.

Ia menyarankan bahwa untuk mengatasi gigitan ular pertama kali adalah dengan melakukan imobilisasi.

Imobilisasi adalah suatu keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik.

Mobilisasi dan imobilisasi berada pada suatu rentang.

"Jadi ketika kita digigit ular, imobilisasi sudah harus dilakukan karena itu bisa banget menolong kita sehingga ada harapan untuk kita sembuh. Jujur ketika kita terkena gigitan ular pertolongan pertama itu hukum wajib untuk keselamatan kita selain anti bisa,"ujarnya.

Tak hanya imobilisasi, Panji juga menyebut cara kedua dalam menangani gigitan ular adalah antibisa.

Hanya saja di Indonesia keberadaan antibisa dikatakannya masih sangat terbatas. 

"Kemudian faktor keduanya adalah tidak adanya anti bisa king kobra di rumah sakit di setiap daerah di Indonesia, 

karena antibisa kita di Indonesia hanya ada satu antibisa untuk mengobati 3 gigitan ular yaiu kobra biasa (naja sputatrix) kemudian ular tanah (Calloselasma rhodostoma) dan gigitan Ular Welang (Bungarus fasciatus)," ujarnya.

Usai Pawang Ular di Kalbar Tewas, Irfan Hakim Sebut Panji Petualang Bakal Lepas King Kobra Garaga

Pawang Ular Tewas Setelah Digigit King Kobra, Panji Petualang Beri Peringatan Keras Buat Anak-anak

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved