19 Maskapai Termasuk Lion Air Stop Penerbangan dari dan ke China Gegara Virus Corona, Ini Daftarnya
Sebanyak 19 maskapai termasuk Lion Air stop penerbangan dari dan ke China gegara wabah Virus Corona, simak daftarnya!
Pembatalan ini akan mengurangi keberangkatan harian operator ke daratan China dan Hong Kong menjadi empat keberangkatan harian dari 12 keberangkatan.
United Airlines sebelumnya telah menangguhkan 24 penerbangan dari AS ke Beijing, Hong Kong dan Shanghai antara 1 Februari dan 8 Februari karena penurunan permintaan yang signifikan.
18. United Parcel Service (UPS)
UPS telah membatalkan 22 penerbangan China, sebagai akibat dari karantina Wuhan dan penutupan manufaktur normal karena liburan Tahun Baru Imlek, kata Kepala Eksekutif UPS David Abney pada 30 Januari.
Dia tidak merinci berapa banyak pembatalan penerbangan disebabkan oleh virus.
19. Virgin Atlantic
Maskapai Virgin Atlantic mengatakan pada 30 Januari bahwa mereka akan menangguhkan operasi hariannya ke Shanghai selama dua minggu mulai 2 Februari.
Ini karena penurunan permintaan untuk penerbangan dan keselamatan pelanggan dan stafnya.
China kremasi jenazah korban Virus Corona
China disebut melakukan kremasi terhadap korban Virus Corona, di tengah wabah yang sudah mejangkiti lebih dari 9.000 orang itu.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) mendeklarasikan keadaan darurat global setelah virus itu membunuh 213 sejak pertama kali tercatat pada Desember 2019.
Keraguan jumlah korban meninggal menyeruak, setelah muncul kabar bahwa otoritas China melalukan kremasi terhadap jenazah korban Virus Corona.
• Perlukah Nama WNI yang Dipulangkan Karena Virus Corona Dirilis? Ini Permintaan Mahasiswa RI di Wuhan
• NEWS VIDEO Ekspor Kepiting Asal Tarakan Kaltara Anjlok Akibat Wabah Virus Corona
• Wawancara Eksklusif Kisah Syadza Ulima Azalia Khair Anak Wali Kota Tarakan Selamat dari Wabah Corona
Jurnalis Deutsche Welle, William Yang, mengunggah harian berbahasa China, Initium, yang disebut mewawancarai sejumlah petugas krematorium.
"Mereka mengonfirmasi bahwa banyak jenazah yang langsung dikirim dari rumah sakit ke krematorium tanpa melakukan identifikasi," jelas Yang.
Dikutip New Zealand Herald Kamis (30/1/2020), terdapat dugaan bahwa mayat yang dikirim adalah korban virus, namun tak dimasukkan data resmi.
"Jadi, terdapat alasan untuk skeptis soal apa yang dibagikan China kepada dunia," paparnya.
Dia menjelaskan bahwa Beijing memang transparan soal virus itu. Namun, ada hal lain yang masih tetap tidak bisa diyakini kevalidannya.
Seperti dugaan korban meninggal dari patogen berkode 2019-nCov itu.
Sejumlah pakar menuturkan, masih banyak pertanyaan tentang virus itu yang masih belum terjawab.
Seperti seberapa cepat penyebarannya dan tingkat parahnya.
Itulah yang menjadi dasar WHO memutuskan menaikkan statusnya menjadi darurat dunia, sehingga penanganan virus itu bisa dilakukan dalam skala global.
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus berujar, perhatian pihaknya saat ini adalah virus itu bisa menyerang negara dengan sistem kesehatan yang lemah.
Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di China. Namun apa yang tengah berlangsung di dunia, ujar Tedros.
Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya.
• Lihat Detik-detik Pasien Terinfeksi Virus Corona dari Diberi Selimut Tebal, Menggigil, Kejang-kejang
• Virus Corona Mewabah, Viral Pria Misterius Sumbangkan 500 Masker, Dikejar Polisi Lalu Diberi Hormat
• Tempat yang Diduga Kuat Asal Virus Corona Akhirnya Terdeteksi, China Kumpulkan Sampel untuk Diteliti
• Artis Barbie Hsu Ikut Perangi Virus Corona, Pemeran Sanchai di Meteor Garden Sumbang 10.000 Masker
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Perancis, Australia dan Indonesia memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap warganya dari Wuhan.
Kota yang berlokasi di Provinsi Hubei tersebut merupakan lokasi pertama yang mencatatkan virus, dengan asalnya dari Pasar Seafood Huanan.
Kesimpulan itu diambil setelah mereka memastikan bahwa 31 dari 33 sampel positif yang diambil berasal dari kawasan barat pasar.
Zona barat itu disebut merupakan penjualan hewan liar dan eksotis seperti anak serigala, rubah, kelelawar, hingga burung merak. (*)