Soal Penculikan Kelompok Abu Sayyaf, Mahfud MD Curiga: Orang Malaysia Dipulangkan, WNI-nya Diculik
Soal Penculikan Kelompok Abu Sayyaf, Mahfud MD Curiga: Orang Malaysia Dipulangkan, WNI-nya Diculik
Soal Penculikan Kelompok Abu Sayyaf, Mahfud MD Curiga: Orang Malaysia Dipulangkan, WNI-nya Diculik
TRIBUNKALTIM.CO - Kehadiran kelompok Abu Sayyaf kerap menjadi ancaman bagi para nelayan Indonesia.
Beberapa kali nelayan Indonesia ditangkap dan diculik saat melintas di perairan Malaysia.
Anehnya, warga Malaysia selalu luput dari incaran kelompok Abu Sayyaf tersebut.
• Mahfud MD tak Ikut Campur Urusan KPK soal Harun Masiku, Bagaimana dengan Yasonna Copot Ronny Sompie?
• Berani Marah ke Prabowo Bila Salah? Jawaban Apa Adanya Mahfud MD Ini Buat Hadirin Mata Najwa Tertawa
• Undang-undang Banyak Sebut Jakarta Ibu Kota Negara, Mahfud MD Inginkan Sisir Satu Per Satu Direvisi
• Singgung Kegagalan Penggeledahan Kantor PDIP Mahfud MD Sebut Pimpinan KPK Kepepet
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mencurigai adanya unsur kesengajaan di balik penculikan warga negara Indonesia di wilayah Perairan Malaysia pada 16 Januari.
Sebab, setiap kali penculikan terjadi, tidak ada warga negara Malaysia yang ikut diculik di kapal yang mengangkut WNI tersebut.
Padahal, diketahui kapal-kapal yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf itu merupakan kapal Malaysia.
“Memang ada kecurigaan kita, ini setiap orang diculik itu selalu di kapal Malaysia. Dan orang Malaysia-nya dipulangkan, orang Indonesia-nya diculik,” kata Mahfud MD di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (30/1/2020).
Oleh karena itu, ia menyampaikan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi beberapa waktu lalu juga telah mengeluarkan pernyataan agar Malaysia bertanggung jawab atas hal ini.
Hal itu juga disampaikan Mahfud MD ketika bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu.
“Saya bilang, ‘Indonesia itu punya rasa tidak nyaman lho dengan pertahanan Malaysia. Kenapa? Setiap kali kami membebaskan orang yang diculik Abu Sayyaf itu selalu diculik lagi dan itu berada di perairan anda’,” ujar dia.
Mahfud MD menyampaikan, pada era Presiden pertama Soekarno, sebenarnya sudah dibangun kerja sama keamanan antara Indonesia-Malaysia-Filipina.
Menurut dia, kerja sama yang dilakukan ketiga negara seharusnya tidak berhenti pada patroli rutin semata.
“Tapi (seharusnya) bikin operasi penumpasan sampai habis. Masa enggak bisa sih ngejar gitu? Saya tidak tahu ya. Mungkin yang lain tahu dari sudut militer, tapi masa sih tiga negara kalah sama perompak begitu? Bagi saya pikiran aneh,” kata dia.
Diketahui, lima orang WNI yang bekerja sebagai kru kapal ikan asal Malaysia diculik sejak Kamis (16/1/2020).