WNI dari Wuhan Ditolak di Natuna, Politisi PDIP Sarankan Libatkan Atta Halilintar dan Didi Kempot
WNI dari Wuhan ditolak di Natuna, politisi PDIP sarankan libatkan Atta Halilintar dan Didi Kempot
TRIBUNKALTIM.CO - WNI dari Wuhan ditolak di Natuna, politisi PDIP sarankan libatkan Atta Halilintar dan Didi Kempot .
Pasca evakuasi WNI dari Wuhan China akibat penyebaran virus Corona, pemerintah dihadapkan pada persoalan baru .
Sejumlah warga Natuna yang menjadi tempat karantina menolak keberadaan WNI yang baru datang dari Wuhan
Anggota Komisi IX DPR fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen menyoroti komunikasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan kepada warga Natuna terkait virus Corona.
Terutama bagi warga Natuna yang melakukan demonstrasi menolak 238 WNI yang saat ini sedang menjalani masa observasi selama 14 hari disana.
Hal itu dikatakannya dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Agus Putranto, Senin (3/2/2020).
• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan Virus Corona dari Wuhan
• China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien Virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya
• Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan China, Panglima TNI Beri Alasan Pemilihan Tempat Karantina
• Izin Pemerintah China Keluar Menlu Retno Marsudi Instruksi Evakuasi WNI di Wuhan Kurang dari 24 Jam
"Kritik yang ingin saya sampaikan, pembenahan manajemen komunikasi publik. Tentu Pak Menteri juga harus mengakui manajemen komunikasi di pemerintah, entah itu di pemerintahan dan Kemenkes maupun yang lain memang belum cukup bagus," kata Nabil.
Nabil menilai wajar adanya reaksi dari warga Natuna yang menolak kedatangan WNI dari Wuhan China untuk diobservasi di Natuna.
Sebab, masyarakat tidak mengerti istilah-istilah ilmiah yang kerap digunakan oleh Kemenkes dan pemerintah dalam memberikan informasi.
"Masyarakat awam tidak mengerti kalau suspect itu baru diduga. Orang tahunya suspect itu ya positif. Sehingga itu yang kemudian menjadi kegelisahan masyarakat," ujar dia.
Untuk membenahi hal itut, Nabil menyarankan salah satunya Kemenkes bersama kementerian dan lembaga terkait untuk mengoptimalkan peran media sosial (medsos).
Serta menggandeng para influencer medsos seperti Youtuber Atta Halilintar hingga penyanyi yang sedang digandrungi kaum milenial, Didi Kempot.
"Jadi, manajemen komunikasi ini perlu diperbaiki," kata dia.
"Mungkin kalau hanya menyampaikan informasi melalui situsnya Kemenkes, Instagram Kemenkes, mungkin orang tidak akan aware? Tapi lain kalau misalnya Kemenkes ngajak Atta Halilintar misalnya kan akan berbeda, atau Didi Kempot," imbuhnya.
Panglima TNI beri alasan pilih Natuna jadi tempat karantina
Warga Natuna tolak WNI dari Wuhan China, Panglima TNI beri alasan pemilihan tempat Karantina .
Warga Natuna ramai-ramai menolak WNI asal Wuhan yang masuk ke wilayahnya.
Penolakan tersebut menyikapi pemilihan Pulau Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan China yang dievakuasi sebagai akibat menyebarnya virus Corona .
Sejumlah warga Kabupaten Natuna, Provinsi Riau beramai-ramai mendatangi Kantor DPRD Natuna.
Mereka memprotes akan masuknya lebih dari 200 warga negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Provinsi Hubei.
WNI asal Wuhan tersebut rencananya akan menjalani proses karantina di Natuna, sebelum kembali ke keluarganya.
Setelah memasuki gedung DPRD, warga Natuna pun melakukan rapat dengan otoritas daerah setempat pada Jumat (31/1/2020).
Andes Putra, Ketua DPRD Natuna menyampaikan alasan mengapa para warga menolak kedatangan WNI dari Wuhan.
"Dalam bidang kesehatan, tenaga medis dan alat medis di Natuna kurang."
"Jangankan untuk para WNI dari Wuhan yang datang, Untuk warga di Natuna saja masih kekurangan," ujar Andes sebagaimana dalam cuplikan Youtube Channel Kompas TV.
Andes yang mewakili warga di Natuna mengaku tidak ingin tertular virus corona.
"Jadi warga di Natuna tidak ingin virus Corona itu menular kepada masyarakat, untuk itu kita menolak," katanya selepas rapat dengan para warga, Sabtu (1/2/2020) dini hari.
Andes menegaskan poin penolakan warga adalah karena fasilitas medis di Natuna yang kurang memadai.
Lebih lanjut, pihaknya akan segera memikirkan solusi yang tepat bagi warga di Natuna.
Namun, Andes menyatakan akan menyampaikan keberatannya itu kepada pemerintah pusat.
"Untuk sementara masih akan dibicarakan kembali solusinya, namun warga Natuna tetap menolak atas kedatangan WNI dari Wuhan."
"Pemerintah kabupaten Natuna akan menyampaikan kepada pemerintah pusat, Natuna menolak kedatangan tersebut," ungkap Andes.
Alasan dipilihnya Natuna
Kabupaten Natuna, Provinsi Riau ditetapkan oleh pemerintah menjadi tempat transit sementara.
Hal itu disampaikan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Tangerang, Sabtu (1/2/2020) hari ini.
Hadi memberikan alasan mengapa memilih Natuna sebagai tempat transit para WNI.
"Protokol kesehatan di antaranya yang harus dipenuhi kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk."
"Dan yang terbaik dan yang terpilih adalah wilayah Natuna," ujar Hadi sebagaimana diberitakan dalam Youtube Channel Kompas TV, Sabtu (1/2/2020).
Lebih lanjut, Hadi mengatakan beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Natuna.
"Natuna adalah pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga angkatan, ada dokter dari Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Aangkatan Udara," katanya.
Tak hanya itu saja, lanjut Hadi, landasan pacu di Natuna berdekatan dengan wilayah evakuasinya.
"Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat untuk masuk ke penampungan mereka," tutur Hadi.
Ia pun menyebutkan rumah sakit yang jadi tempat karantika bisa menampung hingga 300 orang.
"Mampu menampung sampai 300 dilengkapi dengan seluruh kebutuhan termasuk MCK (mandi,cuci, kakus) dan dapur lapangan," ungkapnya.
• Khawatir Virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China
• Cegah Penyebaran Virus Corona, KKP Balikpapan Rutin Lakukan Pemeriksaan Kru Kapal atau ABK Asing
• 19 Maskapai Termasuk Lion Air Stop Penerbangan dari dan ke China Gegara Virus Corona, Ini Daftarnya
• Virus Corona Ditetapkan Darurat Dunia, hingga Reaksi Presiden Jokowi Terhadap WNI di Hubei
Sementara itu, Hadi juga menyebutkan Natuna memenuhi syarat yang berjauhan dengan pemukiman penduduk.
"Sementara jarak tempat penampungan ke tempat penduduk kurang lebih 5-6 kilometer."
"Dari hasil penilaian memenuhi syarat untuk protokol kesehatan sehingga Natuna dipilih menjadi tempat transit sementara sampai dengan dinyatakan bebas bisa bertemu keluarga," tegas Hadi.