Kawasan Percepatan Industri yang Diresmikan Presiden Jokowi Belum Dilirik Investor, Ini Penyebabnya

Program nasional percepatan investasi di Kutai Timur sampai sekarang minim investasi. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kutai Timur masih nihil

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Ichwal Setiawan
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim Baharuddin Demmu 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -- Program nasional percepatan investasi di Kutai Timur sampai sekarang minim investasi.

Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kabupaten Kutai Timur masih nihil investor.

Padahal sejak 10 bulan lalu kawasan ekonomi ini sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu mengatakan sampai sekarang belum ada peminat di KEK Maloy.

Pengelola beralasan infrastruktur pendukung seperti air, listrik dan akses jalan belum terpenuhi di kawasan industri ini.

"Memang sekarang sudah ada investor yang Memorandum of Understanding (MoU) tapi gak ada yang masuk, baru MoU saja," ujar Demmu saat ditanya wartawan seusai rapat kerja dengan salah satu pengelola KEK Maloy, Selasa (4/2/2020).

Baca Juga;

Mantan Walikota Balikpapan Wafat, Cerita Anak Buah Prabowo Subianto Diberi Beasiswa ke Australia

BREAKING NEWS Mantan Walikota Balikpapan Tjutjup Suparna Wafat Pukul 03.00 Wita di RSKD Balikpapan

Wanita Penyebar Berita Hoax Virus Corona Akhirnya Ditahan, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Tjutjup Suparna Wafat, Wakil Walikota Rahmad Masud Merasa, Kota Balikpapan Tengah Kehilangan Tokoh

Dalam kelola kawasan ini, Perusda PT Melati Bakti Satya (MBS) Kaltim membentuk 2 perusahaan, yakni PT Kaltim Kawasan Industri Maloy dan PT Kaltim Pelabuhan Internasional Maloy.

Rapor merah pendapatan dari capaian kedua perusahaan ini melahirkan dua opsi bagi PT MBS.

Dewan menawarkan dua opsi, yakni mengucur anggaran bagi perusahaan pengelola atau memutus kontrak kerja dengan 2 perusahaan baru itu.

"Nah kalau ingin diputus, nanti harus pelajari dulu dokumen kontrak kerja sama itu. Apakah memungkinkan. Atau opsi kedua menambah dana tapi mereka (MBS) harus menjelaskan dana yang pernah mereka terima diperuntukkan apa," ujar Demmu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved